43. Kecewa

10.8K 1.4K 792
                                    

S i l e n t  B o y f r ie n d

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S i l e n t  B o y f r ie n d

Lalisa WirasmaAaraksha Joan

[43. Kecewa]

"Kamu lihat sendiri kan? Ini maksud kakak sembunyikan kebenaran tentang kematian kamu."

Anna hanya termenung. Mengingat kejadian tadi sore kala untuk pertama kalinya ia bertemu Joan setelah lima tahun lalu. Joan tidak banyak berubah. Anna senang Joan berhasil lepas dari kebiasaan menyakiti dirinya.

Lengan Joan bersih, tidak nampak bekas luka melintang seperti dulu. Joan sehat dan tumbuh dengan baik.

Hanya saja, melihat Joan kalut. Melihat Joan takut untuk orang lain mengganggu ketenangan hatinya. Semua afeksi itu hanya Joan berikan padanya. Lalu sekarang? Siapa gadis itu? Joan bahkan menepis tangannya. Tidak membalas peluk Anna.

"Siapa dia?" tanya Anna tanpa menoleh.

"Jangan bertanya jika kamu tidak ingin terluka," jawab Abimanyu mengingatkan.

"Apa kamu tidak sadar apa yang sudah Joan lakukan? Karena dia kamu sakit."

"Itu keinginan aku, berhenti menyalahkan Joan!" seru Anna tidak terima.

"Kenapa harus? Karena itu faktanya, Anna! Bahkan sampai sekarang kamu masih sering melukai diri dibelakang kakak."

Mata Anna membola. "Ini semua karena Joan, apa kakak salah?"

Anna terdiam. Meremat selimut rumah sakit dengan kuat. "Jangan memikirkan Joan lagi, kakak nggak mau kamu sakit. Lebih baik kamu istirahat."

Abimanyu mengelus sejenak rambut Anna sebelum meninggalkan ruangan. Ia bersandar di pintu usai menutupnya. Niat awal hanya untuk berjalan-jalan sebentar akan permintaan Anna yang sudah bosan dengan suasana rumah sakit. Kenapa malah bertemu dengan Joan.

Anna akan terluka saat tahu bahwa Joan memiliki orang lain sekarang. Ia sudah menyakiti Anna dengan kebohongannya. Abimanyu tidak punya pilihan, ia terlalu marah dengan hari itu. Hari dimana Anna sekarat karena Joan. Kehadiran Joan hanya membuat Anna sakit.

Begitu pikirnya, sampai pertemuan ini terjadi. Pertemuan yang mendatangkan harap untuk Anna yang justru akan membuatnya terluka.

Karena sekarang Joan tidak lagi sama. Joan hanya mencintai Alisa.

***

Joan beralih duduk ke sisi ranjang pasien setelah memastikan Emina yang tengah tidur di sofa tidak kedinginan. Alisa masih belum siuman.

Joan mengusap tangan Alisa perlahan. Membenahi beberapa helai rambut yang mengena wajah. Joan mengelus lembut pipi memar dengan beberapa goresan kecil di wajah Alisa. Mata Joan menyorot sendu.

Silent Boyfriend [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang