Tentang Atika III

7.3K 879 11
                                    

Satu bulan kemudian

Hasil tes DNA palsu sudah selesai. Sekarang tante Angel, Revan, dan Atika sedang membicarakan rencana kedepannya akan seperti apa.

"Pokoknya, nanti kamu diem aja. Jangan ngomong. Pura-pura jadi anak baik aja. Nanti saya bakal pulang dan kamu disana sendiri. Kalo dia nanya apa-apa jawab aja ngasal, tapi inget harus bener dan jangan buat dia curiga." Perintah tante Angel.

"Tante tenang aja, serahin semuanya sama Atika." Ucap Atika dengan percaya diri.

"Lo tau kan kalo rencananya gagal?" Tanya Revan. Atika menggelengkan kepalanya tidak tau.

"Maka kamu akan jatuh miskin dan jadi gelandangan." Jawab tante Angel dengan tersenyum smirk. Atika menelan ludahnya takut. Dia tak ingin jatuh miskin. Dia sudah senang hidup sebagai orang kaya.

"I-iya, Atika jamin r-rencananya g-gabakal gagal." Ucap Atika gugup. Tante Angel dan Revan tersenyum puas.

"Bagus, sekarang kamu siap-siap. Jangan pake baju yang terbuka, yang biasa aja." Ucap tante Angel. Atika pun berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamarnya.

Setelah siap, mereka bertigapun pergi dengan Revan yang mengemudi.

Setelah sampai di depan gerbang mansion keluarga Orlando, tante Angel dan Atika pun turun dari mobil, Revan hanya mengawasi dari jauh dibalik kamera yang disembunyikan oleh tante Angel.

Ting tong

Tante Angel membunyikan bel yang ada di dekat gerbang. Tak lama, seorang pria berpakaian satpam membuka gerbang.

"Maaf, mau cari siapa?" Tanya satpam itu ramah.

"Saya mau ketemu sama keluarga Orlando, mereka ada?" Tanya balik tante Angel.

"Ada, tunggu sebentar." Ucap satpam itu lalu pergi meninggalkan tante Angel dan Atika di depan gerbang.

"Inget! Kamu harus jaga image, dan jangan sampai ketauan." Peringatan tante Angel untuk Atika membuat Atika menganggukkan kepala mengerti.

Satpam itu kembali lagi, dan membuka gerbang dengan lebar.

"Silahkan masuk, mereka ada di dalam." Ucap satpam. Tante Angel dan Atika berjalan beriringan.

Atika terperangah melihat kemewahan mansion di depan matanya. Dia akan tinggal disini nanti? Batinnya bertanya tidak percaya.

"Tutup mulutmu, jangan seperti orang udik." Ucap tante Angel sinis. Atika hanya memutar bola matanya malas.

Sesampainya di depan pintu mansion, sudah ada maid yang menunggu kehadiran tante Angel dan Atika.

"Mari ikuti saya, tuan ada di ruang tengah." Ucap maid itu. Tante Angel menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti maid di ikuti dengan Atika.

Sampai di ruang tengah, terlihat seorang wanita dan pria paruh baya yang sedang duduk di sofa melihat anaknya yang sedang bermain game dan sang anak yang sedang duduk lesehan di atas karpet tebal sembari memegang stik game.

"Maaf tuan, nyonya, ini ada tamu." Ucap maid itu mengalihkan atensi keluarga tersebut.

Kepala keluarga Orlando terkejut siapa yang datang. Dia pikir yang datang adalah salah satu kliennya.

Melihat keterkejutan orang itu, tante Angel tersenyum puas dalam hati.

"Apa kabar, Hans." Sapa tante Angel dengan senyum manis memutupi senyum mengejeknya.

"A-Angel?" Tanya Hans tidak percaya.

"Kamu kenal, Mas?" Tanya sang istri. Hans tidak menjawab, dia masih menatap tante Angel dengan tatapan terkejutnya.

Tanpa Peran : TRANSMIGRASI LETTYARAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें