029 - Satu Kali Pukulan

29 7 0
                                    

Bab 029 : Satu Kali Pukulan

Chu Yuan hanya mencibir, bagaimanapun juga, dia tidak membantah kata-kata Huyan Lanruo. Sebaliknya, nada suara dan tingkah lakunya mengambarkan sikapnya.

Nie Li tetap tidak bereaksi sedikitpun. Tidak peduli apakah itu pujian dari Huyan Lanruo atau penghinaan dari Chu Yuan. Kata-kata mereka tidak dapat memengaruhinya sedikitpun.

Setelah kelahirannya, Nie Li tidak mau disibukkan oleh orang tengil seperti Chu Yuan. Apalagi Chu Yuan tidak memiliki kualifikasi untuk berbicara dengannya.

"Chu Yuan, ada apa dengan sikapmu?"
Bentak Huyan Lanruo, mengerutkan alisnya.

"Aku tertawa ini karena aku tidak tahu pelet sihir apa yang diberikan bocah ini padamu, hingga kamu benar-benar berpikir bahwa dia jenius! Seseorang hanya dengan modal ranah jiwa merah, prestasi seperti apa yang bisa dia miliki di masa depan? Sampah semacam ini tidak cocok untuk bergabung dengan kita." Chu Yuan mencibir.

Chu Yuan ada hubungan yang baik dengan Shen Yue dan Shen Fei. Apalagi, dia juga tidak senang dengan Nie Li.

"Kau terlalu banyak omong!"
Seru Ye Ziyun mengerutkan alisnya.

Ye Ziyun merasa marah untuk Nie Li. Meskipun Nie Li sedikit usil padanya, tapi dia percaya bahwa Nie Li benar-benar hal yang nyata. Karena Nie Li terlalu rendah hati, makanya banyak orang tidak tahu bakat Nie Li sebenarnya.

Tatapan Nie Li berubah dingin. Meskipun dia tidak menganggap Chu Yuan di matanya, itu sebabnya dia malas untuk menanggapi ejekan Chu Yuan, tapi itu tidak berarti kalau dia akan membiarkan badut untuk menari-nari di depannya.

"Chu Yuan, bakatmu sepertinya juga tidak lebih baik kok. Kau tiga tahun lebih tua dari Nie Li, namun, kau hanya peringkat Perunggu bintang-3. Dan kau masih punya muka untuk mengomentari orang lain,"
Huyan Lanruo tertawa. Ada banyak bangsawan sebayanya yang sudah mendekati peringkat perak, dan Chu Yuan masih tetap di peringkat Perunggu bintang-3.

Mendengar kata-kata fakta dari Huyan Lanruo, Chu Yuan merasa sedikit malu. Di antara teman-temannya, bakatnya tidak bisa dibilang yang terburuk. Namun, dia memang seorang pemalas. Dirinya selalu dikelilingi para pelayan wanita setiap harinya. Otomatis, ia tidak lagi memiliki mood untuk berlatih. Dan itulah sebabnya ia tetap sebagai peringkat perunggu bintang-3.

"Memangnya kenapa, Toh setidaknya aku memiliki ranah jiwa kuning. Jika aku mau serius saja sedikit, menerobos ke peringkat perak tidak akan sulit. Sedangkan bocah ini, aku memperkirakan bahwa dia akan tetap berada di peringkat perunggu bintang-1 seumur hidupnya!"
Chu Yuan membantah sambil mengejek Nie Li tanpa ampun.

Karena tidak adanya respon dari Nie Li, Chu Yuan yakin bahwa Nie Li pasti takut. Orang-orang seperti Nie Li ini hanya modal ketampanan dan kata-kata manis untuk membujuk orang lain. Bagaimana dia bisa dibilang punya bakat? Ranah jiwa merah hanyalah sampah!

Akhirnya mata tajam Nie Li menatap Chu Yuan dan Nie Li dengan acuh tak acuh tertawa, "Kalau begitu, aku akan menantangmu di sini. Siapa pun yang kalah harus meniru suara anjing dan merangkak tiga putaran. Bagaimana, apa kau terima tantanganku?"

Setelah mendengar tantangan Nie Li, Ye Ziyun dengan cemas mencubit Nie Li.

Apa yang salah dengan otak Nie Li? Dia benar-benar ingin menantang Chu Yuan? Nie Li bahkan belum menerobos peringkat Perunggu bintang-1, sedangkan Chu Yuan sudah mencapai peringkat Perunggu bintang-3! Kesenjangan semacam ini bagai surga dan bumi. Tidak mungkin seimbang. Melihat wajah Ye Ziyun yang cemas, Nie Li merasa hatinya hangat karena Ye Ziyun masih sangat peduli padanya.

Adapun Huyan Lanruo terpana oleh ucapan Nie Li, matanya menatap tajam ke Nie Li, karena Nie Li tampaknya bukan orang yang gegabah.

Mendengar kata-kata Nie Li, Chu Yuan membeku di tempat sejenak, lalu dengan panik tertawa, "Apa yang baru saja kudengar? Kau benar-benar ingin menantangku? Haha, ini adalah lelucon paling lucu yang pernah kudengar. Dia nyaris bukan peringkat perunggu bintang-1, namun dia benar-benar ingin menantangku. Kurang ajar namanya tu!"

TALES OF DEMONS AND GODSWhere stories live. Discover now