L I M A

2K 291 4
                                    

.
.
.

"Waah, sepertinya aku tahu jas ini."

"Eh, ini kan jas punya Sachio."

"Kenapa kau memakainya?"

"Oy, kenapa jasnya ada padamu?"

(Name) memutar malas matanya. Kenapa hidupnya tidak bisa sehari saja tidak diganggu orang orang ini?

"Berisik, mending kalian pergi."

"Wah wah, sombong sekali."

Tidak menanggapi omongannya, (Name) menatap mereka satu-persatu. Alisnya melengkung saat merasakan ada hal janggal. Dimana Sachio?

"Walah, apa kau sedang mencari Sachio?"

"Apa kau merindukannya?"

(Name) menatap kesal Yuken yang baru saja berbicara, ngawur menurutnya. Bagaimana bisa dia merindukan lelaki itu, kalian pasti bercanda.

Berusaha tidak peduli (Name) kembali menunudk membaca buku yang ada ditangannya.

"Ibunya sakit jadi dia merawatnya."

Seiji berbicara membuat yang lain terkejut memandangnya.

"Waah, Sawamura. Tumben sekali kau berbicara, biasanya kau diam saja." Kenzo menepuk bahu Seiji yang memandangnya kesal.

"Nah, kami hanya ingin bilang itu. Dadah."

Yuken berjalan pergi diikuti Eimei dan Kenzo yang masih merangkul Seiji.

(Name) memandangnya dalam diam, sebelum bunyi dering pesan menyita perhatiannya dan mengambil ponselnya di jas milik Sachio yang ia pakai.

Ia memandang benda persegi dengan ketebalan yang cukup tipis itu lekat.

'Cari tau.'

Pesan balasan yang ditulis oleh kontak bernama A.

_________

"Hey, uang hari ini lumayan loh."

"Ayo kita pulang."

Tiga lelaki dengan warna rambut berbeda kembali berjalan, tanpa sadar seseorang mengintai dari belakang sana, bersembunyi dalam gelap dengan pakaian serba hitam dan topi serta masker yang menutupi wajahnya.

Ia memperhatikan, berjalan mengendap-endap dan bersembunyi saat orang yang diintai curiga.

Sampai mereka bertiga berjalan memasuki suatu bangunan dengan plang nama 'WELCOME TO THE HELL' yang lumayan besar dan berantakan.

Saat mereka bertiga memasuki gerbang bagunan itu, orang-orang keluar seakan Keluar dari tempat persembunyiannya. Berbagai macam orang dengan gaya yang aneh.

Pengintai itu melenggang pergi, seakan telah mendapatkan yang ia mau.

Ia berjalan sesekali menunduk agar tidak ada orang tau, meskipun ia yakin pakaiannya akan mengundang atensi orang peka karena terlalu tertutup.

Ia memalingkan wajahnya saat melewati seorang lelaki yang sedang membawa plastik berisi ditangannya.

Ketua Housen itu berhenti menatap punggungnya yang tetap berjalan berjauh.

FALLING LOVE [Sachio X Reader]Where stories live. Discover now