D U A P U L U H D U A (Part I)

1.6K 195 20
                                    

Ya..... gitu














______________________

Entah apa yang (Name) lakukan padanya. Intinya, dia telah membuat hati Sachio berdetak kencang hanya karena mendengar namanya. Apalagi saat mengetahui (Name) yang telah saad dan ada si rumah sakit tempat Sheiji dirawat sekarang.

Jantungnya masih berdetak kencang, kini ia berdiri didepan pintu hendak membukanya.

Clek

Sontak seluruh atensi tertuju padanya. Tentu saja, bukan hanya (Name) yang ada disana. Ada banyak orang, yang Sachio yakini mereka adalah 4 ketua geng yang ada di wilayah SWORD, tentu saja dengan Serizawa disana. Ya, hanya 4 karena Murayama tidak ada.

Dengan mulut yang penuh oleh buah, (Name) tersenyum sambil melambai kearah Sachio disana.

Sial, terlalu imut!

"Sachan!" (Name) memanggilnya senang lalu menyuruh Sachio mendekat.

Bugh

"Sachan!"

Belum Sachio sampai, ia harus tersungkur karena pukulan keras yang diberikan Cobra. (Name) jelas terkejut, ia bahkan hampir bangkit dari senderan nya yang membuat nyeri di bagian perutnya, namun di tahan oleh Rocky.

Cobra memandang Sachio dingin "Bukankah kau sendiri yang bilang? Bahwa kau akan melindungi (Name)!"

Hyuga tersenyum remeh "Omongan bocah memang tidak bisa dipegang, bodoh kau mempercayainya."

Sachio mengepalkan tangannya. Ia tidak bisa marah.

"Seorang lelaki harus bisa menjaga perempuan, terlebih itu adalah wanitanya sendiri." Rocky mulai bersuara.

"Wanitanya? Kau yakin (Name) pantas dengannya?" suara dingin sedikit meremehkan datang dari bibir Takeshi.

Sachio benar-benar kesal sekarang. Sebelum Sachio bersuara, (Name) sudah memotongnya.

"Hentikan! Yang menentukan pantas tidaknya dia itu aku. Dan dia pantas."

Ucapan (Name) barusan membuat semuanya terkejut. Tentu saja, (Name) yang bertekad tidak ingin menikah mulai jatuh cinta sekarang.

Rasanya hati Sachio seakan meledak mendengarnya. Matanya tidak bisa berhenti menatap (Name) terkejut.

Cobra menghembuskan nafas kasar "Ya sudahlah, mau bagaimana lagi." lalu melangkah pergi.

Semuanya menatap kepergian Cobra, kecuali Sachio yang masih setia memandang (Name).

Rocky menghembuskan nafas kasar lalu pergi, diikuti oleh Takeshi lalu Hyuga. Namun sebelumnya, Hyuga menepuk pundak Sachio dan berbicara 'selamat' sebelum pergi.

"Cih" Serizawa berdecak lalu pergi karena (Name) menatapnya memberi kode mengusir Serizawa.

Setelah hanya ada mereka berdua, keduanya diam saling memandang. Lalu (Name) mengulurkan tangannya sambil tersenyum berharap Sachio gapai.

Sachio sedikit tertegun, lalu tentu saja langsung menggapai tangan (Name) mendekap nya menggunakan kedua tangan besar Sachio. Kini Sachio duduk di kursi samping ranjang pasien.

Sachio menunduk memjamkan matanya erat.

"Yokatta... Yokatta."  bibir Sachio bahkan bergetar mengatakannya.

Raut wajah (Name) berubah. Ia merasa bersalah karena Sachio harus disalahkan atas perbuatannya sendiri. Terlebih melihat Sachio yang khawatir padanya, itu membuat (Name) semakin merasa bersalah.

Sachio kembali mengangkat kepalanya, menatap (Name).

"Maafkan aku, lagi-lagi aku tidak menepati ucapanku. Kau boleh memukulku sepuasnya asal aku mohon, jangan marah padaku dan jangan menjauhiku. Aku akan membalasnya. Jadi katakan padaku...."

"Siapa yang harus kuhabisi? (Name)"

(Name) tertegun melihat Sachio yang kini menatapnya serius, bahkan wajah amarah Sachio yang tidak pernah (Name) lihat. (Name) kemudian tersenyum miring.

.
.
.
.


T. B. C

Lanjutannya kapan².
Babayyy!

FALLING LOVE [Sachio X Reader]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora