02

26.9K 3K 75
                                    

Setelah berganti baju, Letty keluar dari kolong jembatan. Letty berjalan dengan santai sambil bersenandung riang. Selama perjalan itu pula, semua mata tertuju pada nya.

Kyaa siapa kah gadis imut itu? Aku ingin membawa nya

GILAA!! CANTIK BANGET MASAA!!

Insecure kan gue:(

KOK JADI PENGEN BELOK?!!

KARUNG MANA WOYY, GUE MAU BAWA TUH BONEKA KE RUMAH!!

Sayang kamu ngapain disitu? Pulang ke rumah, anak kita nungguin.

Dll.

Letty yang mendengar semua pujian itu tersenyum puas dalam hati. Dia memang sudah biasa menjadi pusat perhatian, karna di dunia nya dulu dia juga selalu di puji atas kecantikan nya. Tapi tak jarang pula ada orang yang mencaci maki nya.

Setelah agak jauh di tempat tadi, Letty baru ingat satu hal. Bagaimana dia akan makan dan membeli rumah jika uang saja dia tak punya, pikirnya.

[Tuan rumah lupa dengan saya? Saya bisa mengabulkan semua permintaan anda dengan menukarkan nya dengan poin]

"BANGSAT!! Sistem lo ngagetin aja tau gak? Bisa gak sih kalo mau muncul tuh pake aba-aba?" Tanya Letty kesal. Bagaimana tidak kesal, saat sedang memikirkan bagaimana dia akan makan malah di kejutkan dengan suara sistem non akhlak-nya ini.

[Maafkan saya tuan rumah. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi] sesal sistem 04.

"Iya iya. Eh tadi kata lo poin bisa di tukar dengan uang?" Tanya Letty.

[Bisa tuan rumah. 1 poin nya bisa di tukarkan dengan uang 1 juta tuan rumah]

"Lumayan lah yaa. Oke tukarkan 50 poin." Pinta Letty.

[Baik tuan rumah.

Permintaan di proses...

Menukarkan 50 poin menjadi uang 50 juta

Proses selesai]

Tak lama setelah itu, muncul sebuah tas selempang kecil di tangan kanan Letty. Lantas Letty langsung memeriksa tas tersebut.

"Sistem, kok uang nya sedikit? Apa 50 juta emang segini?" Tanya Letty bingung melihat jumlah uang yang sedikit, tidak seperti jumlah uang yang sebenarnya.

[Memang bukan tuan rumah, itu hanya ada 5 juta. Sisa nya sistem simpan di ATM yang ada di dalam tas itu tuan rumah]

Mendengar itu, lantas Letty mencari nya. Dan memang benar, ada kartu ATM juga di bawah uang itu.

"Oh gitu, pantesan gue ngerasa uang nya sedikit. Tapi--" ucapan Letty terpotong karna mendengar suara orang yang sedang berkelahi.

Bughh

Bughh

Krakk

Akhh

Karna rasa kepo Letty yang sangat tinggi, dia berjalan kearah asal suara dan bersembunyi di balik pohon agar tidak ketahuan. Terlihat sekumpulan preman, kira-kira 15 orang sedang memukuli remaja laki-laki yang sudah berbaring tak berdaya di atas aspal.

"Gila! Siang-siang gini malah ada baku hantam. Mana ga seimbang banget 15 lawan 1, ya pasti kalah lah bego."

Karna tak tega melihat remaja laki-laki yang sudah sekarat, Letty pura-pura sedang menelpon polisi.

"Halo, pak polisi? PAK POLISI TOLONGIN ADA ORANG YANG DI KROYOK. DIA UDAH MAU SAKARATUL MAUT PAK POLISI!! PAK POLISI CEPAT KESINI, NANTI KEBURU KOIT INI ORANGNYA!!"

Para preman yang mendengar teriakan tersebut langsung lari terbirit-birit karna takut di tangkap polisi. Menyisakan remaja yang di keroyok tadi. Letty pun menghampiri remaja itu.

"Heii masih sadar kan? Tunggu yaa, aku udah pesen taksi buat nganter kamu ke rumah sakit. Kamu tahan sebentar yaa, jangan tutup mata kamu!" Pinta Letty sambil membawa kepala orang itu ke pangkuannya.

