Part 22🌻

46.9K 6.4K 423
                                    

Vote sebelum baca💛

‍‍Di dalam sebuah ruangan, terlihatlah sebuah akuarium berukuran besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‍‍Di dalam sebuah ruangan, terlihatlah sebuah akuarium berukuran besar. Di dalamnya berisi dua sosok manusia yang sedang tak sadarkan diri. Joana dan Deandra.

Seorang gadis cantik memasuki ruangan tersebut. Rambut pirangnya bergerak seirama dengan langkah kakinya. Iris hijaunya menatap lurus pada satu titik.

Tatapannya tampak begitu sadis dan kejam. Seolah hendak menjatuhi hukuman mati pada Joana dan Deandra.

Langkahnya berhenti tepat di depan akuarium tersebut. Tangannya terlipat di depan dada. Tatapannya tertuju lurus ke arah dua orang itu.

"Saat yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga." Gumamnya pelan.

Krystal menatap intens setiap lekuk wajah memuakkan mereka. Wajah polos yang menjebaknya dan membuatnya kehilangan reputasi di masa lalu. Berakhir di hina dan dimaki semua orang. Kemana pun ia melangkah, tatapan merendahkan selalu menyertainya.

Waktu itu adalah waktu paling terberat dalam hidupnya. Baru saja kehilangan ibu, malah di uji oleh cobaan lain.

Hal paling menyedihkan, daddy nya pun tak percaya padanya tapi sang Daddy tetap menyayanginya dan menasehatinya bahwa jalan yang dipilihnya salah.

Berulang kali Krystal mengatakan bahwa semua itu tidak benar, tapi Daddy nya tak kunjung percaya.

Sekarang, Krystal akan membalaskan rasa sakit yang diterimanya di masa lalu.

Krystal ingin mereka merasakan apa yang dia rasakan di masa lalu.

Kehilangan kedua orangtua, dihina semua orang, dan disiksa sampai mati.

Gadis cantik itu pun tertawa kecil memikirkan hal tersebut. Lantas mendekati kran air dan mulai menghidupkannya. Mengisi akuarium kosong di depan matanya.

Air mengalir secara teratur. Menggenangi akuarium. Menyelimuti kaki keduanya.

Joana dan Deandra mulai terusik. Kening mereka mengernyit. Disusul membuka mata dan menatap kaget Krystal.

"Apa yang terjadi?!" Jerit Joana histeris.

"Keluarkan aku dari sini!" Bentak Deandra ketakutan seraya memukuli kaca akuarium.

Krystal tersenyum kejam. Kemudian berbalik tanpa mengatakan apapun.

"KRYSTAL!"

Teriak mereka bak orang kesetanan sedangkan Krystal terus berjalan. Meninggalkan ruangan. Beralih ke ruangan sebelah. Menonton mereka lewat CCTV.

Di sana sudah tersedia berbagai macam cemilan karena dari awal, sudah diniatkannya untuk menonton dari sana.

Krystal meraih cemilan kesukaannya. Membukanya, lalu mulai menonton Joana dan Deandra yang semakin panik melihat air semakin meninggi.

"Krystal! Keluarkan kami dari sini!"

"Apa salah kami padamu sampai kau tega berbuat seperti ini pada kami?"

"Krystal! Bukan kah kita sepupu? Cepat lepaskan kami sekarang!"

"Kami janji tidak akan mengadukan perbuatanmu ini pada orang lain asalkan kau melepaskan kami."

"KRYSTAL!!!!!!"

Mereka mengoceh, menjerit panik, bergerak gelisah, dan menyuruh Krystal mengeluarkan mereka dari sana.

Akan tetapi, percuma. Teriakan mereka tak berpengaruh sedikit pun pada Krystal.

Sekuat apapun mereka berteriak dan semenyedihkan apapun ekspresi mereka, Krystal tak akan terpengaruh karena hatinya sudah dirantai oleh kebencian dan dendam.

"Nikmatilah balasan perbuatan kalian di masa lalu." Kekeh Krystal.

Kedua perempuan dalam akuarium mulai kesusahan bernafas karena air sudah menenggelamkan mereka sepenuhnya. Namun, itu tak membuat Krystal menghentikan perbuatannya. Krystal tetap menonton dengan tenang sambil mengunyah makanannya.

Tanpa gadis itu sadari, Damian sudah berada di belakangnya. Menatap Krystal dan layar secara bergantian.

"Dulu kalian menjebakku. Merusak nama baikku. Menyebarkan videoku. Menggiring opini publik. Membuatku mendapatkan banyak cacian dan makian. Sementara kalian, berbahagia di atas penderitaan ku. Tapi sekarang, biarkan aku berbahagia di atas penderitaan kalian. Biarkan aku bahagia melihat wajah panik dan takut kalian."

Krystal bertopang dagu melihat Joana dan Deandra yang mulai kehabisan nafas.

Sedangkan Damian mengerutkan kening heran mendengar perkataan Krystal. Berbagai pertanyaan melintas di dalam otaknya.

"Bukan kah Tuhan sungguh adil? Tuhan memberikanku kesempatan kedua. Membuatku kembali ke masa lalu supaya bisa mencegah semua tragedi dan membalas para penghianat seperti kalian."

Krystal tersenyum miring.

"Apa maksud ucapanmu, amour?" Tanya Damian mengagetkan Krystal hingga minuman gadis itu tumpah ke lantai. Disusul oleh pecahan gelas, memecahkan kesunyian di dalam ruangan.

Bersambung...

Selamat menunggu waktu berbuka bestie😴

Follow akunku yuk dan jgn lupa mampir ke cerita "Sweet Husband"

Cerita Sweet Husband tentang kembali ke masa lalunya sendiri.

Udah tamat dan partnya masih lengkap✓

firza532

firza532

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Krystal's RevengeWhere stories live. Discover now