DUA PULUH LIMA

20.2K 2.7K 427
                                    

Jangan lupa vote dan komen, ya.

••••

Jam istirahat tiba, seluruh murid yang berada di kelas keluar dan menyerbu kantin. Dipta keluar bersama Restu, di belakangnya ada Rifki yang menyusul bersama Iki.

Saat melewati kelas Ditya, mereka berhenti karena Dipta ingin memanggil adiknya. Namun tidak ada Ditya di sana begitu juga dengan teman kelasnya.

"Ditya di laboratorium, paling mereka istirahat habis dari sana," ujar Sindi yang melihat Dipta.

"Makasih," kata Dipta kembali menghampiri teman-temannya.

Mereka segera ke kantin, setelah memesan makanan, mereka memilih untuk duduk di meja pojok. Dipta duduk berhadapan dengan Restu, di sampingnya ada Iki yang berhadapan dengan Rifki. Kursi yang sangat pas untuk mereka berempat.

"Eh, gue habis beli diamond, dong," cetus Rifki mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi game kesukaannya.

"Halah, gue kemarin juga abis beli skin terbaru Hero gue," balas Iki.

"Gak paham gue," ujar Restu.

"Emang lo gak main game?" tanya Rifki.

"Ya main," jawab Restu. "Tapi gak main yang kayak kalian, hp gue gak mau gue isi game takut kecanduan. Paling main PS doang di rumah."

"Gak asik," kata Iki.

"Anjas," bisik Rifki pada teman-temannya.

Dipta dan Restu langsung menoleh kearah tiga laki-laki yang baru saja memasuki kawasan kantin.

Hueekk

"Heh, kenapa lo?" tanya Rifki pada Iki.

"Jijik gue njir, mau muntah," jawab Iki.

"Mending buruan makan terus cabut," kata Dipta dan di turuti teman-temannya.

Iki benar-benar menghabiskan makanan dengan sangat cepat, dia juga meminum es tehnya tanpa sisa. Merasa benar-benar tidak betah berada di sana.

"Woy!"

"ANJING!"

Suara Iki terdengar jelas di kantin, dia segera membekap mulutnya sendiri saat seseorang menepuk pundaknya. Matanya melotot melihat empat orang laki-laki sudah berdiri di belakangnya.

"Santai ajalah," ketus Juno yang ternyata menepuk pundak Iki.

Iki gelagapan. "Ma-maaf, bang. Sumpah gue cuma kaget."

"Difya mana?" tanya Jendral pada Dipta.

"Gak sekolah," jawab Dipta.

"Kenapa?"

"Nanti gue jelasin, gue makan dulu," kata Dipta.

"Gue tunggu balik sekolah," kata Jendral sebelum pergi dan susul teman-temannya.

Mereka melanjutkan makan mereka, setelah selesai, mereka semua segera pergi dari sana. Iki berjalan di belakang Rifki dan di apit Dipta dan Restu.

"Anjing, jijik banget gue. Kenapa gue berasa jadi cowok lemah begini," desis Iki sepanjang perjalanan.

Dia hanya menatap lantai hingga wajahnya harus mencium punggung keras Rifki.

"Aduuuhhhh!"

"Gue mau ngomong sama Iki."

Tubuh Iki membeku, dia menatap suram Anjas yang berdiri tepat di hadapan Rifki.

"Mau ngomong apa?" tanya Rifki mencoba santai.

TRIPLETS D [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن