08

20.9K 2.2K 68
                                    

Sampai di kantin, kantin yang asalnya ricuh seketika hening karna kedatangan Kenzio dkk.

"Yah meja nya penuh, kita duduk dimana nih?" Tanya Alice.

Letty mengedarkan pandangannya, tatapan nya tertuju pada meja sang kembaran yang nampak kosong dan sepertinya akan cukup ditempati 7 orang lagi.

"Disana aja, tuh ada yang kosong." Ucap Letty sambil menunjuk meja Samuel dkk.

"Eh tapi--" belum selesai Alice berbicara, Letty langsung menariknya, Alice malah menarik tangan Jefry, Jefry menarik tangan Edgar, dan Edgar menarik tangan Lutfhi. Sedangkan Kenzio dan Zeus hanya ikut dibelakang.

Puk

Tepukan di pundak Leon seketika menghentikan makannya. Leon ingin marah, namun saat melihat siapa yang menepuknya dia tak jadi marah.

"Eh sayang, kamu ngapain disini?" Tanya Leon lembut membuat semua orang yang berada di kantin seketika tercengang. Bagaimana tidak tercengang? Ini seorang Leonardo Laksamana Cazley loh, kapten team basket yang terkenal dinginnya.

"Mau ngamen, ya mau makan lah bang." Jawab Letty ketus. "Eh kita boleh duduk disini kan? Boleh lah masa engga." Lanjut Letty dan langsung duduk di samping abang nya. Diikuti dengan yang lain.

"Fhi, pesen." Ucap Zeus sambil menyerahkan uang dua lembar berwarna merah.

"Kok gue? Edgar aja sana, gue males." Ucap Lutfhi.

"Fhi, pesen." Ulang Kenzio dengan nada tegasnya.

Mau tak mau Lutfhi mengikutinya. Diambilnya uang berwarna merah dua lembar dari tangan Zeus. Sedangkan Edgar hanya tersenyum mengejek kearah Lutfhi.

"Mau pesen apa?" Tanya Lutfhi.

"Kaya biasa aja." Jawab Alice.

"Letty mau pesen apa?"

"Samain ajak kaya yang lain." Jawab Letty.

"Oke." Lutfhi berlalu untuk memesan makanan.

"Abang kenapa pake motor Ana?" Tanya Letty pada Leon.

Mendengar itu, Leon cengengesan. "Hehehe maaf yaa sayang. Motor kamu terlalu bagus untuk di abaikan."

"Jadi motor yang lo pake tadi motor punya dia?" Tanya pemuda berbibir tebal.

"Iya." Jawab Leon seadanya.

Tatapan Letty jatuh pada pemuda yang berada di depan sang abang. 'Bukannya dia cowo waktu di taman itu ya?' Batin Letty bertanya.

"Masih inget gue?" Tanya pemuda itu.

Semua orang yang ada di meja itu sontak mengalihkan pandangannya pada sang empu.

"Bryan kan?" Tanya Letty.

"Ternyata masih inget." Jawab Bryan dengan tersenyum tipis.

"WAHH BRYAN APA KABAR? KUCING NYA KABUR LAGI GA? KALO KABUR BUAT LETTY AJA DEH!!" teriak Letty membuat seisi kantin melihat kearahnya.

"Hey jangan teriak nanti tenggorokannya sakit." Ucap Bryan dengan datar namun tersirat ke khawatiran di dalamnya.

"Hehehe maaf, ga lagi deh." Ucap Letty cengengesan.

"MAKANAN DATANG!!" teriak Lutfhi sambil membawa nampan berisi bakso dengan dua orang murid lain yang mengikuti di belakang.

Semuanya makan dengan lahap di iringi dengan candaan Edgar, Lutfhi, Jefry, dan laki-laki berbibir tebal itu.

"Eh kita belum kenalan loh." Ucap Letty.

"Eh iya, kenalin nama gue Cakra Dewa Fernando, lo panggil gue Cakra aja." Ucap laki-laki berbibir tebal itu.

Tanpa Peran : TRANSMIGRASI LETTYARANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