Jangan Terluka

630 21 0
                                    


Cahaya matahari mulai menerobos masuk ke kamar hingga membuat jeff membuka matanya perlahan, melihat masih ada sang anak yang kini berada di pelukannya. Jeff berusaha bangun tanpa membuat gerakan yang akan membangunkan anaknya.

Jeff melangkah keluar kamar dan berjalan ke kamarnya untuk bersiap ke kantor. Dia melihat sekeliling ruangan rumahnya dan mencari seseorang yang emang tidak ada kehadirannya.

Sampai di kamarnya, jeff bergegas mandi dan berpakaian rapi. Setelah semua selesai dia ke dapur dan mendapati mbok yang sedang membuat usus untuk anaknya.

"Luis sudah bangun mbok?" Tanya jeff

"sudah tuan, tapi masih main sama bi Ara di kamarnya" ucap mbok yang masih sibuk membuat susu.

"tolong jaga Luis ya mbook, hari ini aku pulang terlambat"

" baik tuan, den Luis akan baik – baik saja. Tuan serahkan semuanya sama mbok" ucap mbok dengan tulus.

Memang benar dulu mbok yang selalu menemani Jeff setiap harinya. Mulai dari pagi hingga ke pagi lagi. Jadi jeff sudah sangat percaya bahwa mbok juga akan menjaga Luis seperti menjaganya dulu. Jeff juga bisa melihat mbok seperti menganggap cucunya sendiri.

"baiklah mbok, saya pergi dulu. Terima kasih untuk sarapannya" ucap Jeff sambil melangkah pergi meninggalkan rumahnya.

" baik tuan" ucap mbok dengan pelan.

---------

Di Kantor

Jeff melihat banyak berkas di meja kerjanya, namun itu udah menjadi pemandangan yang sangat biasanya baginya.

" apa ada jadwal penting hari ini?" Tanya jeff lewat telfon ke seseorang disana

" ada, pertemuan dengan CEO PT. Sinar Jaya setelah jam makan siang".

" baiklah, tolong ingatkan aku kembali".

"baiklah"

" terima kasih" jeff kembali menutup telfonnya.

Tak terasa jeff sekarang pukul 11.00 sudah waktunya untuk Jeff istirahat, namun jeff ingat kalau hari ada meeting .

Jeff membawa beberapa berkas dan menuju ruang rapat, sekretarisnya berjalan menyusul jeff.

Semenjak Jeff bekerja dia selalu dating lebih awal, dia berharap bahwa dia akan menjadi contoh yang baik untuk karyawannya dan menjadikan perusahannya lebih maju lagi.

"biar saya ambilkan minum dulu, pak" sekretaris menawarkan bantuannya.

" tidak perlu, saya sudah minum sebelum kesini tadi. Silahkan kamu duduk" ucap jeff

Nama sekretarisnya Rian, dia memang lebih tua dari jeff, karena sebelumnya semua pekerjaan dikerjaan oleh dia. Namun karena Jeff sudah mau mengambil posisinya dan belajar banyak hal, kemudian Rian menerimana Jeff sebagai CEOnya.

"selamat dating, silahkan duduk" ucap Rian sembari mempersilahkan tamu yang datang.

"baik, terimakasih" ucap sang tamu yang tidak lain adalah Nala, CEO dari PT. Sinar Jaya.

"kita langsung saja ke pokok utamanya" ucap Jeff sembari membuka dokumen yang sudah dia siapkan sebelumnya.

"baiklah, silahkan" ucap Nala.

Dari penampilan Nala yang rapi dan nampak sederhana membuat Rian kagum. Dari cara dia berbicara dan sikapnya membuat Rian semakin merasa bahwa dia bukan apa –apa disini.

Jeff dan Nala sangat fokus dengan pembicaraan bisnis mereka, tak ada sedikitpun canda dan tawa disini, sedangkan Rian sibuk mencatat poin poin penting dalam pembicaraan mereka. Di posisi lawannya juga sang sekretaris Nala, juga sangat sibuk mencorat –coret berkasnya.

first night brideजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें