Part 15🌻

53.5K 7.1K 333
                                    

‍Iris terus menggulir kolom komentar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‍Iris terus menggulir kolom komentar. Tangannya gemetar hebat melihat semua orang mencaci makinya. Tubuhnya seakan mati rasa. Matanya berkilat penuh amarah sekaligus ketakutan. Dilemparkannya ponsel itu ke lantai dan meremas rambutnya frustasi. "TIDAK!" jeritnya histeris.

Kalimat-kalimat penghinaan netizen berlalu lalang di dalam otaknya. Membuatnya kian meremas rambutnya. Berharap rasa sakit menghentikan komentar yang muncul di dalam otaknya. Namun, usahanya percuma. Komentar netizen tetap terngiang-ngiang di kepalanya.

Iris melemparkan boneka beruangnya ke sembarangan arah. "CATHLEEN SIALAN! BERANI-BERANINYA DIA MENCERITAKAN SEMUA RAHASIAKU KE KRYSTAL!"

Tangannya melempar semua barang yang dapat diraihnya sebagai pelampiasan amarahnya.

Matanya berkilat penuh dendam. "Tunggu saja pembalasanku, Cathleen! Aku juga akan membuatmu dihujat semua orang!" Desisnya penuh ambisi.

Kaki rapuhnya perlahan melangkah, turun dari kasur, dan menghampiri meja belajarnya.

Iris membuka laptopnya. Mencari file tentang aib Cathleen. Senyumnya merekah sempurna kala melihat file yang dicarinya.

Tanpa pikir panjang, Iris langsung memposting video aib Cathleen ke sosial medianya.

Iris tertawa kencang melihat para netizen ikut menghujat Cathleen. "Kita impas, Cathleen." Seringainya.

Tak jauh berbeda dengan keadaan Iris, William pun ikut dihujat semua orang. Memberikannya julukan pria sampah, pria matre, pria tukang selingkuh, dan masih banyak lagi julukan yang ditujukan netizen padanya.

Pria itu melemparkan ponselnya ke dinding hingga hancur berkeping-keping. "Krystal! Aku pasti akan menghancurkan mu!" Teriaknya penuh emosi.

****

Krystal tersenyum geli melihat Cathleen dan Iris saling menjelek-jelekkan di sosmed. Dibumbui oleh hujatan para netizen. William pun juga tak luput dari hujatan.

Gadis cantik itu bertopang dagu. Membayangkan kehidupan mereka ke depannya akan seperti apa setelah terkenal di dunia Maya.

"Kalian harus berterima kasih padaku karena memberikan kesempatan terkenal untuk kalian." Gumamnya seraya terkekeh.

Damian yang sedang duduk di sampingnya dengan memangku laptop mulai menatap Krystal curiga.

"Kau ini sedang apa sebenarnya, amour? Dari tadi ku lihat kau asik tersenyum dan tertawa sendiri. Apa yang menarik huh? Apa mungkin kau berselingkuh di belakangku?" Cercanya.

Krystal menoleh ke arah Damian. Memasang wajah paling malasnya. "Mana mungkin aku berselingkuh."

"Lalu, kenapa kau tertawa sendiri kalau tidak chattingan dengan selingkuhanmu?!"

Krystal memperbaiki posisinya menjadi duduk bersila. Kemudian menunjukkan layar ponselnya ke Damian. "Karena ini."

Damian mengernyitkan keningnya heran. Menatap Krystal sekilas sebelum membaca layar hp Krystal. Kepalanya menggeleng heran kala melihat layar hp Krystal sepenuhnya. "Hanya karena ini kau tertawa dan tersenyum? Memangnya apa yang lucu dari ini?" Tanyanya datar.

Krystal mengembungkan pipi kesal. "Kau tidak akan mengerti."

Damian melipat tangannya di depan dada. "Aku akan mengerti kalau kau menjelaskannya."

Gadis cantik itu memutar bola mata malas. "Lupakan saja! Lebih baik kau selesaikan pekerjaanmu. Aku ingin mandi dulu."

"Mau mandi bersama, amour?" Tawar Damian dengan ekspresi menggodanya.

Krystal menyilangkan kedua tangannya di depan dada seraya tersenyum manis. "Terima kasih atas ajakanmu tapi aku tidak tertarik."

Damian tersenyum geli melihat reaksi menggemaskan Krystal.

Tangannya pun terulur ke puncak kepala Krystal dan mengacak-ngacaknya gemas.

"Kau tidak akan menyesal setelah menolak tawaranku, amour?" Godanya lagi.

Krystal berdecak dan menepis pelan tangan Damian. "Untuk apa aku menyesal menolak tawaran mesummu?!"

"Aku hanya mengajakmu mandi bersama, bukan mengajak hal lain. Tapi, kenapa kau menyimpulkan tawaranku mesum? Mungkin kah kau yang memiliki pemikiran mesum terhadapku, amour?"

Krystal menjerit frustasi dan kabur secepat kilat dari sana. "Terserah kau saja!!" Teriaknya dari dalam kamar mandi.

Tindakannya membuat Damian tertawa kencang. "Astaga! Menggemaskan sekali gadis kecilku itu. Rasanya aku ingin memakannya sekarang juga."

Bersambung...

firza532

Krystal's RevengeWhere stories live. Discover now