F A N C Y!

1.3K 143 17
                                    


Kalau semuanya terbalik:

.
.
.
.

Suara hujan yang membasahi bumi tidak terdengar oleh perempuan yang berjalan dengan earphone menyumbat telinganya, lengkap dengan payung tanpa warna dan kantung plastik di tangan kanannya.

Kepalanya menggeleng memejamkan mata seraya menikmati musik yang terdengar. Sesekali melompat tanpa memperdulikan cipratan air genangan yang mengenai rok pendek khas sekolah SMA nya.

dalkomhan chokollit aiseukeurimcheoreom
nogabeorineun jigeum
nae gibun So lovely

'Seperti eskrim coklat yang manis
Aku merasa sangat meleleh sekarang.
Sangat menyenangkan!'

"kkamkkamhan uju sok gajang banjjagineun–"

Brug

"Aw, what the fuck!"

(Name) mengumpat, lantas segera mengumpulkan botol botol kaleng minuman yang menggeleinding.

Uluran tangan mengulurkan satu botol membuat (Name) beralih menatapnya, menelusuri tangan yang terbungkus kemeja putih lalu ke dada bidang yang terbungkus kaus hitam dan kemeja putih yang tidak di kancing kan lalu berhenti di mata dingin yang menatapnya.

Deg

geogi neo I fancy you
amuna wonhaji anha
Hey I love you
Love ya

'Kamu yang disana, aku suka kamu
Aku tidak mau orang lain
Hey, i love you'

Jantungnya berdebar kencang saat menatap mata dingin yang menatapnya tajam, suara jantung diiringi dengan lantunan lagu membuat suasana semakin mendebarkan, pipinya sangat panas sekarang!

"Ini." suara laki laki di depannya membuatnya setengah sadar.

"Ah ya. Terimakasih."

Lelaki itu mengangguk lalu kembali berjalan membiarkan tubuhnya terguyur air hujan.

(Name) menatapnya berlalu, masih belum bisa mengalihkan pandangannya.

Tuhan, sepertinya dia jatuh cinta!

.
.

Brak

"Kak, aku mau pindah sekolah!"

Uhuk

"Jangan mengngagetiku, kau sudah kelas dua belas buat apa pindah sekolah."

(Name) cemberut mendengar ucapan dingin sangat kakak – Tamao Serizawa.

"Pokoknya aku mau pindah sekolah, kak!" (Name) tidak mau dibantah kali ini.

Serizawa kembali menyesap kopi nya santai.

"Dimana?"

Lelaki lengkap dengan setelan kerja itu tampak tidak terlalu terkejut dan mengganggap berat hal tersebut dan tetap menatap layar laptopnya.

"Housen!"

Tak!

Serizawa refleks menaruh gelas kopi itu kasar di atas meja kaca, membuat suara yang cukup keras. Ia beralih menatap (Name) dingin.

(Name) sedikit takut dengan tatapan dingin kakaknya. Kadang ia berfikir, aku ini adeknya bukan sih?

"Jangan bercanda, itu sekolah laki laki." ada nada tidak suka dalam ucapan Serizawa barusan. Tentu saja, Serizawa sangat tidak menyukai sekolah satu itu. Sekolah itu adalah musuh bebuyutan sekolahnya dulu. Sekolah yang sangat dia benci, yang membuat temannya meninggal dunia, sekolah yang dihuni para berandalan botak yang menjijikan.

FALLING LOVE [Sachio X Reader]Where stories live. Discover now