Part 43🌻

28.9K 4.5K 454
                                    

Vote sebelum baca🌟

"Bangun, amour!" Damian mengguncang tubuh Krystal kuat karena melihat Krystal menangis dalam tidurnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bangun, amour!" Damian mengguncang tubuh Krystal kuat karena melihat Krystal menangis dalam tidurnya. Ia tak tega melihat Krystal seperti itu.

Selang beberapa detik kemudian, Krystal pun bangun. Hendak bertanya kenapa gadis itu menangis tapi Krystal lebih dulu memeluk tubuhnya erat.

Pria tampan tersebut terdiam sejenak mendapati pelukan mendadak Krystal. Kala berhasil menguasai keterkejutannya, ia pun menghela nafas dan mengusap rambut Krystal pelan. "Kau bermimpi buruk, amour?"

Krystal mengangguk pelan di dalam pelukannya. "Mimpi buruk apa sampai kau menangis, amour?"

Krystal mendongak. Menatap Damian sedih. "Aku bermimpi kau berniat bunuh diri karena kebodohanku."

Kening Damian mengernyit heran. "Kebodohan apa memangnya?"

Krystal terdiam. Kembali ragu untuk menceritakan karena takut Damian akan bersikap seperti di dalam mimpinya.

"Lupakan saja. Btw, sekarang jam berapa?" Melepaskan pelukannya dari Damian dan bersikap seolah tak terjadi apapun.

Damian menghela nafas pasrah melihat istrinya mengalihkan pembicaraan. Ingin sekali rasanya memaksa supaya Krystal cerita tapi ia tak ingin melihat gadisnya bersedih.

"Jam 4 sore, amour."

Krystal melotot kaget. "Selama itu aku tertidur?!"

Damian mengangguk. "Mungkin karena pengaruh obat. Makanya kau bisa tidur selama itu." Jelasnya melihat kebingungan di wajah Krystal.

Dielusnya puncak kepala Krystal lembut. "Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah kepala dan kakimu masih sakit?"

Krystal menggerakkan sedikit kakinya. Kemudian bibirnya mencebik kesal. "Iya. Kepala dan kakiku masih sakit."

"Sayang sekali, kita tidak bisa melanjutkan jalan-jalan. Bagaimana kalau kita pulang ke London supaya kau bisa beristirahat secukupnya di rumah?" Tanya Damian hati-hati karena takut menyinggung perasaan Krystal.

Krystal mengangguk, menyetujui. Lagipula dia tak akan bisa tenang di sini sebelum menemukan surat sialan itu.

Surat itu harus dilenyapkan secepatnya supaya hubungannya dan Damian baik-baik saja.

Yang paling terpenting, ia akan mencari waktu yang tepat untuk mengakui semuanya pada Damian sebelum terlambat.

Pada akhirnya, mereka kembali ke London sore itu juga. Meninggalkan negara Swiss yang memberikan banyak kenangan berharga pada mereka. Terutama untuk Krystal yang menyadari perasaannya sendiri sehingga tak akan mengalami penyesalan untuk kedua kalinya.

Perjalanan yang singkat namun berkesan. Krystal pasti akan mencatat nama Swiss rapat-rapat di dalam memorinya dan mengunjunginya lagi kalau ada kesempatan.

Jet pribadi mereka mendarat dengan selamat. Mereka langsung kembali ke rumah.

Krystal bertekad akan menceritakan semuanya sampai di rumah karena selama di dalam pesawat, banyak orang di sekitar mereka. Krystal butuh tempat yang tenang dan tak ada orang selain mereka.

Hanya butuh beberapa menit, mereka sampai di rumah. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan Krystal yang berada di dalam gendongan Damian.

Kedatangan mereka disambut oleh para maid dan pekerja. Damian mengangguk singkat sebagai balasan dari sapaan mereka. Ia hendak naik ke lantai atas tapi seorang maid tiba-tiba menghadang jalannya.

"Selamat datang, tuan. Maaf menganggu waktunya sebentar. Saya ingin menyampaikan pesan pengacara untuk tuan."

Damian menaikkan alisnya sebelah.

Maid itu menyodorkan sebuah kertas ke Damian sambil tersenyum sopan.

"Kata pengacara, ini surat penting untuk Anda. Pengacara berpesan agar Anda segera menandatanganinya supaya bisa diproses secepatnya."

Damian mengambil surat itu dan membacanya. Wajahnya merah padam seketika. Tatapannya terlihat sangat murka. Nafasnya mulai tak beraturan akibat menahan emosi.

"Apa maksud surat cerai ini, amour?!" Tanyanya dingin pada gadis dalam gendongannya.

Krystal pun tak kalah terkejut. Wajahnya pucat pasi sedangkan jantungnya berdegup kencang.

"KAU INGIN BERCERAI DENGANKU?!"

Maid yang memberikan surat ke Damian menyingkir dari sana seraya tersenyum penuh kemenangan melihat Damian murka ke Krystal.

'posisi nyonya akan segera menjadi milikku, Krystal.'

Bersambung...

Coba tebak nasib Krystal selanjutnya😌

Hayuk spam komen sebanyak-banyaknya, nanti aku kasih triple up🙈

firza532

Krystal's RevengeWhere stories live. Discover now