Part 25🌻

44K 6.5K 632
                                    

‍Krystal meregangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat sibuk membuat tugas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‍Krystal meregangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat sibuk membuat tugas. Tanpa sengaja matanya menangkap kehadiran Damian.

Di ambang pintu, ia melihat Damian tersenyum manis ke arahnya.

Gadis cantik itu kembali mengalihkan pandangannya ke laptop tanpa membalas senyuman Damian.

"Kau mengabaikanku, amour?" Tanya Damian dingin. Namun, Krystal tetap diam membisu seakan enggan membalas ucapannya.

Pria tampan itu mendekati Krystal. Duduk di samping gadis tersebut dan menatap lekat wajahnya. "Kau marah padaku?"

Krystal tetap diam.

"Kau marah padaku karena aku pulang terlambat?"

Damian menghela nafas gusar melihat Krystal tetap diam membisu.

"Sebenarnya aku tidak pulang terlambat, amour. Sejak tadi aku sudah berada di mansion ini tapi aku berada di ruangan lain."

Krystal tetap fokus mengetik tanpa terganggu oleh ocehan Damian.

"Kalau kau tidak percaya, kau bisa melihat CCTV. Aku ada di ruangan lain."

Damian menyentuh lengan Krystal pelan tapi gadis itu malah menghindar. "Jangan menyentuh lenganku. Aku sedang membuat tugas!" Tekannya.

Damian menggerutu pelan tapi tetap menuruti Krystal.

"Maafkan aku karena terlalu keasikan menyiksa orang yang ingin menyakitimu. Kau merasa bosan sendirian di sini? Tidak apa-apa. Sekarang aku sudah ada di sini."

Tatapan Damian terus tertuju lurus pada gadis pujaannya sedangkan tatapannya terlihat lelah akibat dicuekin semenjak tadi.

Pria tampan itu melotot kaget kala melihat Krystal sedang memakai handsfree. Pantas saja Krystal tak menjawab ucapannya!

Damian pun mendekat dan merebut barang yang dipakai Krystal.

Sontak saja tindakannya mendapatkan tatapan kesal dari gadis itu.

"Kembalikan!" Tuntutnya sembari menengadahkan tangan kirinya.

Damian menatap Krystal datar dan menyimpan barang itu di dalam saku celananya.

"Kau ini kenapa?! Datang-datang langsung mengangguku buat tugas!" Omel Krystal.

Damian mendorong tubuh Krystal Pelan namun mengintimidasi. Mengunci tubuh gadis itu ke sofa hingga Krystal mengernyit kesal. "Kau yang kenapa! Aku berbicara padamu sejak tadi, tapi kau malah mengabaikanku! Kau anggap aku ini apa, Krystal?!"

Gadis cantik itu melongo melihat luapan kekesalan Damian. "Kapan kau berbicara padaku?!" Balasnya ngegas.

"Makanya kalau orang berbicara itu dengarkan!" Balas Damian ikutan ngegas.

Krystal melotot marah. "Kau ini pms, hah?! Baru datang ke sini, malah memarahiku! Kau menjadikanku pelampiasan amarahmu, hah?! Lebih baik aku pergi dari sini dan pulang ke rumah. Di sana tidak akan ada yang memarahiku."

Mendengar perkataan serius Krystal, pria itu terpaksa membuang egonya.

Wajahnya kembali melunak. "Ini rumahmu, amour. Jangan pernah berpikir pergi dari sini." Ia menangkup pipi Krystal tapi tepisan Krystal lah yang di dapatkannya.

Emosi Damian kembali meluap mendapatkan penolakan yang sangat menyakiti hatinya itu.

"Krystal! Kau berani menepis tanganku?" Tanyanya datar.

Krystal gelagapan dan buru-buru menjelaskan maksud perbuatannya supaya Damian tetap bisa dimanfaatkannya tanpa dicurigai. "Tanganmu beraroma darah. Aku tak suka." Jelasnya.

Damian mengendus tangannya sendiri dan memang ada sisa aroma darah yang tertinggal di sana. Ia pun tertawa kecil. "Jadi karena itu kau tidak mau ku sentuh?"

Krystal mengangguk. "Kau habis melakukan apa?" Tanyanya penasaran.

"Membunuh hama."

Krystal semakin penasaran tapi tak bertanya lebih lanjut karena tugasnya lebih penting sekarang.

"Oh, mandilah kalau begitu. Aku harus menyelesaikan tugasku."

"Masih banyak tugasmu, amour?"

"Masih."

"Kapan dikumpulnya?"

"Besok pagi."

"Mau ku bantu?"

"Tidak usah. Kau pasti lelah bekerja seharian ini."

Damian tersenyum lebar mendapati perhatian gadis kecilnya.

'bolehkah aku berharap lebih sekarang, amour?' batin Damian seraya menatap lurus Krystal.

Bersambung...

firza532

Krystal's RevengeWhere stories live. Discover now