30. Lembur

20 3 4
                                    

Besok mulai sibuk. Semangat bestiee...

Enjoy, Happy Reading...



Ara sekarang sudah frustasi bila seperti ini. Terpaksa sekali ya jika berada di keadaan Ara, Ira dan Sabrina. Mereka kos dimana? Sabrina dapat tempat, ya di rumahnya sendiri karena ia asal Jogja asli. Sekarang Ara dan Ira? Entah lah mereka. Tapi yang penting mereka tidak akan memberitahu Jaka dan ayahnya tentang ini, jika mereka tau bisa kacau semua. Jevan menawarkan Ara dan Ira untuk tinggal sebentar di rumahnya dia. Ara dan Ira menolak tentunya, akan merepotkan semua orang. Tapi Jevan memaksa, jadi mereka akan numpang di rumahnya Jevan sebentar.

Tapi ada good news untuk Ira, dia dapat tugas kuliah dan dia ditugaskan di salah satu rumah sakit di Solo. Jadi sebagian kelasnya dia akan pindah ke Solo sebentar, tentu jadinya Ira akan balik ke rumahnya. Lalu Jaedan mengantarkan Ira balik ke Solo lagi, dengan persetujuan dosennya. Sekarang Ara? Gadis itu mengatakan semua akan baik-baik saja tanpa kembarannya. Dan terpaksa harus menginap di rumahnya Jevan.

Jevan akan membantu Ara sepenuhnya, kondisi Ara sedikit tidak meyakinkan jika Ara melakukan sendiri. Jevan juga mengantarkan Ara ke rumahnya, dia akan ikut nginap di rumah orang tuanya. Dalam perjalanan, Ara hanya diam melihat jalanan yang dilewatinya. Hening sekali, Jevan menyalakan radio dengan volume kecil jadi hanya samar-samar. Sampai rumah nya Jevan, Ara dipersilahkan Jevan untuk turun terlebih dahulu.

"Raa, gak usah mikir yang aneh-aneh. Kamu disini aja dulu, ya walaupun kamu pisah sama Ira lah ya kan ada aku disini ya? Ada abi juga, bunda, Devan, bang Jovan, mereka kenal kamu. Aku tau kondisi mu sekarang agak eum ya gitu lah, aku bakal bantuin kamu untuk semuanya, apapun itu. Jadi kalo ada apa-apa bilang ya?" tutur Jevan.

Ara hanya diam lalu mengiyakan ucapan Jevan. Pria itu mengajak Ara masuk, ia benar-benar terkejut. Bagaimana Sisi bisa ada di rumahnya? Bahkan sedang berbincang-bincang dengan bunda Ririn. Ara juga sedikit kaget, jadi ia cuman bisa diam di belakang Jevan.

"Sisi? Lo ngapain disini?" tanya Jevan sedikit emosi.

"Apa sih? Gue tuh abis bantuin tante Ririn, ngapain sih marah-marah? Gak jelas banget," gerutu Sisi lalu mengeluarkan senyum liciknya saat menatap Ara.

"Vano.... Kamu tuh gak baik gituin tamu, dah san— Ara kamu kena— oh iya Ara sini sayang bunda mau ngomong sama kamu." Ara hanya diam, pikirannya kosong bahkan di ngalamun. Jevan yang melihat Ara diam saja langsung melambaikan tangannya di depan muka Ara.

"Ara..."

...

Bunda Ririn langsung memberi kode ke Jevan menanyakan gadis itu, tapi Jevan memberi jawaban dengan kode nanti ia akan memberitahu nanti. "Raa, istirahat ya? Aku anter ke kamar. Oh iya bun, dia nginap disini beberapa hari dulu ya? Ada accident tadi," ucap Jevan dengan menatap tajam Sisi di kalimat akhir. Sisi hanya menghiraukan omongan Jevan.

"Iya-iya, istirahat aja Raa sana gapapa kok."

"Ayok Raa."

Jevan mengantar Ara sampai kamar tamu pas di antara kamarnya dan kamar Devan. Jevan menyuruh Ara istirahat dan Jevan langsung memindahkan semua barang-barang Ara. Jevan memperbolehkan Ara mengunci pintu kamarnya bila ingin, dan benar saja Ara langsung mengunci pintu kamarnya dan melakukan kegiatannya. Devan melihat itu menghampiri Jevan.

Anonymous || Jevano [✓]Where stories live. Discover now