hamil?

19K 497 20
                                    

1 bulan kemudian

"Kita emang gak bisa bareng ya?"

Pertanyaan itu akhirnya beradi jeff tanyakan langsung pada laura.

Pertanyaan itu akhirnya beradi jeff tanyakan langsung pada laura

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu butuh cinta jeff.. gak cukup kasih sayang aja."

Secara tidak langung memperjelas  bahwa laura tidak mencintainya, walaupun jeff tau gadis di sampingnya juga berfikir jika jeff tak mencintainya juga.

"Kamu bakal lupa sama aku.. kalo kami udah dapet pasangan lain lagi"

"Enggak akan jeff. Sahabat itu abadi" laura berusaha meyakinkan laki laki di sampingnya.

Mulai saat itu mereka fokus untuk mencari pasangan masing masing. Terutama jeff yang jelas langsung dengan mudah mendapatkannya.

Laura masih dalam tahap pendekatan dengan laki laki yang dia temui di kampus.

___

Laura POV

Mungkin ini awal yang baik, nampaknya Brian adalah laki laki yang pas untuknya.

Tampan, kaya dan berwibawa. Dia bertemu di kampus karena brian mendaftarkan adiknya untuk kuliah, yang tanpa sengaja mereka bertemu. Dimana laura mengantar brian menuju tempat pendaftaran dan sekaligus membantunya.

Laki laki itu sangat lembut, rapi dan romantis.

"Mau makan?" Tanyanya

Laura menggeleng karena masih kenyang. Dia saat ini mengunjungi kantor dimana laki laki utu bekerja untuk membawa berkas berkas penting yang disuruh sang ibu.

Jika dia sukses menjalin hubungan dengan brian, tentu tak akan ada pertentangan lagi. Terutama laki laki itu sudah tau jika laura sudah menikah dengan temannya. Sejak awal dia sudah memberitahukan itu sebelum terlambat.

Laki laki itu menatap laura dengan penuh kekaguman.

Dengan kilat laki laki itu mendekatkan wajahnya. Anehnya tangan laura reflex menutup bibirnya.

Padahal ciuman bukan hal yang berlebihan, Itu hal yang wajar, dia sendiri tidak tau mengapa tangannya tiba tiba reflek merusak suana hangat itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Padahal ciuman bukan hal yang berlebihan, Itu hal yang wajar, dia sendiri tidak tau mengapa tangannya tiba tiba reflek merusak suana hangat itu.

"A aku..."

"Tidak apa apa.. kita bisa melakukannya lain kali" senyuman lebar itu tetap terukir.

Benar benar laki laki yang sabar, pikir laura.

Laki laki itu juga selalu mengantarnya tepat waktu sebelum terlalu malam. Tapi dia ingin pulang kerumahnya dulu dan menginap karena merindukan ibunya. Dan dia sudah mengatakannya pada jeff

"Kuliahmu besok libur?"

"Nggak kenapa?"

"Besok kan tanggal merah" ucap brian sambil tetap focus pada kemudinya

Laura langsung membuka kalender dan menemukan tanggal merah yang tentu dia sangat bahagia karena tak perlu kembali pagi dari rumahnya.

Di balik kesenangannya dia merasa sedikit bingung. Dia baru sadar jika dirinya belum datang bulan di bulan Mei ini.

Dengan perlahan dia membuka tanggalan bulan april. Biasanya dia selalu mencatat tanggal menstruasinya demi kesehatan dan kesuburan. Lagi lagi bulan april terlihat kosong.

Nafasnya mulai memburu digesernya lagi bulan maret, tercatat tanggal 2 terakhir dia datang bulan jika di gabungkat 2 bulan dia belum mendapat tanda tanda menstruasi.

"Berhenti di apotik.."

"Kenapa? Kamu gak enak badan?"

Laura mengangguk, tepat dekat dengan lokasi mereka ada sebuah apotik besar. Brian langsung berhenti "mau beli obat apa?"

"Aku aja.. sekalian mau ke kamar mandi" alasannya.

Dengan cepat dia berlari dan membeli sebuah tespek. Di kamar mandi dia langsung mencobanya. Cukup lama dia menunggu hasilnya.

Positif kepalanya terasa pusing. Dia benar benar kaget, air matanya mulai mengenang.

Dia hampir lupa jika dia berhubungan tanpa pengaman dengan jeff.

Beberapa kali dia menekan kepala mengusap wajah bahkan menarik nafas panjang untuk menahan air mata yang sudah siap tergerai.

"Laura.. kamu nggak paapa kan?"

Karena laura terlalu lama, brian menjadi khawatir hingga menyusul gadis itu ke toilet.

"Aku nggak paapa" sambil berusaha terliat biasa saja.

Dia berusaha tersenyum "brian anter aku ke rumah biasa aja.. barusan mama sms katanya lagi gak di rumah" mencoba berbohong.

Laki laki itu mengiyakan, sepanjang perjalanan dia terus menggigit kuku salah satu bentuk frustasi.
Brian tau ada yang tidak beres dengan kekasihnya itu. Tapi dia tak mau memaksa laura untuk berbicara.

Sampai di rumah tanpa ucapan selamat tinggal laura langsung berlari ke dalam rumah.

Tapi sepertinya takdir memang tidak ingin membuatnya bahagia.

Kali ini di depan matanya, hal yang menyakitkan itu terjadi,jeff tengah bersenang senang dengan wanita lain diatas ranjang

Jeff kaget dia langsung bangun dan memakai baju.

Sial banget ya? Serba salah? Hidup itu susah hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sial banget ya? Serba salah? Hidup itu susah hehe

Jangan lupa vote dan komennya ya kak..

first night brideWhere stories live. Discover now