015 - Bimbingan

36 7 0
                                    

BAB 015 : Bimbingan

Tepat ketika Nie Li dan gengnya sedang mengobrol, tatapan Nie Li tiba-tiba terpaku ke arah yang jauh. Di antara deretan rak buku, sosok anggun ini tengah memegang dan membaca sebuah kitab tebal. Kepala berambut ungu itu seperti air terjun yang jatuh. Di samping telinga, ikat rambut diikat dengan benang sutra menambah keanggunan yang semakin indah padanya. Cahaya mentari senja menyinari wajahnya yang halus, membuatnya lebih elegan dan menarik.

Detak jantung Nie Li semakin kencang hanya dengan melihatnya. Untuk sesaat, kenangan yang tak terhitung membanjiri kepalanya. Di Gurun yang Tak Berujung, bersembunyi dan terus berlari dari kejaran monster iblis yang tak terhitung jumlahnya. Beberapa kali dicekam situasi antara hidup dan mati. Dengan naluri Nie Li yang tajam, dia beberapa kali telah menyelamatkan para pengungsi dan akhirnya bergabung dengan rombongan Ye Ziyun. Mulai dari sanalah mereka semakin mengenal satu sama lain.

Meskipun kultivasi Nie Li sangat buruk dan kesenjangan antara dia dengan Ye Ziyun selebar langit, keduanya masih bisa akrab.

Malam itu, Nie Li mengusap punggung Ye Ziyun yang halus, hasrat cinta pada Ye Ziyun yang terpendam dalam hatinya tidak bisa ditekan lebih lama lagi. Ye Ziyun di bawah sinar rembulan, ibarat sebagai lukisan sempurna dari patung dewi, wajahnya yang menarik, tubuhnya yang melengkung, lengan giok yang halus dan kenyal, bukit kembar yang luar biasa ... Adegan-adegan gila itu tercetak dalam relung hati Nie Li.

Nie Li pada waktu itu, tidak terbayangkan dalam imajinasinya bahwa seorang bidadari yang cantik seperti Ye Ziyun benar-benar telah jatuh cinta padanya.

Kemudian, untuk melindungi dirinya dan pengungsi yang selamat lainnya agar sempat melarikan diri, Ye Ziyun mengorbankan dirinya dalam pertempuran. Melihat adegan itu, hati Nie Li seolah ditusuk oleh seseorang. Dia masih ingat rasa sakit yang menikam seperti itu. Jika bukan karena menuruti permintaan Ye Ziyun untuk membawa sisa-sisa keluarganya agar selamat, Nie Li pasti lebih memilih untuk mendampingi Ye Ziyun bertarung bersama.

"Jika ini bukan karena Kitab Roh iblis Duniawi yang misterius, aku pasti tidak akan bisa hidup kembali, tidak akan bisa melihatnya lagi!"

Nie Li menarik napas dalam-dalam, menenangkan dirinya dari kegembiraan batinnya. Dia selalu mencari kesempatan untuk mendekati Ye Ziyun, tapi dia tidak ingin terkesan mengganggunya.

Bagaimanapun juga, karena pernikahan antara Ye Ziyun dan Shen Yue belum ditetapkan, maka Nie Li merasa bahwa saat inilah waktu yang tepat untuk meningkatkan kekuatan. Hanya dengan memiliki kekuatan yang mumpuni, dia bisa mencegah Klan Suci, dan kemudian merebut Ye Ziyun dari tangan Shen Yue.

"Kalian naik duluan saja, aku masih punya beberapa hal untuk kudatangi!" Nie Li memandang Du Ze, Pu Liao dan 3 teman lainnya.

Du Ze dan Lu Piao mengikuti arah tatapan Nie Li. Dengan tangan masih memegang sebuah kitab kuno, kecantikan yang membaca dalam diam itu bagai peri di malam hari, cukup sempurna. Mengenakan gaun sutra putih, bersikap anggun, bersandar di rak buku. Dengan postur yang bermartabat, tenang dan anggun seperti lotus keluar dari dalam air. Suci dan mulia, hingga orang lain tidak berani mengotorinya.

Mereka langsung paham apa yang ingin dilakukan Nie Li. Semua orang pasti suka hal-hal yang indah. Hanya saja ketika menghadapi Ye Ziyun, mereka bahkan tidak berani maju karena merasa harga diri mereka yang masih rendah.

Nie Li berjalan menuju arah Ye Ziyun.

"Aku yakin Nie Li akan gagal dalam 15 menit, gadis tercantik di kelas pasti akan mengabaikannya!" Kata Lu Piao tersenyum percaya diri.

"Kuharap Nie Li tidak akan mendapat pukulan telak kali ini,"
gumam Du Ze.

Mereka bersembunyi di sudut yang agak gelap sambil menatap Nie Li. "Nie Li mungkin akan diabaikan olehnya. Gadis tercantik di kelas tidak mudah untuk didekati, bahkan Shen Yue juga gagal mendekatinya berkali-kali."

TALES OF DEMONS AND GODSWhere stories live. Discover now