EKSTRA PART

32.2K 3.5K 944
                                    

••¢••

Selamat datang di duniaku, dunia seorang penulis yang menghidupkan banyak karakter di sebuah cerita singkat dengan penuh dambaan.

Setelah 50 tahun berlalu, dia yang dulunya menangis sudah mulai berdamai dengan dirinya sendiri.

Cinta kita melukiskan sejarah

Menggelarkan cerita penuh suka cita

Sehingga siapapun insan Tuhan

Pasti tau...

Cinta kita sejati..

Ayres tersenyum, suara merdu dari Yoza membuatnya tenang. Genggaman dari tangan keriput itu seakan candu baginya.

Telah habis sudah cinta ini

Tak lagi tersisa untuk dunia

Karena tlah ku habiskan

Sisa cintaku hanya untukmu..

Kini giliran Yoza yang tersenyum, balasan lagu dari Ayres membuat dia menatap wajah keriput dari suami yang sangat setia menemaninya.

"Sudah sejauh ini," bisik Yoza. Ayres mengangguk, mencium tangan Yoza dan memejamkan matanya.

Pagi yang cerah, sangat cocok untuk berjemur di bawah sinar matahari. Kedua pasangan suami istri itu tengah menikmati sejuknya udara pagi dengan secangkir teh hangat di halaman rumahnya. Duduk di bangku taman dengan tangan yang saling menggenggam hingga terasa begitu nyaman.

"Sudah selama ini, tapi rasanya aku selalu jatuh cinta sama kamu," bisik Ayres.

Yoza tersenyum, ia menyandarkan kepalanya di bahu Ayres. "Akhirnya, ucapan kamu benar. Kalau kita akan tetap berdua dan anak-anak juga akan tetap bertiga. Dan kita semua tetap berlima," ujar Yoza.

"Mereka gak kesepian, mereka bertiga lagi jagain rumah kita di surga," timpal Ayres.

Setelah kepergian anak kembarnya, Ayres dan Yoza perlu waktu bertahun-tahun untuk mengembalikan senyum mereka. Butuh waktu bertahun-tahun juga para keluarga menguatkan pasangan suami istri itu. Hingga akhirnya mereka menemukan kebahagiaan dalam keikhlasan.

"Anak itu titipan, Za. Allah menitipkan anak untuk di jaga dengan baik, di rawat dengan penuh kasih sayang hingga waktunya tiba. Lalu Allah akan mengambil kembali miliknya jika dia merasa kamu sudah cukup waktu bersama mereka."

Itu adalah ucapan Iksan yang masih Yoza ingat hingga sekarang.

Mulai saat itu dia mencoba tabah dan ikhlas, dengan kekuatan hati dan kesabaran diri, dia mencoba hidup lebih baik bersama Ayres.

"Akhirnya aku benar-benar hidup berdua dengan kamu," ujar Ayres. "Dari waktu ke waktu, rasanya sudah cukup cuma dengan kamu."

Meski hidup mereka cukup terasa sepi tanpa adanya anak, bahkan mereka tidak bisa merasakan bagaimana rasanya menggendong seorang cucu. Tapi, kembali lagi pada mereka yang sudah terbiasa dan ikhlas atas hidup mereka.

"Kadang kita lupa kalau apa yang terjadi di semesta ini sudah ada yang mengatur," ujar Yoza. "Kadang, kita terlalu asik bersedih sampai lupa kalau banyak nikmat yang perlu kita syukuri. Dari udara yang masih bisa kita hirup, dari matahari yang masih bisa memancarkan sinarnya, lalu dari umur yang Allah kasih untuk kita sampai saat ini."

"Bahkan masih banyak lagi nikmat Allah untuk kita," balas Ayres. "Mungkin kita merasa sakit akan kehilangan, tapi kita bisa coba menyembuhkan dengan ikhlas."

TRIPLETS D [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora