39. Mind

34 3 5
                                    

1K dong Daddyable nya Jeno, aduhh bangga diriku. Udah ku umum in sih, thanks yaa

Enjoy, Happy Reading...



Ara dan Jevan sedang sama-sama diam. Keduanya menatap langit-langit kamarnya dengan keadaan tak berbusana dibalik selimutnya. Kejadiannya panjang mengapa mereka bisa terbangun dengan tidak berbusana. Keadaan nya sangat canggung karena Jevan kemarin gencar meng itu kan Ara.

Jevan menengok ke Ara menatap gadis itu hanya diam. Jevan membalikkan badannya menghadap ke Ara lalu menarik dengan pelan badan Ara agar dekat dengannya. Ara langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jevan membuat pria itu tersenyum geli. "Huhh dah pagi ya? Menurut mu semalem lama atau kurang lama?"

"Ih ngapain tanya begituan," tegur Ara.

"Loh aku tanya lho, nagih?" Ara menatap tajam Jevan. Ara mengusap pelan mukanya agar tidak mengantuk lagi, tapi terlanjur sudah menguap lagi.

"Masih ngantuk? Tidur lagi aja, sini tidur peluk."

"Udah siang mas."

"Gapapa, Raa... Kejadian kemarin lupain ya? Kata-kata Sisi gak usah dimasuk in ke hati. Cukup aku aja yang dimasukkin ke hatimu," ucap Jevan menggoda istrinya.

"Halah, mas tapi kemarin aku sama Devan keren kan adu jotos nya?"

"Tapi pipi mu luka nih lho kena tonjok preman sialan itu, eh astaghfirullah gak canda kok hehe."

Flashback On

Tiba-tiba...

PYARR BUGHH

Ara terpental dan mengenai salah satu kaca, pipinya luka mengeluarkan darah membuat Jevan tambah panik. Devan terus menonjok semua preman lau Ira, Jaedan dan Jevan pun lepas dari sekapan preman berbadan besar itu. Jevan menghampiri Ara lalu menolong gadis itu, "Raa kamu gapapa kan?"

"Iya gapapa luka dikit. Bentar mas," ucap Ara memajukan langkahnya lalu memberi preman yang ada di depannya itu tendangan dari kaki panjangnya dan tonjokan dari tangannya yang full power.

BUGHH BUGHHH

Tak lama terdengar suara sirine mobil polisi datang. Jovan masuk dengan pistol nya diarahkan ke preman-preman yang ada disitu. "Angkat tangan, saya pihak polisi sudah datang. Letakkan pisau kalian di lantai. Langsung aja bawa ke truk."

Setelah Jovan memerintah anak buahnya memborgol preman dan Sisi pun ikut juga lalu memasukkan ke dalam truk besar khusus tahanan baru. Setelah itu Jovan bersama istrinya di sampingnya, Jina membantu Ara berdiri.

"Lama bener lo," ucap Jevan menatap tajam Jovan.

"Ya sabar lah ihh kagak sabaran, Dev lo ada luka gak?" Devan menggelengkan kepalanya. Haekal dan Sabrina yang ada di luar masuk dan melihat di sekitarnya, "restoran gue aduhh rusak Ya Allah si Sisi bubrah semua aja kudu ganti semua ini."

Anonymous || Jevano [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang