"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!"
...
Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu. Kala itu, Alisa terjatuh...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
S i l e n t B o y f r i e n d
LalisaWirasma • Aaraksha Joan
[12. Bolos Lagi]
Alisa bosan.
Sudah hampir seperempat jam dia mabar bersama Roni sampai matanya buram. Hari ini jamkos, padahal pelajaran pertama, inginnya sih Alisa membolos, tapi Joan terus menahannya. Alhasil, Alisa memaksa Roni untuk mabar.
Alisa mengucek matanya, bukannya jernih malah makin ngeblur. Dia menggebrak meja.
"Gawat! Gue buta!" seru Alisa panik.
Mendengar itu, seisi kelas menoleh pada Alisa. "Kok bisa?" tanya Bima. "Ini berapa? Lo bisa liat muka gue nggak?"
"Penglihatan gue tetap HD kalo liat yang jelek-jelek," sahut Alisa ngeselin. Bima mengumpat kesal.
Pun, Joan menghentikan acara membacanya dan menarik Alisa agar duduk kembali. Joan memijat pelipis dan sekitar mata Alisa. "Makanya jangan main HP terus, matanya jadi lelah."
"lya iya," balas Alisa malas. Meski begitu, Alisa beralih pada aplikasi membaca dengan logo huruf W berwarna oranye.
Salah satu aplikasi yang tidak boleh siapapun buka, selain dirinya sendiri.
"Kenapa di cerita fiksi tuh bad boy pada ganteng? Coba kalo di real life, mukanya udah kayak sangkakala terakhir anjir." Alisa nyeletuk heran.
Ya, kan? Soalnya, Alisa pernah lihat langsung bad boy di real life yang gayanya nggak banget. Rambut kelimis kebanyakan pomade, kalung rantai sampai dada, kedua tangan seragamnya di gulung dan memakai tato. Itu sih bukannya bad boy malah jatuhnya kayak jamet yang suka mangkal di simpang lima.
Bima tertawa remeh. Menyahut dengan percaya diri. "Nggak semua cowok bad boy di real life kek jamet, contohnya gue." Sembari menunjuk dirinya dengan kedua jempol.
Alisa menatap penuh hujat. Berdiri. "Sok ganteng banget lo monyet!"
"Tolong bahasanya jangan kasar ya goblok," balas Bima ngegas juga. Manusia mana yang terima dikatai monyet, coba?
Bima melirik sinis. la heran kenapa Joan tahan punya pacar modelan setan macam Alisa. Kalau Bima, sudah pasti ia tendang hingga ke ujung dunia, terus nyari yang baru.
Mikir woy, lu juga tahan temenan sama dia tolol! batin Bima berseru kesal kemudian.
"Gue nggak pernah ngomong kasar. Bilang bangsat aja nggak pernah apalagi anjing," sahut Alisa berkilah.