18

15.8K 2.7K 219
                                    

Kalo aku update tiap hari ngga papa kan, ya? Jangan bosen-bosen mampir di sini hihi ❤️

Part panjang 🤧

BANTU VOTE, KOMEN, TERUS SHARE KE TEMEN, TIKTOK, TWITTER, IG, ATAU KE SOSMED LAIN YUK 🙏🏻

MAKASIH ❤️

HAPPY READING

****

Hoodie hitam membungkus rapat cewek itu. Kedua tangannya memegang tali pengikat yang menjuntai ke bawah dengan kaku. Tubuh kecilnya membungkuk dan mengendap-endap dengan wajah tegang. Dia mengamati sekelilingnya dan memastikan sosok yang dia hindari tidak ada. Gadis muda itu menegakkan tubuhnya dan melangkah perlahan memasuki gerbang sekolah Menengah Atas Jenggala 3 yang tampak ramai.

"HEH KARLA!"

Pergerakannya segera terhenti. Karla segera membalikkan tubuhnya ke arah lain hendak pergi namun sebuah tangan lentik dengan cat kuku merah menangkap bagian penutup kepala jaketnya. "Mau lari ke mana lo?" semburnya galak.

"A-aku ngga lari kok, Jel." Dia menyahut dengan gugup tanpa menyembunyikan suaranya yang bergetar.

Angela mengernyit ketika mendengar sebutan Karla untuknya. "Jel-jel, lo kira gue jelly!" Angela melipat tangannya di dada dan menatap sinis Karla. "Kenapa lo nyuekin gue? Udah mulai berani, huh?" singgungnya tajam.

Karla meremas jemarinya gugup. "A-aku ngga bisa kasih nomor Aylin. Dia bisa marah," jelasnya kemudian.

Angela menyeringai sinis. "Halah, ngga usah banyak alesan! Bilang aja lo udah mulai ngelawan gue kan gara-gara deket sama Aylin?"

"E-enggak kok," Karla reflek mundur dan saat itu pula punggungnya menabrak seseorang. Karla segera berbalik dan membungkuk. "Ah, maaf. Aku ngga sengaja!"

Cewek yang baru saja ditabrak itu mengibaskan tangannya. Dia menatap tajam Karla yang kaget karena itu ternyata Dara, adik kelasnya. Cewek itu berubah drastis. Penampilannya yang dulu lembut sekarang terlihat lebih keras. Walaupun tidak terlalu menonjol tapi orang-orang juga sadar jika sikap asli Dara mulai terlihat. Dia mengibaskan lengannya dan menatap sinis Karla yang ketakutan. "Heh cupu, lo kalo jalan tuh yang bener!" desisnya jengkel.

Karla menunduk. Sudah biasa namun tetap saja rasanya sakit. Bagaimana pun juga dia ini kan kakak kelasnya, loh.

"Woi lonteh, lo kalo ngomong sama yang lebih tua itu yang sopan!" sela Angela sambil berdiri di samping Karla.

Dara menatap Angela dan tersenyum manis. "Ah, Kak Ela. Halo... Kak Hades apa kabar?" sapanya sok akrab.

Angela mendelik namun kemudian menipiskan bibirnya. Berusaha setenang mungkin. "Ngga usah nanyain Hades. Hidup lo kayanya kekurangan cowok banget, ya. Ngga cukup rebut Axiel sekarang mau cowok gue? Emang lonteh," ujarnya sinis.

"Oh berarti Kak Ela juga lonte dong. Soalnya suka ngaku-ngaku ceweknya kak Hades gitu padahal kan engga. Kasihan ya kak Hades dikejar cewek murahan kaya Kak Ela," sahut Dara tak mau kalah.

"Tutup mulut lo, sialan!" sembur Angela murka.

"Ops. Kesinggung berat nih," ujarnya keras seakan berbisik keras pada kedua temannya yang lain, Bianca dan Gloria.

Angela yang marah langsung menyerang Dara. Dia menarik rambut cewek itu kemudian menjambaknya dengan kuat. Dara tak mau kalah. Dia bahkan mencakar pergelangan tangan Angela.

I'm An Antagonist GirlWhere stories live. Discover now