EMPAT

29.7K 3.9K 381
                                    

Jangan lupa vote dan komen, ya.

••••

"Ayah," panggil Dipta pada Ayres yang tengah berada di ruang kerjanya.

"Kenapa?"

"Sibuk?"

Ayres menggeleng. "Cuma cek berkas, ini juga udah mau keluar, kok. Kenapa?" tanya Ayres ulang.

"Dipta sama Ditya gabung Grexda, boleh?"

Ayres mengerutkan keningnya, lalu tersenyum miring dan menatap Dipta dengan pandangan lucu. "Mas mau ikut begituan?" tanya Ayres. "Yakin?"

"Kenapa emang? Gak boleh?"

"Kenapa mau gabung? Gak pernah ayah cerita tentang Grexda sama kalian. Kok tiba-tiba pengen gabung?"

"Ya pengen aja."

Ayres mendengkus pelan, apa Dipta tidak bisa menjawab dengan jawaban yang sedikit lebih panjang.

"Asal bisa jaga diri," jawab Ayres. "Perlu ayah minta leadernya langsung terima kamu? Ya walaupun harus di seleksi, seenggaknya biar mereka tau kalian anak ayah."

"Gak usah, Dipta bisa usaha sendiri, yah."

Ayres tersenyum, ini baru anaknya.

"Difya ikut boleh?" tanya Difya tiba-tiba muncul.

Keduanya menoleh, menatap kepala Difya yang menyembul dari balik pintu.

"Bunda aja bisa gabung, masa Difya gak bisa. Emang seleksinya gimana? Gak di suruh jawab soal matematika, kan? Kalau cuma di suruh mukul orang, Difya juga bisa."

"Ayah pengen larang kalian, tapi kalau kalian mau, ayah bakal ngikut aja. Asal bisa jaga diri, seenggaknya Grexda masih bisa ayah jangkau," jelas Ayres membuat senyum Difya mengembang.

"Ayah raja terbaik," ujar Ditya memunculkan kepalanya di atas kepala Difya.

"Ngapain begitu?" tanya Dipta heran, apa adik-adiknya tidak bisa masuk saja.

"Ayo makan malam, bunda udah nunggu," celetuk Ditya lalu menghilang tiba-tiba.

Difya ikut menghilangkan kepalanya dan berlari menyusul Ditya. Melihat itu, Dipta ikut turun di susul Ayres.

Yoza tengah sibuk menyiapkan segala keperluan makan malam, semakin dewasa usia anak-anaknya, Yoza kini mengurus rumah sendirian tanpa di bantu pelayan lagi.

"Kenapa senyam-senyum?" tanya Yoza menatap Ditya dan Difya bergantian.

Keduanya menggeleng kompak, tapi senyumnya semakin lebar. "Bunda makin cantik," jawab Ditya membuat Yoza mendengkus pelan.

"Ayo makan," kata Yoza melihat suami dan anaknya sudah siap.

Ayres memimpin doa dan mereka segera makan malam, karena aktivitas yang cukup padat membuat mereka semua ingin segera beristirahat saja.

••••

07.00 AM

Pagi yang cerah untuk menyambut hari baru, akan resmi menjadi pelajar di SMA Garuda Nusantara, Dipta, Ditya, dan Difya turun dari mobil, ketiganya segera menuju mading untuk melihat letak kelas mereka.

Ternyata, ketiganya harus terpisah. Dipta berada di X IPA 1, Ditya berada di X IPA 3, sedangkan Difya berada di X IPA 5.

Mereka tidak mengeluh, karena memang mereka tidak pernah mendapatkan kelas yang sama selama menjadi pelajar. Dan untungnya, kelas yang di bagi waktu masa perkenalan lingkungan sekolah adalah pembagian kelas mereka sekarang. Setidaknya, mereka masing-masing sudah memiliki teman.

TRIPLETS D [END]Where stories live. Discover now