30

8.7K 1.1K 82
                                    

Setelah kejadian dimana Letty meminta putus pada Angkasa, dan dimana Atika dan Raisa di perlakukan dengan kejam karna berani menghina Letty, suasana sekolah agak mencekam. Disebabkan oleh geng ZERIOX dan juga DREXTON. Jangan lupakan Angkasa yang sekarang ini tengah mengamuk kepada teman-temannya di ruang musik.

"SIAPA YANG UDAH BILANG TENTANG TARUHAN INI KE LETTY, HAH?!!" teriak Angkasa marah pada kedua temannya.

"Gaada yang bilang sama sekali, emangnya kenapa?" Tanya balik laki-laki bersurai panjang.

"Tau tuh, aneh banget lo, Sa. Bukannya lo bakal mutusin Letty minggu depan? Ya bagus dong kalo kalian cepet putus." Ucap laki-laki bersurai coklat dengan santainya.

Angkasa mengusap wajahnya kasar. Dia masih bingung, siapa yang bilang tentang taruhan ini pada Letty? Teman-temannya tidak mengaku. Padahal yang tau taruhan ini hanya dia dan kedua temannya.

"Gue gabisa." Ucap Angkasa lirih. Membuat kedua temannya yang sedang fokus pada ponsel mengalihkan pandangannya pada Angkasa.

"Gabisa gimana maksudnya?" Tanya laki-laki bersurai coklat tak mengerti.

"Gue gabisa kehilangan Letty, gue udah jatuh cinta sama dia, Bahkan dari pertama kali gue liat dia." Jawab Angkasa dengan lirih sembari mendudukkan tubuhnya dikursi yang tersedia di ruang musik.

"Ya, terus mau gimana lagi? Semua udah terlanjur, kan?" Ucap laki-laki bersurai panjang.

"Harusnya gue ga nerima taruhan kalian." Ucap Angkasa menatap tajam kedua temannya.

"Dih, kok nyalahin kita? Lo juga salah ya!" Protes laki-laki bersurai coklat itu.

"Biarin, Ky. Nanti juga sadar diri dia." Ucap laki-laki bersurai panjang seraya berlalu pergi.

"Sanha, tunggu gue." Panggil Rocky, berdiri dari duduknya lalu berlari untuk menyusul temannya.

Angkasa hanya diam, dia menundukkan kepalanya dengan tangan terkepal erat menahan amarah.

Tak lama, datang seseorang yang membuat amarah Angkasa makin menjadi. Angkasa hanya meliriknya sekilas, lalu kembali menunduk tak berminat melihat orang itu.

"Harusnya dari awal lo sadar diri dan turutin perkataan gue." Ucap orang itu seraya duduk di depan piano.

"Bacot lo!" Sarkas Angkasa. Orang itu hanya terkekeh lalu menekan-nekan tuts piano dengan asal.

"Gimana? Bagus ga permainan yang gue mainin?" Ucap orang itu menatap Angkasa dengan wajah tengilnya. Angkasa mengangkat kepalanya dan balas menatap tajam orang itu.

"Jadi lo yang kasih tau Letty tentang taruhan itu?!" Tanya Angkasa dengan nada ketusnya.

"Kalo iya, kenapa?" Balas orang itu dengan santai.

Angkasa bangkit dari duduknya dan berjalan dengan marah kearah orang itu.

"Tau dari mana lo?" Tanya Angkasa sembari menarik kerah seragam orang itu dengan kasar.

Orang itu hanya tersenyum miring, lalu dengan santainya melepaskan tangan Angkasa di kerah seragamnya. Membersihkannya layaknya terdapat banyak kotoran disitu.

"Apasih yang engga gue tau tentang Letty? Gue tau semuanya." Ucap orang itu.

"Sam, kenapa lo lakuin itu?" Tanya Angkasa dengan lirih.

Orang itu adalah Samuel, Samuel memandang malas Angkasa.

"Berhenti aktingnya, gue enek liat muka lo yang sok menyedihkan itu." Ucap Samuel dengan menatap malas Angkasa. Angkasa langsung merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Bagus ga akting gue?" Tanya Angkasa.

"Najis." Jawab Samuel dengan wajah juteknya.

"Yaelah, lo ga mengapresiasi bakat gue apa? Kalo gue jadi aktor, gue yakin bakal jadi aktor paling hits no.1 di negara ini." Ucap Angkasa dengan sombongnya. Samuel hanya memutar bola matanya malas.

"Sampe kapan lo bakal gini?" Tanya Samuel tiba-tiba serius. Angkasa kembali duduk di kursi yang tadi dia duduki.

"Sampe balas dendam gue terlaksana." Jawab Angkasa dengan santai.

"Tapi bisa ga jangan bawa-bawa Letty? Letty gatau apa-apa sama rencana yang lo lakuin." Pinta Samuel dengan wajah yang sedikit putus asa. Angkasa memandang Samuel dengan tatapan anehnya.

"Kenapa lo ngomong gitu?" Tanya Angkasa dengan aneh. Namun tak lama, dia sadar akan sesuatu.

"Jangan bilang lo suka sama Letty?" Tanya Angkasa dengan sedikit berteriak. Samuel hanya menundukkan kepalanya. Seketika Angkasa sadar, bahwa Samuel sudah benar-benar jatuh pada pesona Letty.

"Gue gabisa ga libatin Letty. Karna bagaimanapun, dia yang bantu Jefry selama ini. Bahkan dia udah dapet informasi tentang sebagian rencana gue." Ucap Angkasa dengan nada datar.

Samuel mengangkat kepalanya dan menatap Angkasa tajam.

"Sadar diri dong. Kalo bukan karna keluarga gue, lo sama ibu lo itu gabakal bisa kayak sekarang." Ucap Samuel dengan ketus.

"Gue tau, maka dari itu, gue gabakal nyakitin Letty, asal lo hilangin semua informasi yang Letty tau. Gimana? Lo setuju?"

Samuel diam tak berkutik. Dia akan lakukan apa saja asalnya Letty jangan sampai terluka, tapi jika dia melakukannya, dia yakin cepat atau lambat Letty akan mengetahui siapa yang melakukan itu, lalu Letty akan kecewa dan pergi meninggalkannya.

"Gimana? Lo bisa? Kalo gabisa sih gapapa, gue bisa kok ngelakuinnya sendiri. Tapi mungkin, kesayangan lo bakal ke gores sedikit." Ucap Angkasa tersenyum miring melihat Samuel yang tak berkutik.

Angkasa bangkit dari duduknya, lalu berjalan kearah pintu. Namun sebelum itu, dia melihat kearah Samuel yang masih diam dengan tatapan kosong.

"Pikirin baik-baik. Kalo udah dapet jawabannya, datengin gue." Ucap Angkasa lalu berlalu begitu saja meninggalkan Samuel yang masih diam.

"Sialan lo, Revan."




TBC.
------------------------------

Aku dapet request lagi😥

Ngerti ga? Kalo ngerti alhamdulillah, kalo engga translate aja😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ngerti ga? Kalo ngerti alhamdulillah, kalo engga translate aja😂

Abaikan yang paling bawah😶

Menurut kalian gimana? Nanti abis cerita ini end, aku buatin apa jangan?

Mohon kasih saran🙏

Jangan lupa vote and comment ya kawan-kawan🙂

♧ Terima Kasih ♧

Tanpa Peran : TRANSMIGRASI LETTYARAWhere stories live. Discover now