Part 3🌻

74.8K 10.2K 490
                                    

Happy reading💛

"Hei! Ayo bangun, sayang! Sampai kapan kau akan tidur?"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Hei! Ayo bangun, sayang! Sampai kapan kau akan tidur?"

Arriana berdecak heran melihat putrinya masih tertidur pulas.

"Bangunlah! Ini sudah siang. Sebentar lagi kuliahmu akan dimulai." Tuturnya gemas seraya mencubit kedua pipi anaknya.

Krystal mengerang. Menepis pelan tangan Arriana dan berbalik. "Jangan menganggu tidurku. Sudah lama aku tidak tidur senyenyak ini, mom." Gumamnya pelan tapi dapat didengar Arriana.

"Astaga, dasar anak ini. Cepat bangun atau kau akan terlambat ke kampus," ujarnya seraya mengguncang pelan tubuh Krystal.

Krystal membuka matanya malas. Ia langsung berdiri sehingga membuat Arriana terkejut.

"Maaf membuat mom terkejut." Cengirnya.

Arriana tertawa kecil. "Tidak apa-apa, sayang. Sekarang cepatlah siap-siap agar tidak terlambat."

"Oke, mom." Krystal menjawab penuh semangat.

Setelah Arriana keluar dari kamarnya, Krystal langsung bersiap-siap lantaran sudah tidak sabar menemui orang-orang yang menjadi sumber penderitaannya di masa lampau.

Tak membutuhkan waktu lama, Krystal selesai bersiap-siap dan langsung berangkat ke kampus menggunakan mobil.

Dia mengendarai mobil dengan cepat layaknya pembalap profesional. Bahkan ia sampai diteriaki pengendara lainnya. Namun, sayangnya Krystal tidak peduli.

Yang ada di dalam otaknya hanyalah bertemu para penghianat yang menjadi sumber penderitaannya dan setelah itu membalas mereka satu persatu.

Tidak sampai membunuh karena mereka harus merasakan penderitaannya dulu. Ia akan menyiksa mereka secara perlahan-lahan dalam ketakutan dan kecemasan.

Orang-orang di kampus menoleh ke arah Krystal kala gadis cantik itu keluar dari mobil.

Wajah mereka menyiratkan kekaguman dan penuh dambaan.

Krystal tersenyum tipis. Sekarang, dirinya masih seorang primadona kampus. Memiliki reputasi baik dan dipuja semua orang.

Senyumannya memudar kala mengingat penyebab reputasinya hancur di masa lampau. Membuatnya dihina dan dikucilkan semua orang.

Penyebabnya tak lain tak bukan kedua sepupunya, Joana dan Deandra.

Keduanya menjebak Krystal saat berusia 22 tahun. Mereka mengurung Krystal di salah satu gedung kampus bersama seorang pria yang telah diberi obat perangsang.

Krystal ingin kabur dari pria itu tapi dia terlalu lemah. Sekeras apapun usahanya menghindar, ia tetap gagal. Kala pria itu hampir berhasil menciumnya, pintu tiba-tiba saja dibuka. Orang-orang di ambang pintu menatapnya jijik.

Masih teringat jelas oleh Krystal tatapan jijik mereka dan semenjak hari itu, hancurlah reputasi baiknya di kampus.

Semua orang tidak lagi mengidolakannya. Semua orang menatapnya remeh dan merendahkan.

Krystal's RevengeOnde histórias criam vida. Descubra agora