Part 48🌻

31.2K 4.3K 694
                                    

Vote sebelum baca🌟

Cahaya matahari menyusup masuk ke dalam kamar Krystal

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Cahaya matahari menyusup masuk ke dalam kamar Krystal. Menganggu tidur nyenyak gadis cantik itu. Matanya terbuka secara perlahan, menunjukkan iris hijau nan menenangkan.

Termenung cukup lama sebelum akhirnya duduk dan meregangkan tubuhnya yang terasa kaku.

Pandangannya teralihkan ke sekitar. Senyuman kecut muncul di bibirnya akibat tak melihat keberadaan Damian.

Padahal ia sudah berharap Damian menemuinya sehingga bisa meluruskan semua kesalahpahaman.

Krystal tidak bisa tenang sebelum semuanya menjadi jelas. Krystal sangat ingin menjelaskan semuanya pada Damian.

Andaikan saja sedari awal dia menjelaskan semuanya, pasti tidak akan berakhir seperti ini. Yah, meskipun di awal pasti mendapatkan amukan juga.

Entahlah. Krystal merasa serba salah dalam bertindak. Gadis cantik itu mengacak rambutnya kesal akibat tak berdaya menghadapi kekerasan kepala Damian karena pria tersebut mengancamnya menggunakan kedua orangtua yang sangat dia cintai.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Menunjukkan sosok Ella. Maid tersebut melangkah masuk ke dalam kamar dengan penuh senyuman. "Selamat pagi, nyonya."

Krystal hanya diam.

"Ini sarapan Anda, nyonya. Jangan lupa dihabiskan kalau tidak ingin Tuan Damian semakin marah pada Anda."

Krystal mendengkus pelan. "Panggilkan dulu Damian untukku."

"Maaf, nyonya. Tuan Damian sudah pergi sejak tadi."

"Sok sibuk!" Decak Krystal kesal.

Ella tersenyum sopan. "Positif thinking saja, nyonya. Mungkin Tuan memang sibuk di kantor mengingat Tuan mengambil cuti selama seminggu supaya bisa liburan bersama nyonya."

Krystal menghempaskan tubuhnya ke kasur dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. "Keluarlah! Aku ingin melanjutkan tidur lagi supaya mimpi buruk ini cepat berakhir!"

Ella menggelengkan kepala heran melihat tingkah kekanakan Krystal.

"Ah iya, bagaimana keadaan kaki nona sekarang?"

Krystal menggerakkan kakinya. "Sudah lebih baik dibandingkan yang kemarin."

Ella tersenyum lega. "Kalau begitu, saya pamit dulu, nyonya. Dan jangan lupa untuk sarapan."

"Iya, iya. Dasar cerewet!" Krystal berujar ketus akibat kesal pada tingkah Damian dan malah melampiaskannya ke Ella yang tak bersalah. Untung saja Ella maklum.

Ella pun keluar dari kamar Krystal dan pintu kamar kembali tertutup rapat. Menyisakan Krystal seorang diri di dalam sana layaknya hewan peliharaan.

Krystal membuang selimutnya ke lantai. "Aku kan masih punya hp! Lebih baik aku mengirimkan pesan saja ke Damian!" Jeritnya senang.

"Aih, kenapa aku tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya?"

Krystal turun dari kasur dan mulai mencari ponselnya.

"Sial! Aku ingat terakhir kali meletakkan ponsel di sini! Kenapa sekarang menghilang?!"

Mata Krystal membola kaget kala terpikirkan satu hal.

"Jangan-jangan Damian yang mengambil ponselku saat aku tertidur?!"

Gadis cantik itu mengamuk dan memecahkan semua barang yang dapat diraihnya. "Damian sialan!! Kau mengurungku tanpa mau mendengarkan penjelasan ku! Dan sekarang kau menyita ponselku?!! Arghh!! Menyebalkan!!"

****

Sementara itu, di tempat lain.

Damian melanjutkan penyelidikannya di hp Krystal.

Ia menghela nafas lega saat tak menemukan sesuatu yang aneh.

Krystal tidak berselingkuh, seperti yang dituduhkan Letta.

Untung saja dia tak mempercayai ucapan Letta begitu saja.

Kalau sampai ia percaya begitu saja, celaka lah dia.

Damian mengambil nafas dalam-dalam. Menyimpan kembali ponsel Krystal dan beralih memeriksa berkas yang sudah bertumpuk di atas meja.

Baru beberapa menit memeriksa berkas, ponselnya sudah berbunyi.

Awalnya Damian mengabaikan tapi ponselnya tak pernah berhenti berdering.

Damian menghentikan kegiatannya dan mengangkat telepon kesal. "Apakah kau tidak tahu aku sedang sibuk?!" Bentaknya.

"Maaf, tuan. Ini sangat mendesak. Tentang Nyonya Krystal." Kata suara diseberang sana dengan nada bergetar dan lirih.

"Cepat katakan! Aku tidak punya banyak waktu!" Geram Damian sedangkan pemikirannya sudah bercabang. Ia berpikir Krystal kabur dari rumah karena tak ingin hidup bersamanya lagi.

"Nyonya Krystal mencoba bunuh diri, tuan." Jelas orang itu dalam satu kali tarikan nafas hingga membuat Damian tertegun dan menjatuhkan hp nya tanpa sadar.

Bersambung....

firza532

Krystal's RevengeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora