Pertemuan Raisa dan Kenzio

10.5K 1.1K 34
                                    

Flashback on

Jam sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Terlihat seorang gadis, yang sudah menjadi wanita sedang berjalan seorang diri.

Dia tak takut sama sekali karna dia sudah biasa pulang jam segitu.

Tinggal menusuri gang, dia sudah sampai di rumahnya. Saat akan berbelok, terlihat, 3 orang preman bertubuh besar sedang meracau tak jelas karna mabuk. Tumben sekali ada orang mabuk disini. Pikirnya.

Menguatkan diri untuk berani, wanita itu berjalan dengan cepat untuk segera sampai di rumah. Namun salah satu dari ketiga preman itu melihatnya.

"Mau kemana neng?" Tanya preman itu berdiri dengan sempoyongan mendekati wanita itu.

Wanita itu tidak menjawab, dia mempercepat langkahnya. Tapi sayang, preman itu malah mencekal tangannya.

"Mau kemana sih neng? Buru-buru amat. Mending main dulu sama kita." Ucap preman itu tersenyum genit.

"Lepas!" Wanita itu berusaha melepaskan genggaman preman itu.

Preman lainnya ikut berdiri dan berjalan mendekat. Wanita itu makin panik saat yang lainnya ikut menghampiri.

"Ayo neng, kita main dulu sebentar. Sekalian, saya pengen liat isi tas nya. Siapa tau ada benda berharga." Tawa ketiga preman itu melengking keras di depan gang.

"Lepasin ga!! Atau gue teriak nih!!" Ancam wanita tersebut, tapi sepertinya tidak akan mempan karna disini tidak ada siapa-siapa.

"Teriak aja, gapapa kok. Apalagi kalo teriaknya ngedesah keenakan." Tawa mereka kembali terdengar. Wanita itu hanya bisa mencoba melawan meski hasilnya gagal.

"Jangan ngelawan gitu neng, tenang aja, kita mainnya lembut kok." Ucap preman yang pertama kali mencekal tangannya.

"Sini tas nya, biar ga susah nanti." Ucap preman kedua merebut paksa tas itu.

"Enggak! Lepas!!" Wanita itu sudah menangis keras. Dia memang sudah sering melakukan hubungan intim, tapi jika tidak dibayar, dia yang akan rugi juga bukan?

Saat akan membuka kancing atas pakaian si wanita, tiba-tiba ada yang memukul belakang leher preman itu hingga pingsan. Kedua temannya yang asalnya sibuk dengan isi tas si wanita, menoleh saat mendengar pukulan keras.

"Siapa lo?!" Tanya preman kedua ketus.

"Mending lo pergi dari sini sebelum lo habis sama kita." Ucap preman ketiga mengusir.

Laki-laki itu hanya diam tak menjawab. Membuat kedua preman itu terkekeh sinis.

"Bisu lo sampe ga jawab pertanyaan kita?" Masih tidak menjawab, itu membuat geram para preman.

Laki-laki itu diam saja, preman kedua mendekati hendak memukul laki-laki itu. Namun dengan cepat, dia menghindar dan balas memukulnya dengan membabi buta.

Satu preman sudah dilumpuhkan, tinggal satu preman lagi yang melihat kearah laki-laki itu dengan takut.

Lantas, dia langsung melepaskan tas dan barang-barang yang tadi sempat diambil. Langsung saja preman itu lari meninggalkan kedua temannya yang pingsan.

Laki-laki itu mengambil tas dan memasukkan kembali isinya. Di berikannya pada wanita yang sedari tadi hanya terbengong.

"Nih." Ucap laki-laki itu. Seketika wanita itu sadar dari lamunannya.

"M-makasih." Ucap si wanita gugup dan mengambil tas nya.

"Dimana?" Tanya laki-laki itu.

Wanita itu bingung. "Dimana apanya?" Tanya balik wanita itu.

"Rumah lo." Jawabnya singkat. Wanita itu menganggukkan kepalanya mengerti.

"Udah deket kok, di ujung gang ini." Tanpa berkata, laki-laki itu berjalan terlebih dahulu meninggalkan wanita itu.

"Ayo." Ucapnya setelah agak jauh.

Wanita itu berjalan dibelakang dengan diam. Mereka sama-sama tidak mengeluarkan suara. Namun hati si wanita berdebar dengan kencang.

Setelah sampai diujung gang, terlihat rumah sederhana yang terlihat sepi. Berjalan ke depan gerbang dan berhenti sejenak.

"Ini rumah aku." Ucap si wanita. Si laki-laki hanya menatap datar tak minat.

"Ehm, makasih udah nolongin aku." Ucap si wanita lagi. Laki-laki itu akan berlalu pergi namun tangannya di cekal oleh sang wanita.

Laki-laki itu mengerutkan alis bingung membuat si wanita menjadi gugup.

"A-ah, nama kamu s-siapa?" Tanya wanita itu gugup.

Laki-laki itu melepaskan cekalan tangan si wanita. "Ken." Jawabnya dan berlalu pergi.

Wanita itu sempat bengong sebentar, sampai akhirnya sadar karna si laki-laki sudah jauh.

"NAMA AKU RAISA." teriaknya, namun Ken tidak mendengarnya sama sekali.

Raisa tersenyum teringat Ken yang menolongnya tadi, dia jadi ingin tau banyak tentang Ken.

Sebelum masuk, dia mengambil ponselnya yang ada di tas terlebih dahulu. Menghubungi seseorang.

"Halo."

"...."

"Om, aku pengen om cari orang, boleh?"

"....."

"Om coba hack CCTV di gang deket rumah aku, terus cari tau data orang yang udah nolongin aku."

"......"

"Gapapa kok, tadi hampir di rampok aja, untung ada orang itu, jadi aku selamet deh."

"....."

"Iya, om cari aja dulu. Aku mau nanti siang udah ada ya."

"......"

"Aku mau ngucapin makasih dong sama dia, tadi ga sempet."

"......."

"Iya om, tenang aja, sebagai gantinya, aku bakal layanin om sampai puas."

"......"

"Iya om, makasih."

Sambungan telepon terputus, Raisa tersenyum menyeramkan.

"Gue pastiin, lo bakal jadi milik gue Ken. Karna keliatannya, lo cukup kaya buat jadi ATM berjalan gue hahaha." Raisa tertawa menyeramkan lalu masuk kedalam rumah yang sepi itu.



Flashback off.



TBC.
-----------------------

Telat ya? Harusnya ada cerita ini tuh awal-awal cuma aku lupa mau post nya😣

Sebenernya karna gaada ide sih, jadi post bagian ini aja😁

Karna malam ini aku free, yaudah deh up aja😋

Jangan lupa vote and comment ya kawan-kawan🙂

♧ Terima Kasih ♧

Tanpa Peran : TRANSMIGRASI LETTYARAWhere stories live. Discover now