D U A B E L A S

1.4K 226 6
                                    

.
.
.

(Name) kembali berada disini, dibagian rooftop sekolah Housen menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpanya saat ia tengah terbaring disofa usang yang berada dibagian tertutup dari sinar matahari.

Ia memejamkan mata menikmati angin lewat.

Ting.

Suara dering pesan berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Ia mengambil ponselnya yang ada disaku jas Sachio yang ia kenalan. 

Ia langsung terbangun dari tidurnya, dengan mata yang memandang ponsel serius.

______________

"Hey, mau minum dengan ku?"

"Ayo bermain denganku cantik."

"Ayo kita bermain."

(Name) hanya bisa berdecak dalam hati, rayuan dan godaan menjijikan terus-menerus terdengar saat ia berjalan menelusuri tempat yang bisa dibilang club malam yang kumuh.

Karena ini benar-benar berantakan.

Baju ketat bewarna hitam dengan lengan panjang dan bawahan pendek yang ketat yang menyatu dan stoking hitam yang tidak bisa dibilang melapisi seluruh kaki jenjangnya ia melangkah diantara para pasangan pemuda pemudi yang sedang bermesraan, sesekali ia melihat papan nama ruangan yang ada.

Matanya terhenti saat melihat papan nama ruangan 5FB didepannya. Diam sejenak mengulum bibirnya yang dilapisi merahnya lipstick beberapa kali sebelum memunculkan senyuman lebar dan kemudian membuka pintu didepannya tanpa ragu.

"Hey, maaf telat."

(Name) mendudukan dirinya disofa. Matanya melihat sekitar, menemukan sesosok perempuan yang terus saja menunduk diganggui oleh lelaki disampingnya.

"Untuk pelanggan yang cantik, kami sentiasa menunggu."

Lelaki berambut pirang ber celetuk, (Name) tersenyum melihatnya.

"Jadi, dimana barangnya?"

"Ini."

Diletakannya botol kecil berisi beberapa pil merah yang sangat kecil diatas meja. (Name) melirik nya sebentar.

"Waah, apa ini red rumb nya?" ucapnya memandang obat itu dengan tatapan berbinar.

"Ya itu red rumb."

"Kau sudah tau harganya bukan? Kalau gitu bayarlah."

(Name) mengangguk-angguk, bukannya mengeluarkan uang untuk membayar ia malah kembali bertanya.

"Ku dengar red rumb ini benar-benar memabukkan. Kalian memproduksinya dimana?"

"Kenapa kau ingin tau?"

Lelaki didepannya mengerutkan alisnya, rasa curiga mulai muncul di hatinya.

"Habisnya, kalau ini memang benar-benar memabukan aku ingin memberi obat ini sangat banyak. Karena satu saja tidak cukup." Tawa keluar dari bibir (Name).

FALLING LOVE [Sachio X Reader]Where stories live. Discover now