D E L A P A N

1.7K 248 1
                                    

.
.
.

"Kita mau kemana?" tanya Sachio, heran mengapa (Name) malah langsung menariknya begitu ia menyetujui ajakan gadis itu.

"Kita akan berbelanja." jawab (Name) masih senantiasa menggenggam tangan Sachio dan berjalan dijalan yang tidak terlalu ramai.

"Kau tidak mau berganti baju dulu?" Oh ayolah, mereka masih memaki baju seragam.

"Tidak perlu."

Mereka berhenti disebuah toko kecil, Sachio melirik kearah plang nama yang ada diatasnya 'Rosemary' lalu melirik kearah jendela yang menampilkan bagian dalam.

Toko kue?

"Ayo." Lagi lagi (Name) menarik tangan Sachio untuk mengikutinya.

Tinggal.

Dibukanya pintu itu menciptakan sebuah suara lonceng yang memang sengaja dipasang dibalik pintu.

"Selamat datang, silahkan dipilih."

(Name) hanya sedikit mengangguk menjawab sapaan sang kasir, Sachio pun begitu. Otaknya masih loading untuk apa kue itu.

Mereka berhenti disalah satu kulkas besar yang menyimpan banyak kue didalamnya, (Name) melepas genggamannya dan mulai memandangi satu persatu kue yang ada disana. Sachio hanya bisa diam menatap (Name), ia bingung harus berbuat apa sekarang.

Jari telunjuk (Name) menyentuh kaca penghalang kulkas dan menggerakannya mengikuti arah mata.

"Ahh, ketemu." bibir tipis itu bergumam membuat Sachio yang mendengarnya ikut melihat kue yang (Name) maksud.

Pavlova

Dibukanya kulkas itu membawa sedikit hawa dingin, Sachio mengerutkan keningnya saat (Name) malah mengambil kue dengan nama Tiramisu bukannya pavlova seperti yang ia tunjuk tadi.

(Name) mengambil kue berukuran sedang itu dan membawanya ke-kasir.

"Apa ada lagi yang ingin dibeli?" tanya kasir itu sambil menghitung harganya "Dua ribu delapan ratus yen." ucapnya lalu membungkus kue itu kedalam box.

(Name) mengeluarkan ponselnya dan membuka casing bergaya seperti dompet itu "Ku bayar pakai kartu saja." ia menyondorkan kartu ATM miliknya "Tolong bungkus Pavlova dan Tiramisu yang berukuran sedang satu, akan kuambil nanti."

"Ha'i"

Sang kasir mengembalikan kartunya, dan menyondorkan kue yang sudah terbungkus rapih didalam tas jinjing kertas. (Name) mengambilnya dan mengangguk kecil memberi salam lalu berjalan diikuti oleh Sachio dibelakangnya.

"Terimakasih telah berkunjung."

Ting.

Sampainya diluar mereka tidak langsung berjalan, namun terhenti sejenak disana.

"Mau kemana lagi?"

"Naik kereta."

_____________

Ngantuk, entah mengapa sekarang Sachio merasa mengantuk saat merasakan dinginnya AC kereta menerpa tubuhnya.

Sachio tidak tahu (Name) akan membawanya kemana, ia menyerahkan semuanya kepada (Name). Biarkan gadis itu membawanya pergi, Sachio tidak terlalu peduli, asalkan dengan gadis itu.

FALLING LOVE [Sachio X Reader]Kde žijí příběhy. Začni objevovat