Part 16🌻

51.5K 6.9K 266
                                    

Satu jam telah berlalu namun Krystal tak kunjung keluar dari kamar mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu jam telah berlalu namun Krystal tak kunjung keluar dari kamar mandi. Biasanya Krystal tak pernah berlama-lama di kamar mandi. Paling lama sekitar setengah jam saja. Hal tersebut tentu saja membuat Damian mengerutkan kening heran.

Awalnya Damian membiarkan hal itu tapi lama kelamaan ia tak bisa membiarkannya. Rasa panik dan cemas mulai melandanya. Ia takut Krystal kenapa-napa. Misalnya terpeleset, terluka, atau pun pingsan.

Memikirkan hal mengerikan itu, Damian langsung meletakkan laptopnya, turun dari kasur, mendekati pintu kamar mandi, dan mengetuknya berulang kali. "Amour! Kau baik-baik saja, 'kan?" Teriaknya.

Hening. Tak ada jawaban.

"Amour!!" Kembali memanggil dan mengetuk pintu bar-bar. Namun, tetap tak ada jawaban.

Damian menempelkan telinganya ke pintu. Berniat mendengar suara-suara dari dalam tapi tak terdengar suara sedikit pun.

Kepanikan pun lantas kian menyerangnya. Ia menjauh dari pintu dan mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu.

Sekali dua kali, percobaannya gagal. Percobaan ketiga masih gagal. Di saat percobaan ke empat, baru lah berhasil.

Nafasnya terengah-engah dan wajahnya tampak sangat kacau. Pandangannya menyusuri seluruh isi kamar mandi tapi matanya tak menangkap keberadaan Krystal.

"Amour!!" Panggilnya menggema di dalam kamar mandi.

Kakinya menyusuri seisi kamar mandi. Hingga tiba lah dia di dekat bathub. Helaan nafas panjang keluar dari mulutnya kala melihat Krystal sedang tertidur pulas dengan busa yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Kenapa dia bisa tidur di sini? Apakah karena sangat kelelahan?" Monolognya.

Damian pun mengangkat tubuh Krystal dari bathub. Jantungnya berdegup tak karuan melihat tubuh polos Krystal sedangkan nafsunya tiba-tiba naik. Tubuh Krystal benar-benar sangat sempurna. Menggoda imannya.

Hasrat untuk menyentuh Krystal begitu besar dalam dirinya. Namun, ia berusaha menahannya karena tak ingin berakhir dibenci oleh gadis itu karena ia tahu Krystal belum mencintainya.

Pria itu menelan saliva kasar saat membersihkan tubuh Krystal. Tubuhnya panas dingin. Tangannya ingin mendarat di tempat yang menarik perhatiannya tapi dia berusaha menahan tangan nakalnya sekuat tenaga.

Dia baru bisa menghela nafas lega kala berhasil membalut tubuh Krystal dengan handuk. Ia mengusap keringat dingin yang bercucuran di keningnya.

Kemudian membawa Krystal kembali ke dalam kamar dan meletakkan Krystal di kasur secara hati-hati supaya tak membangunkan tidur nyenyak gadis itu.

Tak sampai di sana, ia mencari baju tidur Krystal dan memakaikannya ke tubuh istrinya. Lagi-lagi sambil menahan nafsunya.

"Akhirnya cobaan berat ini selesai juga." Desahnya lega sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh Krystal.

Damian mengelus pipi Krystal penuh kelembutan. "Sebenarnya aku bisa saja menyentuhmu saat kau sedang tidur tapi aku tidak akan melakukan itu karena aku sangat mencintaimu, amour." Senyuman tipis muncul di bibirnya.

"Aku ingin menyentuhmu saat kau sadar sepenuhnya dan kau pun menerima sentuhanku. Namun, aku sadar hal itu tak mungkin terjadi untuk sekarang karena aku tahu kau belum mencintaiku." Senyuman miris mengakhiri perkataannya.

Damian menunduk. Lalu, mengecup kening Krystal penuh cinta. "Cepatlah membalas perasaanku, amour." Bisiknya.

Pria tampan itu pun meninggalkan Krystal. Masuk ke dalam kamar mandi dan mandi air dingin untuk meredakan gairahnya.

Beberapa saat setelah Damian masuk ke dalam kamar mandi, Krystal pun membuka matanya.

Dia sudah terbangun sejak Damian menggendongnya keluar dari kamar mandi tapi bersikap sok tidur akibat tidak ingin dilanda kecanggungan. Namun, siapa sangka Damian memakaikannya pakaian sekaligus. Menambah kadar rasa canggung dan malunya. Untung saja ia pintar berakting sehingga tidak ketahuan oleh Damian.

"Ini sungguh memalukan!" Jeritnya tertahan.

Krystal menutup wajahnya malu. "Sepertinya setelah ini aku tidak punya muka lagi untuk menatapnya."

Bersambung...

firza532

Krystal's RevengeWhere stories live. Discover now