Part 2🌻

81.9K 10.1K 363
                                    

Iris hijaunya mengerjap berulang kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris hijaunya mengerjap berulang kali. Bibirnya sedikit terbuka akibat melihat ruangan yang tak asing baginya.

Ruangan yang terasa sangat akrab dan hangat. Seperti kamarnya dulu, sebelum tragedi-tragedi menakutkan menimpanya.

"Selamat datang di tujuh tahun lalu, Nona."

Seekor kucing imut tiba-tiba melayang di atasnya.

Krystal mengerjap tak percaya.

"Nona sangat beruntung karena terpilih dari sekian banyaknya manusia. Maka dari itu, Nona harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin untuk mengubah masa depan."

Krystal meraih kucing itu tapi tangannya tembus begitu saja.

"Nona tidak akan bisa menyentuhku."

Krystal menghela nafas. Begitu banyak pertanyaan yang terlintas di kepalanya. Lantas memaksakan diri untuk bangkit dan menyandarkan punggungnya ke sandaran tempat tidur. "Siapa kau sebenarnya?"

"Namaku Boo. Sistem yang akan menjadi pengawas sampai Nona berhasil menjalankan misi."

"Misi apa?"

"Tentu Nona lebih tahu."

"Maksudmu, balas dendam dan mengubah masa depan?"

"Ya."

Krystal terdiam sejenak. Kemudian, teringat dengan cerita yang pernah dibacanya. "Apakah kau bisa membantuku balas dendam menggunakan alat-alat ajaib?"

Boo menggeleng. "Aku hanya berperan sebagai pengawas, nona."

Krystal mengangguk mengerti. "Begini lebih baik." Seringainya.

"Gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik mungkin jika nona tidak ingin kejadian di masa lalu terulang kembali."

"Tentu." Jawab Krystal pasti.

Krystal pasti akan menjalani kehidupan kedua ini sebaik mungkin dan meraih kebahagiaannya.

Dia tidak akan melepaskan siapapun yang menjadi sumber penderitaannya.

Dia akan membuat mereka membayar hutang di kehidupan lampau. Setiap luka dan rasa sakit. Setiap tangis dan kesedihan. Setiap penghianatan dan siksaan. Semuanya. Krystal akan membalasnya tanpa ampun.

****

Boo menghilang setelah menjelaskan beberapa hal.

Krystal mulai bergerak. Keluar dari kamar. Memastikan apakah dia benar-benar kembali ke tujuh tahun lalu karena sebelum memastikan sendiri, Krystal merasa tidak percaya.

Semuanya terasa bagaikan mimpi dan ilusi. Bisa hilang sekejap mata dan dihempaskan lagi pada kenyataan menyakitkan. Krystal tidak ingin merasakan itu.

Matanya berkaca-kaca kala melihat kedua orangtuanya sedang bersantai di lantai bawah.

Krystal's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang