S E M B I L A N

1.5K 249 12
                                    

.
.
.

(Name) berdiri didepan pagar pembatas yang berdiri tidak terlalu panjang dengan Sachio yang ada disampingnya.

Tiramisu yang dibeli tadi sudah habis dimakan sambil berbincang-bincang.

(Name) menumpuukan badannya pada pagar pembatas sambil melihat pemandangan.

"Sachio, beritahu sesuatu tentang dirimu." ujar (Name) tanpa menatap Sachio.

Sachio melirik nya sekilas "Bukannya kau mengajakku untuk mengenal dirimu lebih dalam?"

(Name) terkekeh geli "Baiklah-baiklah." Ia mengambil nafas sebelum berbicara "Aku dua bersaudara bersama kakakku, saat aku masih kecil dia kabur dari rumah karena tidak tahan dengan pertengkaran orang tua kami saat itu, lalu saat SMP aku pindah keluar luar negri bersama ibuku dan sekarang aku disini."

Sachio mengadangnya heran "Bersama ibumu? Lalu ayahmu?"

"Mereka bercerai, saat di luar negri ibu meninggal dan akhirnya pun aku pulang dan tinggal bersama kakakku." jelas (Name).

"Kenapa tidak bersama ayahmu?"

(Name) mengambil nafas panjang dan menghembuskannya kasar "Dia sudah punya keluarga baru."

Sachio mengangguk dengan bibir yang menipis. Sedikit tak enak hati membahas masalah keluarga.

"Saa~ apalagi?" tanya (Name), sedikit mendesah lega saat menegakan tubuhnya dan menatap Sachio.

Sachio menatapnya dan terdiam sejenak sebelum berbicara.

"Apa kau pernah pacaran?" tanya Sachio dengan muka polos.

(Name) terseyum miring sambil berkedip "Tidak."

Tes

Air jatuh dari langit secara perlahan, mereka berdua mentap langit memastikannya.

"Hujan! Ayo berteduh." seru Sachio, mengambil tangan (Name) dan menariknya untuk berteduh di kuil yang ada dibelakangnya.

(Name) tetap manatap langit, senyuman  lebar muncul dibibirnya. Ia melepaskan cekalan Sachio kembali berjalan ditempat yang tidak menutupi banyaknya air yang jatuh.

"Aaaaaa." Bibirnya terbuka membiarkan air masuk ke mulutnya. Ia berputar-putar menikmati hujan yang tidak terlalu lebat sambil tertawa.

Sachio tidak tinggal diam, ia membuka kemeja tak dikancing yang ia pakai dan berjalan mendekat, mendekati (Name) menghalangi hujan yang mengguryur mereka agar setidaknya tidak terlalu basah.

"Nanti kau bisa sakit."

(Name) tertawa "Kau harus coba!" serunya lalu menarik Sachio agar bergabung dengan nya.

Lagi, (Name) mengadah sambil membuka mulutnya membiarkan air masuk. Sachio memandangnya sejenak lalu memandang langit yang langsung membuat matanya tertutup karena kejatuhan air hujan. Dengan perlahan ia membuka mulutnya dan berkata 'Aaaaaaa.' seperti yang (Name) lakukan.

(Name) meliriknya sekilas dan tertawa, Sachio yang menyadari (Name) menertawakan dirinya malah ikut tertawa.

Mereka berdua bermain hujan tanpa memikirkan waktu. Bermain lari-larian, melompat-lompat, dan saling tertawa sambil memandang langit yang menjatuhkan air.

FALLING LOVE [Sachio X Reader]Where stories live. Discover now