apa yang harus di lakukan

18.1K 646 66
                                    

Sambil mengis laura terus berdiri di depan pagar kontrakan bella. Dia baru saja sampai dan menelfon temannya itu.

Di balik celah pagar, terlihat bella berlari kencang menuju ke arahnya dengan baju tidur lengkap.

"Ra ada apa?" Dia bertanya setelah melihat laura menangis.

Laura memeluknya. Dan terus menangis tanpa henti.  Kontrakan itu cukup besar untuk ukuran seorang gadis yang tinggal sendirian. Bisa dibilang bella memang cukup berani.

Mereka masuk ke dalam kontrakan. Mungkin sudah 1 pack tisu laura habiskan.

"Ra ngomong dong.. kalo kamu cuman diem gini doank bisa bisa persediaan tissuku abis.." candanya.

Namun itu tak membuat laura berhenti. Apapun yang bella lakukan sama sekali tak membuat laura membaik. Karena itu dia memilih menunggu dan kembali meletakkan tissu baru, untungnya saat melihat promo discount tissu di pinggir jalan dia langsung memborong semuanya.

"Bell. " gumam laura.

Bela memegang tangan sahabatnya itu "ada apa.. cerita sama aku"

"Tapi kamu janji.. gak bakal marah dan nyalahin aku"

Bella mengangguk "asal kamu gak nyuri uang aku di belakangku.. aku gak bakal marah koq ra"

"Bell aku serius" laura semakin kesal

Akhirnya bella mengiyakan. Dia memasang telinganya baik baik dan dengan serius menatap sahabatnya yang nampak berantakan.

"Aku... aku..."

"Aku aku mulu ra.. dari tadi aku di PHPin" ucap bella yang tak sabar

"Aku hamil bella"

Tangisnya kembali pecah. Bella juga sangat kaget mendengar pengakuan sahabatnya itu. Bagaimana bisa laura hamil, bella sangat tau jika temannya tak mungkin seperti itu.

"Serius laura..? Sama siapa? Koq bisa?"

Laura menggeleng "aku takutt bell"

Di banding menanyakan lebih dalam di suasana yang tidak pas. Bella lebih memilih menangkan laura terlebih dahulu. Membuatnya lebih tenang sembari memeluknya.

Walaupun banyak yang ingin bella tanyakan tapi dia memilih diam menunggu laura menceritakan langsung padanya.

Bella mengambil air dan memberikannya pada laura, dia juga memberikan temannya selimut karena di luar sedang hujan deras membuat suhu udara semakin dingin.

"Apa yang harus aku lakuin" suaranya sudah mulai jelas. Airmata sudah mulai kering.

Mungkin ini waktu yang tepat untuk membahasnya "sama siapa laura.. aku tau kamu bukan perempuan yang bakal lakuin hal kayak gitu.. sama pacar baru kamu?"

"Jeff" ucapnya dengan berat

"Ya tuhann... laura.. kamu bilang dia cuman sahabat mu"

"Itu gak sengaja bell.. aku gak sadar."

Dengan perlahan laura mulai menceritakan apa yang sedang menimpa dirinya. Bagaimana bisa semua itu terjadi dan apa yang baru dia lihat sebelumnya.

Dengan status sebagai mahasiswi dan wanita dengan umur sangat muda tentu laura sangat takut untuk menghadapi kenyataan.

Jangankan melihat masa depan, masa kini saja sudah mampu membuatnya sedih.

"Kamu harus minta pertanggung jawaban dari dia laura.. laki laki kurang ajar itu harus bertanggung jawab sama anak yang kamu kandung.."

first night brideWhere stories live. Discover now