Extra Part II (Kondisi Leon)

2.5K 150 23
                                    

Seorang laki-laki berpakaian serba hitam serta topi yang dikenakannya terlihat misterius sedang menatap kearah sebuah rumah mewah dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Begitu lama lelaki itu menatap rumah itu sampai akhirnya dia memilih pergi.

Berjalan seorang diri saat jam sudah menunjukkan pukul 23.10 tidak membuat laki-laki itu takut. Dia berjalan dengan pelan seraya menendang kecil kerikil yang ada disekitarnya.

Lama berjalan, dirinya mendapati sebuah mobil yang berhenti tepat disebelah lelaki itu.

"Ternyata bener, ini Lo." ucap pengemudi mobil itu.

Laki-laki itu tidak menjawab, setelah melihat siapa yang berbicara padanya, laki-laki itu melanjutnya langkahnya.

"Gue denger Lo kabur, pasti sekarang gak punya tempat tinggal kan?" tanya si pengemudi lagi.

Masih sama, tidak ada jawaban dari laki-laki itu membuat si pengemudi kesal dan segera menyusul laki-laki itu.

"Gue lagi ngomong sama Lo." ucap si pengemudi dengan menahan amarahnya.

Lelaki itu menoleh dengan malas. "Oh, gue kira Lo lagi ngomong sama setan yang ada disini." ucap laki-laki itu dengan santai.

Si pengemudi terkekeh kesal mendengar jawaban si laki-laki itu.

"Gimana kalo Lo tinggal di salah satu apartemen punya gue? Gue tau kok, Lo gak punya uang buat bayar hotel atau buat makan." ucap si pengemudi itu dengan angkuhnya.

"Gue gak butuh bantuan Lo......










Angkasa."

Ya, si pengemudi angkuh tersebut adalah Angkasa. Dan si laki-laki itu tentu saja Leon. Dia kabur dari rumah sakit saat semua orang sudah tertidur dan penjagaan di rumah sakit sedang longgar.

"Lo gak usah sok nolak gue deh, gue lagi baik nih nawari Lo."

"Atau Lo mau minjem duit gue? gak papa gak diganti juga, gue juga udah kaya, bingung gue duit nya mau dikemanain saking banyaknya." lanjut Angkasa masih dengan wajah angkuhnya.

Leon meludah saking gelinya mendengar ucapan Angkasa.

"Hasil jual Atika maksud Lo?" tanya Leon tersenyum mengejek. Raut wajah Angkasa seketika berubah.

"Lo pikir, selama gue di RSJ gue gak tau keadaan diluar sana? Lo salah besar. Justru gue tau semua yang terjadi sama kalian." lanjutnya masih dengan senyuman mengejek yang dilayangkan pada Angkasa.

"Lo ambil Atika di markas Zeriox terus Lo buat dia jadi pelacur kan? Meski keadaan Atika sangat memprihatinkan." ucap Leon.

Angkasa yang awalnya diam dengan wajah menahan amarah seketika merubah raut wajahnya menjadi lebih santai.

"Yah, kalo Lo udah tau ngapain di omongin lagi? Gak ada gunanya juga." ucap Angkasa.

Leon tidak membalas ucapan Angkasa lagi karna malas meladeni manusia tak tau diri seperti Angkasa. Dia segera pergi mengabaikan Angkasa yang terus memanggil namanya.

-------------------------

Setelah berjalan kurang lebih 15 menit, Leon sampai disebuah rumah sederhana yang berada tak jauh dari jalan raya.

Leon membuka kunci pintu yang dia simpan di pot bunga yang ada di sana.

Setelah masuk kedalam rumah, Leon langsung merebahkan tubuhnya disebuah sofa usang yang ada disana.

Tidak banyak perabotan yang ada disana, hanya ada tv, meja, dan satu sofa usang yang sedang ditiduri oleh Leon. Serta dapur dan kamar yang hanya ada satu, itupun sangat kecil yang hanya muat satu lemari kecil, Leon bahkan harus tidur di lantai dengan kasur busa sebagai alasnya.

Tanpa Peran : TRANSMIGRASI LETTYARAWhere stories live. Discover now