104- Ditangkap Untuk Diadili

36 8 0
                                    

Bab 104 : Ditangkap untuk diadili

"Sudah kepalang basah!" Tetua Shen Ming mendengus marah, dan segera memanggil roh iblis Beruang Saljunya untuk berintegrasi.

Tepat ketika tubuhnya mengalami sedikit perubahan,

"Bhupp..!"

Tinju Lu Piao mendarat di perut tetua Shen Ming. Kontan tetua Shen Ming segera mencengkeram perutnya dan muntah, hampir ikut memuntahkan ususnya.

Meskipun tetua Shen Ming memiliki posisi tinggi dalam Klan Suci, tapi tugasnya hanyalah seorang tetua yang bertanggung jawab menangani urusan masalah. Dia tidak pandai bertarung. Kultivasinya baru saja mencapai peringkat Perak.

Ketika dia menerima tinju dari Lu Piao, itu sudah cukup membuatnya terkapar di tanah. Menyusul kemudian, seluruh kacung dari pihak tetua Shen Ming ikut terkapar berserakan di tanah, tidak beraturan.

Boneka Arwah mengepakkan sayapnya, terbang, dan hinggap di bahu Nie Li. Alasan mengapa Nie Li dan yang lainnya bisa menang dengan mudah adalah karena peran Boneka Arwah ini.

Boneka Arwah berhasil menaklukkan tiga ahli peringkat Emas. Jika bukan karena itu, pertempuran akan berlangsung cukup lama.

Lu Piao menginjak tetua Shen Ming, menjambak rambut kepalanya dan bertanya,
"Nie Li, apa yang harus kita lakukan dengan orang ini?"

"Lepaskan aku! Jika kau berani membunuhku, Klan Suci pasti tidak akan melepaskanmu!" Tetua Sheng Ming terus berjuang.

Sejak dia menjabat Penatua Urusan Utama Klan Suci, dia belum pernah menerima penghinaan seperti itu sebelumnya. Namun, setelah usai turnamen, posisinya dalam Klan Suci tidak lagi sama.

Lu Piao mengeluarkan dua dengusan, "Kau tua bangka yang kejam. Aku selalu mendengar tentang ketenaran Klan Suci. Kau ingin mengancam kami? Kami tidak takut! Jika kau bersuara lagi, aku akan menguburmu di sini!"

Lu Piao sudah lama kesal terhadap Klan Suci. Menginjak salah satu anggota Klan Suci dengan kakinya, membuatnya merasa cukup puas.

Mendengar kata-kata Lu Piao, Shen Ming segera terdiam dan tidak lagi berbicara.

"Tua bangka ini masih sangat takut mati!"
Kata Lu Piao sambil tertawa.

Du Ze menatap Nie Li dan bertanya dengan prihatin, "Nie Li, apa yang harus kita lakukan dengan mereka? Kita harus cepat! Jika bala bantuan dari Klan Suci tiba......"

"Bawa tetua Shen Ming dan orang yang tergeletak disana itu bersama kita dan tinggalkan saja sisanya!" Kata Nie Li sambil menunjuk ke arah Deakon Yun Hua, yang terkapar agak jauh.

"Mengapa kau membiarkan yang lain ini pergi?"
Lu Piao bertanya sambil mengerutkan alisnya. Dia merasa rugi. Lu Piao ikut serta membuat orang-orang ini pingsan dengan susah payah. Lalu membiarkan mereka pergi terasa sedikit sia-sia.

"Aku punya rencanaku sendiri,"
kata Nie Li sambil tersenyum misterius.

"Karena ketiga pria peringkat Emas itu sudah terluka oleh Boneka Arwah, tidak mungkin bagi mereka untuk bisa memulihkan kekuatan selama beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade ke depan! Adapun yang peringkat Perak, mereka sekarang bukan ancaman bagi kita sama sekali; oleh karena itu, tidak ada masalah untuk membiarkan mereka pergi."

"Mampu menangkap dua pemimpinnya sudah cukup bagus! Ke mana kita harus pergi sekarang? Kediaman Penguasa Kota?"
Du Ze bertanya seraya melihat pada Nie Li. Kepada siapa mereka harus menyerahkan tetua Shen Ming dan Deakon Yun Hua?

Nie Li berpikir sejenak dan berkata,
"Jika kita menyerahkan keduanya kepada Tuan Kota, tidak ada gunanya. Klan Suci bahkan mungkin bisa membawa mereka kembali. Kita pertama-tama akan membawa mereka ke Asosiasi Alkemis!"

TALES OF DEMONS AND GODSWhere stories live. Discover now