23. Film

19 3 3
                                    

Tanggal berapa sih Jeno jadi mc sama Lia itu?
Lupa gue

Enjoy, Happy Reading...



"MAS JEVAN IH CK!"

"Sst jangan teriak-teriak Raa. Iya maaf, sakit banget ya?" Ara menatap Jevan dengan mata sinis nya, kakinya yang luka aja di injek. Tapi gak sengaja.

"Maaf Raa aku tadi gak liat," ucap Jevan memohon maaf kepada Ara.

"Gedhe ne sak mene ra kethok hah? Kaki ku kie ra cilik koyo semut yo mas, mosok yo ra kethok ck!"

Jevan hanya diam sambil mengelus-elus kaki nya Ara yang habis ia injak tadi. "Maaf ya..."

"Hm."

Jevan tiba-tiba menarik tangan kanan Ara lalu di ciumnya punggung tangan Ara, dah kek lamaran. "Maaf ya ibu negara, calon pak dokter gak akan ulangi lagi dan maaf."

"Bukan calon pak dokter."

"Trus apa?"

"Daddy sugar patuh syariah," ucap Ara dengan senyuman dan jempolnya. Jevan langsung memasang muka datarnya, sedikit tertekan disebut daddy sugar versi patuh syariah.

"Mas Jevan..."

"Hmm?"

"Mas Jevan..."

"Apa?"

"Mas Jeje..."

"Apa sih sayangkuh apa-apa?" Setelah mendengar itu Ara langsung membulatkan matanya menatap Jevan. "Dih sayang-sayang apa sih mas."

"Oh gak mau yaudah sih," ucap Jevan ketus lalu beralih ke arah Ais.

"Huu ngambek an banget sih jadi cowok."

Jevan hanya diam tidak menanggapi Ara sama sekali, bahkan Jevan sedikit enggan menatap Ara karena ia kesal. "Ais mau makan gak? Mas Jevan masakin."

"Mas Jevan bisa masak?" Jevan mengangguk lalu melirik ke arah Ara sebentar yang sedang sibuk dengan handphone nya lalu Jevan mengajak Ais ke dapur rumahnya. Oh iya sekarang mereka sedang berada di rumahnya Jevan, dan ternyata bunda dan abinya sedang pergi keluar dan Jovan sedang bertugas sebagai polisi. Jadi mereka bertiga hanya ya bertiga disana menunggu bunda Ririn dan abi Defa pulang.

Jevan berencana memasak sup ayam untuk Ais, menurutnya sup ayam pas untuk anak seumuran Ais. Jevan mengeluarkan semua sayuran dan sepotong dada ayam lalu ia taruh di meja pantry. "Ais suka sup ayam kan?"

"Suka kok mas, sama sosis."

"Oke siap, sosis nya ada kok. Pakek bakso gak?" Ais menggelengkan menolak tawaran Jevan. Lalu Ais menarik kursi kecil lalu ia berdiri di atas kursi itu san melihat Jevan memasak. "Ati-ati ya Ais nanti jatoh."

"Iya kok aku ati-ati mas."

Jevan mulai memotong sayur-sayuran lalu memotong dada ayam itu menjadi kecil-kecil. Lalu mengupas bawang-bawang an lalu membuat bumbu lainnya. "Ais boleh bantu gak mas?"

Anonymous || Jevano [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora