20. Hurt.

493 29 0
                                    


Happy reading.

o0o

"Percaya atau tidak, dia memang masih hidup!"

Kini Stefan seperti kehilangan akal sehatnya. Benar-benar apa yang dikatakan Arsen barusan tidak bisa ia percayai. Bahkan untuk mencerna setiap ucapannya saja membuat Stefan ingin menertawakan lelucon Arsen. Mana mungkin, gadis yang dulu sempat dikabarkan hilang lalu dengan tiba-tiba saja Arsen mengatakan jika gadis itu masih hidup. Bukankah itu lelucon?

"K-kau pasti bercanda kan? Haha itu lucu sekali," ucap Stefan diiringi dengan tawa yang terkesan dipaksakan. Padahal kini dalam dirinya benar-benar merasa gelisah.

"Ayo lah Stef! Kau tau aku tidak suka bercanda. Jika kau tidak mempercayai apa yang ku katakan, pergilah dan paksa Arion untuk mengatakan semuanya." Arsen benar-benar kesal dan ingin sekali berteriak di telinga ketuanya itu. Kenapa disaat seperti ini Stefan masih saja menganggap dirinya bercanda.

Stefan terdiam. Disebuah ruangan yang hening dengan mereka berdua saja disana membuat Stefan semakin dibuat tidak karuan. Antara percaya atau tidak. Selama ini Arsen adalah salah satu orang yang selalu ia percayai, jika Arsen mengatakan hal tersebut, itu tidak mungkin kebohongan.

Jane? Ya Tuhan. Bagaimana mungkin gadis itu masih hidup setelah dikabarkan menghilang. Stefan pikir Jane sudah tiada, atau bahkan pergi jauh dari kehidupannya. Arion, siapa sebenarnya Arion? Kenapa laki-laki itu menyembunyikan Jane. Jadi benar selama ini Arion ingin melukai Ana, sungguh ini lebih rumit dari apa yang dibayangkan Stefan.

"Dan satu lagi, gadis itu tidak bisa melihat."

Stefan langsung menatap Arsen dengan terkejut. Fakta apa lagi ini, kenapa banyak sekali berita yang membuatnya terkejut bukan main. Jane buta? Entah mengapa kenyataan itu membuat hatinya bertambah gelisah.

"Bagaimana bisa?" Tanya Stefan lirih.

"Mungkin kecelakaan. Dia salah satu orang dimasa lalu mu bukan? Kenapa kau tidak tau apa pun tentangnya." Arsen memang tidak mengenal Jane. Wajar saja, dia dan Stefan bertemu kurang lebih 2 tahun yang lalu. Masih banyak fakta tentang masa lalu Stefan yang belum sempat Arsen ketahui.

Stefan terdiam. Kali ini ingatannya mencoba mengingat kejadian dulu meski Stefan masih begitu enggan mengingatnya.

Flashback

Setelah memutus sambungan teleponnya dengan Ana, perasaan khawatir juga resah meliputi hati Stefan. Mendengar nada takut dari suara Ana membuat dirinya tidak bisa tenang. Apa lagi pacarnya itu mengatakan jika dirinya tengah sendirian ditengah malam dengan kondisi yang sepertinya akan turun hujan. Tapi disisi lain Stefan tidak tega meninggalkan Jane yang sedang sakit meski di rumah Jane banyak teman-temannya yang ikut menjenguk.

Stefan melirik Jane yang tengah asik berbicara dengan teman wanitanya. Sesekali gadis itu tertawa dan meliriknya. Stefan yang melihat itu sontak langsung tersenyum tipis. Mata tajam Stefan melirik arloji di tangannya. Pukul delapan malam, pikirannya kini dipenuhi oleh Ana dan Ana saja.

"Stef."

Laki-laki itu melirik ke samping dan mendapati Jane yang sudah duduk disisinya. Stefan sedikit menjauh karena memang Jane begitu dekat dengannya. Memang mereka sahabat, tapi ingat jika dirinya sudah memiliki kekasih, yaitu Ana.

Why You AgainWhere stories live. Discover now