Laki-laki itu hanya diam menatap wajah Letty dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Letty yang melihat keterdiaman laki-laki itu hanya mengerutkan dahi bingung.

Shit! Lucu banget, tapi kok kaya mirip seseorang, siapa ya?. Batin si pria yang melihat raut wajah Letty yang kebingungan.

"Kamu gapapa kan? Bentar yaa, taksi nya sebentar lagi datang kok. Kamu harus kuat, jangan tutup mata kamu. Nanti kita ke rumah sakit." Ucap Letty.

"Jangan." Ucap si laki-laki.

"Jangan apa?" Bingung Letty.

"Jangan ke rumah sakit." Jawabnya.

"Lah kalo gak ke rumah sakit, kemana dong?"

"Ke rumah gue aja."

Saat akan menjawab, taksi yang di pesan Letty datang. Letty langsung saja memapah orang itu dibantu supir taksi. Setelah masuk ke dalam mobil, taksi melaju dengan kecepatan rata-rata.

"Ke rumah sakit kan mbak?" Tanya supir taksi.

"Bukan pak, ke rumah dia katanya." Jawab Letty.

"Rumah nya dimana?" Tanya supir taksi lagi.

"Di jalan ****." Jawab laki-laki itu.

Mobil pun melaju menuju alamat yang di sebutkan tadi. Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka sampai di kawasan perumahan elit.

"Yang mana rumah nya mas?" Tanya supir taksi.

"Di ujung, yang pagarnya warna hitam." Jawabnya.

Mereka sampai di rumah tersebut. Ralat, mansion, tak lupa Letty membayar ongkos taksi. Setelah itu Letty keluar terlebih dahulu lalu membawa laki-laki tersebut keluar. Setelah sudah mereka berjalan menuju pagar itu.

"PERMISI, ADA ORANG? SAYA MEMBAWA SALAH SATU PENGHUNI DISITU!!" teriak Letty.

Buset bisa rusak gendang telinga gue denger teriakan nya. Dan apa katanya tadi? Penghuni? Dia pikir gue setan apa? Batin laki-laki itu karna kesal mendengar teriakan Letty.

Tak lama pintu gerbang pun terbuka dan nampaklah seorang pria berpenampilan seperti satpam.

"Yaampun tuan muda, kenapa bisa begini?" Kaget satpam saat melihat salah satu majikan nya pulang dengan babak belur.

"Nanti aja nanya nya pak. Sekarang bantuin saya bawa dia, berat nih pak." Keluh Letty.

Satpam yang mendengar keluhan Letty langsung membantu memapah tuan muda nya itu. Sesampai nya di dalam mantion, terdapat 3 pria dewasa, 2 perempuan, dan 3 remaja laki-laki. Mereka terlihat sedang membicarakan hal serius, terbukti dengan aura yang mencekam di dalam ruang tamu itu.

"Maaf semuanya, ini tuan Leon muka nya babak belur." Ucap satpam.

Mereka semua sontak menoleh kearah suara.

"Yaampun Leon, kamu kenapa bisa kaya gini? Sini cepetan duduk." Ucap wanita paruh baya yang masih tampak kelihatan cantik.

"Tadi Leon di keroyok oma, tapi Leon gapapa kok. Ada dia yang nolongin Leon." Jawab Leon sambil menunjuk kearah Letty.

Langsung saja semua mata tertuju pada Letty. Letty yang di tatap seperti itu merasa malu.

"Halo om, tante, kakak-kakak." Ucap Letty sambil tersenyum kikuk.

"Kamu--"

"ANAKKU AKHIRNYA KAMU PULANG JUGA!! KAMU KEMANA AJA? DARI LAMA KITA NYARI KAMU TAPI GA KETEMU-KETEMU" tiba-tiba Letty di peluk oleh orang yang berteriak tadi.

"Maaf tante, tante siapa?" Tanya Letty bingung.

"Ini Mommy sayang, kamu ga kenal sama mommy?" Tanya balik wanita yang memeluk Letty tadi.

"MOMMY?"

TBC.

Tanpa Peran : TRANSMIGRASI LETTYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang