15. Pulang 2

8K 1.3K 55
                                    

S i l e n t  B o y f r i e n d

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

S i l e n t  B o y f r i e n d

Lalisa Wirasma •  Aaraksha Joan

[15. Pulang 2]

"Orang-orang kok bisa ya, tidur sambil
lampunya dinyalain?" celetuk Alisa. "Kagak
panas apa tuh, mata?"

Sudah hampir sepuluh menit ia mencoba
tidur, tapi tidak bisa karena silau. Mau
mematikan lampu, tetapi Meisya melarang
tegas bahkan sampai mengamuk seperti
orang kesurupan. Alisa kan jadi parno.

"Biar kalo ada setan, kelihatan HD," jawab
Meisya enteng.

Alisa mendengus. Memandang langit-langit
tenda, seolah tengah menerawang sesuatu.
Pun, menarik perhatian Meisya, cewek yang sama bar-barnya dengan Alisa itu memiringkan badannya, menghadap Alisa.

"Lagi mikirin kemana hilangnya suara Joan?" tanyanya.

Sebenarnya, Meisya hanya bercanda. Namun
Alisa justru mengangguk. "Kenapa, ya?"
gumamnya, penasaran.

"Menurut lo aneh nggak sih, masa lbunya aja
nggak tahu kenapa dia bisu?"

"Joan nggak bisu." Alisa menyela cepat, dengan nada tidak suka.

Meisya memutar matanya malas. "Terus?
Selama dua tahun gue kenal Joan, belum
pernah tuh, gue denger suaranya meski
sedikit aja," lanjut Meisya agak kesal.

Satu hal yang menjadi kemisteriusan besar yang belum Meisya pecahkan. Tapi sungguh, bahkan dia tidak pernah mendengar suara batuk Joan. Bagaimana mereka tidak penasaran coba jika Joan dan semua rahasianya begitu mengganggu pikiran.

"Lo kagetin coba, siapa tahu dia teriak,"
kata Meisya lagi, menyarankan, saat tak mendapati Alisa menjawab.

"Atau lo ajak ke rumah hantu, naik
rollercoaster, pokoknya wahana yang
memacu adrenalin." Meisya melanjutkan saran-saran yang terkadang random itu.

Alisa jadi ingat, dia dan Joan sempat putus karena Meisya yang menyarankan untuk putus jika Joan tidak kunjung bicara.

"Mei, lo tahu kan kalo udah semua cara gue
lakuin demi bisa denger suara Joan? Dan
itu nggak ada yang berhasil satupun seolah
Joan emang beneran bisu. Anjim gue kesel!"
Berakhir dengan menjambak rambutnya
sendiri lantaran sudah kepalang kesal.

Meisya mengangguk. "Pengen deh, punya
cowok misterius kayak Joan."

Alisa melotot. Tak tahu saja jika mempunyai
pacar seperti Joan rasanya sangat tertekan. Stress. Mempercepat penuaan dini. "Ambil sana Joan, gue rela."

Silent Boyfriend [SELESAI]Where stories live. Discover now