E M P A T B E L A S

1.3K 242 19
                                    

Up!!!!

Harus vote sama komen pokoknya!! 😡

Maaf kalo ada kesalahan kata/typo. Aku nulisnya ngebut.

.
.
.

"Halo~ Cobra chan." Murayama tersenyum sambil menyapa Cobra disebrang sana menggunakan ponsel layar sentuh miliknya. Kakinya melangkah membelah jalan yang sepi nan temaram, hanya ada lampu jalan yang menyinari.

"Tidak, tidak ada apa apa. Aku hanya ingin berbicara denganmu saja." ujar Murayama masih dengan senyum merekah dibibirnya. Ia menendang baru kerikil kecil yang menghalangi jalan.

"Eh?"

Kakinya berhenti melangkah, senyum dibibirnya pun hilang. Tangan kanan yang memegang ponsel turun dengan tidak sadar.

Ia ternganga melihat (Name) yang berada disebrang jalan sana–tidak jauh dari tempatnya berdiri– sedang melangkah dengan langkah gontai.

"Ada apa?"

Suara disebrang ponsel menyadarkannya.

"Aku akan menghubungimu nanti." ujarnya lalu segera memetikan panggilan dan berjalan mendekati (Name).

"Oy, (Name) chan? Kau tidak apa-apa?"

Murayama menyentuh bahu (Name), membuat (Name) berhenti melangkah.

(Name) menatap wajah Murayama dengan keadaan setengah sadar. Alisnya melengkung, matanya menerjap berusaha melihat jelas siapa lelaki dihadapannya.

"Murayama san?"

"Kenapa kau ada disini?" tanyanya.

Murayama mengendus-ngendus aroma (Name), seketika alisnya melengkung.

"Kau mabuk?"

(Name) tidak menjawab. Kepalanya sangat pusing sekarang, ditambah perutnya yang aneh. Tangan (Name) mencengkram baju milik Murayama saat dirasa dirinya ingin jatuh, Murayama pun dengan sigap langsung menahan pinggang (Name) agar (Name) tidak limbung.

"Kau baik-baik saja?" tanya Murayama khawatir.

(Name) menutup mulutnya yang mulai mengembung, ia menggeleng kencang. Hal itu membuat Murayama semakin heran dan khawatir.

"Hey, kenapa?"

Byur

Murayama terdiam saat muntahan yang sejak tadi ditahan (Name) malah tersembur keluar. Rasa jijik, terkejut dan panik tentu menghantui dirinya saat ini.

.
.
.

'Sachio, bisa kau cari (Name)? Dia belum pulang sejak tadi. Sudah ku telfon tapi tidak diangkat. Ini nomernya.'

Pesan yang dikirimkan Serizawa untuk dirinya membuatnya khawatir. Ia langsung bergegas mencari (Name) kesegala tempat terdekat. Kesekolah, toko kue, pasar, bahkan rumah sakit. Dirinya benar-benar kalang kabut sekarang.

Sudah sejak satu setengah jam Sachio mencari (Name), namun masih belum ditemukan juga dimana perempuan itu. Dirinya sedari tadi selalu mencoba menghubungi (Name) walau sedang berlari mengecek satu-persatu tempat.

FALLING LOVE [Sachio X Reader]Where stories live. Discover now