Silent Boyfriend [SELESAI]

29. Berlian dan Sampah

S i l e n t  B o y f r i e n d

Lalisa Wirasma • Aaraksha Joan

[29. Berlian dan Sampah]

"Mei."

"Apasih?" Meisya menyahut kesal. Daritadi
sudah risih dia dipanggil-panggil oleh orang
tolol tidak ada kerjaan dibelakangnya.

"Kamu kenapa nggak pernah bales chat aku
lagi?"

Ya mikirlah tolol! maki Meisya dalam hati.

Siapa juga yang mau membalas chat tidak
penting dari tukang selingkuh sekaligus
mantan? Jika ada, mungkin hanya orang
bodoh saja. Dan Meisya tidak termasuk.

Meisya akan memaafkan apapun, tapi tidak
dengan janji yang dilanggar dan kekerasan
dalam hubungan. Apalagi selingkuh. Meisya tidak akan mentolerir itu. Untuk apa komitmen jika masih mencari orang lain?

"Mei, aku kan udah minta maaf." Fajar masih
mencoba untuk mendapat kesempatan.

"'Aku kan' dan 'aku minta maaf' beda arti. Kalo
gitu lo seakan gak ikhlas minta maaf ke gue."

Fajar mengepalkan tangan. Salah lagi. Salah
lagi.

"Maaf aja gak cukup. Lagian udah gue maafin. Tapi gak akan pernah gue lupain. Gak usah sok menyesal deh, lo. Makan tuh si Anjani!" serunya kesal.

Meisya berdiri bertepatan dengan bel istirahat
berbunyi. "Harusnya lo bersyukur Fajar
sampe ngemis kayak gitu," kata salah satu teman sekelasnya.

Meisya diam hingga dia melanjutkan. "Fajar
termasuk most wanted, dan lo... Bisa dibilang
jelek kalo bersanding sama Fajar. Sok mau
keliatan natural."

Anjing!

"Kalo gue jelek lo apa dong, tante? Mau
sekolah apa jual diri? Pake make up tebel
banget udah kek mau mangkal." Si cewek tadi tiba-tiba menatap sinis.Terpojok. Tersindir. Malu.

Salah siapa punya congor kok bahasanya
nggak di saring.

"Lagian ya, gue yang jelek kenapa lo yang
marah dah, kan harusnya gue yang marah."
Meisya bertutur bingung, namun cukup
membungkam Fany.

"Udah jelek sok jual mahal."

Pas sekali. Si perebut pacar orang datang
juga. Anjani Shaquille, anak salah satu guru
di Wisnutama. Menjadikan cewek itu sok berkuasa. Muka dua. Tapi Meisya yakin, banyak topeng yang Anjani gunakan. Kalau tidak, mana mungkin Fajar mau mendua.