Part 57🌻

36.2K 3.3K 310
                                    

Vote sebelum baca⭐

‍Krystal memasuki rumah sakit jiwa penuh wibawa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

‍Krystal memasuki rumah sakit jiwa penuh wibawa. Matanya menatap nyalang setiap sudut rumah sakit di balik kacamata hitamnya.

Rumah sakit ini menjadi saksi penderitaannya di masa lalu. Dimana ia disiksa secara fisik dan batin. Ditahan dan dikurung bak hewan peliharaan.

Tiap kali mengingat hal tersebut, kebencian dan amarah selalu meluap-luap di dada Krystal. Berakhir ingin menghancurkan rumah sakit.

Akan tetapi, ada hal yang lebih penting daripada menghancurkan rumah sakit ini, yaitunya membiarkan Iris dan William mengenyam penderitaannya di masa lalu.

Wanita cantik itu ingin Iris dan William merasakan betapa menderitanya dulu.

Bukannya Krystal jahat dan kejam, tapi Krystal hanya ingin membalas perbuatan mereka.

Tidak mungkin Krystal akan berlaku kejam pada mereka kalau keduanya berbuat baik padanya sebab prinsip Krystal selama ini adalah memperlakukan orang lain seperti orang itu memperlakukannya.

"Saya ingin mengunjungi pasien yang bernama Iris dan William," katanya pada resepsionis.

Resepsionis itu mengangguk mengerti. Kemudian memanggil perawat untuk menemani Krystal ke sana.

Selama di perjalanan, Krystal hanya diam lantaran tak tertarik berbicara panjang lebar saat ditanya oleh perawat hingga perawat itu pun menjadi segan untuk mengajak Krystal berbicara.

Langkah kedua orang itu terhenti di depan pintu ruangan.

Lagi-lagi Krystal flashback.

Ruangan itu adalah ruangannya dulu dikurung secara paksa oleh Iris dan William.

Entah apa yang mereka katakan ke pihak rumah sakit hingga rumah sakit menahannya.

"Anda tidak jadi masuk, nyonya?"

Krystal berdehem pelan. "Tentu saja jadi. Aku ingin melihat keadaan teman terbaikku." Kekehnya pelan.

Wanita cantik itu pun membuka pintu ruangan. Wajahnya menjadi datar seketika melihat Iris menggantung lehernya sendiri menggunakan tali.

Belum puas ia melihat penderitaan Iris, tapi penghianat itu sudah tidak sanggup dan memilih mengakhiri kehidupannya sendiri.

Perawat menjadi panik dan menelpon rekan-rekannya untuk membereskan masalah Iris.

"Gawat, nyonya. Pasien William juga memutuskan untuk bunuh diri. Dia melompat dari jendela kamar tanpa sempat kami cegah." Lapor perawat lainnya.

Krystal memasang wajah paling sendunya sehingga semua orang mengira ia sedih atas kematian orang terdekatnya.

Sementara itu, tanpa mereka ketahui, Krystal terkekeh puas di dalam hati mengetahui keduanya memutuskan bunuh diri karena tak sanggup menghadapi kenyataan.

Krystal's RevengeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora