Prolog

39.8K 3.7K 240
                                    


Hai-hai! Aku buat cerita lagi. Anehnya transmigrasi lagi. Semoga suka 😁

Kali ini aku nyoba pake bahasa lo-gue. Ngga tau cocok apa ngga. 😆

Happy reading! 😍

***

"Hiks...Xiel, aku ngga tau apapun. Kenapa kamu nuduh aku?" Gadis itu mengusap air matanya. "Bukan aku yang dorong Dara. Dia tuh jatuh sendiri. Aku bahkan belum nyentuh dia. Please, Xiel. Percaya sama aku, ya."

"Halah, bacot! Ngga usah nangis. Gue tau tangisan lo tuh palsu! Gue udah berapa kali bilang sama lo, Lin? Jauhin Dara! Sesusah itu ya?" Axiel mendorong tubuh Aylin hingga terjatuh ke lantai sekolah yang keras. "Sekali lagi gue denger lo ganggu Dara, gue ngga segan-segan buat bikin lo menderita!" ancamnya garang. Axiel menendang tong sampah di dekatnya kemudian melenggang pergi diikuti dengan teman-temannya.

Aylin menangis tersedu-sedu dan menunduk. Namun, tak lama kemudian gadis itu mengangkat wajahnya dan mengusap air matanya. Dia menatap sekelilingnya yang melihat dengan sinis. "Apa lo liat-liat? Ngga pernah liat orang cakep ngedrama apa?" makinya kesal. Aylin mengusap air mata palsu yang susah payah dia buat dan tersenyum lebar. "Akhirnya tuh bocah pergi juga. Lama-lama gue kehabisan bahan buat nangis anjir! Ngga usah muncul di depan gue kek! Lagian ngapain juga tuh Dara pake segala jatuh, sih? Padahal gue nyentuh aja kagak. Emang bener 'kan nih cewek tuh palsu! Woi! Dia tuh palsu! Mau sampe kapan kalian buat kek gini? Ngga masuk akal banget sih nih novel sinting!"

Aylin mengibaskan rambut hitamnya yang mengkilat akibat perawatan skincare yang tepat dan melangkah ringan sambil sesekali bersenandung ria. Dia sadar, setiap langkah yang diambil membuatnya semakin dibenci. Ia juga tahu semua orang berniat menggulingkan posisinya. Tetapi, bagaimana ini? Dia tidak akan berubah begitu saja. Ah, lebih tepatnya tidak berminat.

Namanya dulu Ranika Putri Sandres. Seorang putri bungsu dari keluarga penguasa furniture yang sukses di Indonesia. Dia tinggal di Bekasi, kota yang terkenal panas. Dia bisa memiliki apapun yang dia mau, tetapi Ranika berbeda. Dia tidak tertarik akan dunia luar kecuali dalam dunia novel. Dia fokus mengembangkan diri menjadi penulis dan membuat keluarganya bingung. Bahkan disaat anak-anak seangkatannya berlomba-lomba menjadi dokter, pengusaha, dan berbagai jenis pekerjaan lain. Ranika lebih memilih menjadi seorang penulis thriller. Seseorang yang lebih senang membunuh karakternya sendiri.

Suatu ketika keajaiban terjadi padanya. Dia terbangun dalam tubuh seseorang yang tidak pernah dia sangka. Aylin Oksana Arsad. Cewek jahat yang akan berakhir mati karena overdosis obat. Tetapi Rani tidak berniat mengubah alur cerita. Dia hanya akan bertindak sesuai apa yang penulis mau namun tidak dengan akhir cerita. Karena dia akan memilih ending untuk dirinya sendiri.

"Hehehe... Ya ampun, gue cantik banget. Mirip bidadari!" ujar Aylin sambil menatap kaca jendela kelas. Terpesona akan tampilan wajahnya sendiri. "Sumpah, cakep banget. Hahahaha...."

Dia tidak tahu jika orang-orang dikelas menatapnya dengan ngeri karena Aylin tertawa seperti nenek lampir.

***

Warning : kissing, harsh word, etc. 😁

Warning dulu, ngga tau ke depannya 🤣

I'm An Antagonist GirlWhere stories live. Discover now