Haii, The boyz come back plis apa sih nama lagunya. Marvect? eh ntah lah pokoknya itu,
Enjoy, Happy Reading....
.
.
.
Semenjak kejadian itu, banyak perubahan yang muncul. Mulai dari Karin, Sisi, bahkan Ara. Semenjak Ara di caci maki oleh Sisi entah itu secara fisik atau omongan, Ara menjadi lebih diam. Bahkan kembarannya mencoba menghiburnya juga tetap tidak terhibur. Jevan tentu khawatir akan hal itu, takutnya orang tua Ara tau hal ini.
Hari ini seperti biasa kelas pagi, Karin sudah pindah tempat duduk menjadi di antara Jaedan dan Jevan. Itu pun Jaedan yang menyuruhnya duduk disitu. Jujur setelah kejadian itu Karin pun juga malah tambah deket sama Jevan, bukan perasaan tapi hanya teman.
"Jev."
"Apa?" Jevan menengok ke arah Karin, "gue boleh minta tolong?" ujar Karin sedikit memelankan suaranya.
"Bantu apa?"
"Gue mau minta maaf sama Ara, anterin gue dong. Ya gue kek ngerasa salah aja sama dia, gimana?" tanya Karin dan Jevan menganggukkan kepalanya.
"Makasih ya Jev, btw kalo gue temenan sama Sabrina trus Ara trus kembarannya itu boleh gak? Semenjak gak sama Sisi gue kek ngerasa gak ada temen ya emang gak ada temen sih, tapi kan gue gak mungkin sendiri muluk. Ngerti gak Jev?"
"Ngerti kok, Ara orangnya nerima apa adanya kok. Gapapa aja lo minta jadi temennya," ujar Jevan sambil menarik pergelangan tangan Jaedan. "Heh, lo ngapain?"
"Entah gue gabut."
"Jev, lo makan siang sama siapa? Sama Jaedan doang atau sama cewek lo?"
"Iya ngajak Ara sih, kenapa? Lo mau ikut?" Karin mengangguk.
"Rin, gue kenalin ke adek lo dong. Gue tau adek lo cantik mwehehe," cengir Jaedan. Karin mempunyai adek bernama Windi, memang berbeda soalnya mereka berbeda ibu. Hufft latar belakang Karin memang sedikit menyedihkan tapi Karin menerima semuanya. Jadi Windi adalah adek tirinya bisa dibilang seperti itu.
"Dih kenalan sendiri lah, Windi masih single pepet- tapi lo nyebelin deh Jae buat Windi. Gue kakak yang baik harus tau calonnya dulu," ujar Karin membuat Jaedan ngedumel.
Jam sudah menunjukkan pukul 12, mereka bertiga pergi keluar kelas dan kebetulan bertemu dengan Ira. "Lo mau makan mas?" tanya Ira.
"Iya, gue belum ngasih tau Ara. Mau gue apa lo?"
Ara Pov
"Ara, kamu kenapa?" Sontak gue ngedongakkin kepala gue, si Jacob berdiri di depan gue trus dia duduk di samping gue. "Kamu ada masalah?" tanya dia.
YOU ARE READING
Anonymous || Jevano [✓]
Fanfiction[COMPLETED] "𝑲𝒂𝒌𝒂𝒌, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒎𝒖" "𝑶𝒉𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒎𝒖? 𝑨𝒚𝒐𝒌, 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂? 𝑨𝒌𝒖 𝒐𝒕𝒘 𝒌𝒆 𝒌𝒐𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖" 𝑫𝒊𝒂𝒓𝒂 𝑨𝒏𝒏𝒊𝒔𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒂𝒓𝒂𝒏𝒊. 𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒅...