24

11.3K 1.5K 36
                                    

Letty sedang berjalan di koridor dengan tenang. Dia sangat tak sabar menunggu hari esok untuk melihat drama para hama itu.

Sedari tadi, banyak yang menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Ada yang iri, sinis, memuja, genit, dan masih banyak lagi. Tapi tidak Letty hiraukan.

Saat akan berbelok, tiba-tiba tangannya di tarik ke belakang oleh seseorang. Letty yang belum siap pun sedikit oleng dan dengan cepat menyamakan langkah kaki lebar dari orang itu.

Orang itu membawa Letty ke taman belakang. Di dudukkan nya Letty disalah satu kursi disana, dan dia berjongkok depan Letty.

"Kenapa?" Tanya orang itu lembut. Letty mengerutkan alis bingung.

"Kenapa apanya?" Tanya balik Letty.

"Kenapa kayak yang marah sama Ken?"

"Lo pasti kaget dengernya, Je." Jawab Letty. Orang yang menarik Letty adalah Jeje, bayi besarnya.

"Emangnya kenapa? Ayo cerita, kan udah janji mau cerita." Ucap Jefry seraya duduk disamping Letty.

Letty menundukkan kepalanya dalam. Terisak pelan. Jefry yang melihat itu membawa Letty ke pelukannya.

"Kalo belum siap cerita gapapa. Gue siap nunggu kok." Ucap Jefry seraya mengelus rambut Letty lembut.

Letty menggeleng, dia melepaskan pelukannya dan menatap Jefry lirih.

"Gue dilecehin sama Ken, Je." Tangis Letty pecah seketika. Orang yang mendengar suaranya pasti akan merasakan apa yang Letty rasakan saat ini. Begitupun dengan Jefry.

"Maksudnya?" Bingung Jefry mengerutkan alis.

"Dia udah nyium gue...hiks...p-padahal k-an, g-gue ngejaga ini buat...hiks...suami gue kelak." Isak Letty. Jefry mengeram marah. Dia mengepalkan tangannya erat menyalurkan marahnya.

"D-dia bahkan...hiks...borgol t-tangan gue." Lanjut Letty. Jefry melihat pergelangan tangan Letty. Memang benar, masih terlihat bekas lingkaran merah meskipun samar.

Jefry tidak tega mendengar tangisan Letty. Membawanya kepelukannya dan mencoba menenangkan Letty.

'Sialan! Berani banget dia bikin Letty nangis.' Umpat Jefry dalam hati.

-----------

Sedangkan disisi lain, terdapat tiga siswi yang seperti sedang membahas sesuatu. Tak tau saja diantara mereka ada yang merekam semua percakapan mereka dari awal hingga akhir.

"Jadi, gimana rencana besok?" Tanya Atika.

Ya, ketiga siswi itu adalah Raisa, Atika, dan Citra. Mereka sedang ada di ruang musik untuk membahas rencana menjatuhkan image Letty.

"Kita bakal duduk di meja Ken dkk, terus nanti kita mesen bakso. Gue bakal numpahin kuah baksonya ke gue sendiri tapi Letty harus dideket gue, seolah-olah Letty yang nyiram gue. Habis itu gue bakal pura-pura nangis biar dapet perhatian Ken dkk." Jawab Raisa tersenyum menyeramkan.

Atika menganggukkan kepalanya mengerti.

"Bukannya itu terlalu biasa, ya?" Tanya Citra.

Atika melihat Citra dengan sinis. "Terus lo punya ide ga?" Tanya Atika sewot.

Citra menatap aneh Atika. "Kan gue cuma berpendapat. Kok lo malah sewot sih?" Balas Citra tak kalah sewot.

Raisa jengah menatap perkelahian kedua temannya. "Udah!" Lerai Raisa.

"Emang ini terlalu biasa. Tapi gue yakin, Ken pasti bela gue. Karna sekarang Letty sama Ken lagi berantem." Ucap Raisa masih dengan senyum smirk-nya.

Tanpa Peran : TRANSMIGRASI LETTYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang