berpaling

20.4K 508 1
                                    

Jeff berpaling tanpa menatap laura yang mungkin sudah berhasil melepas pakaiannya

"Kenapa kamu ngadep sana? Ngadep sini.. katanya kamu mau jadiin aku mainanmu selanjutnya?"

Laura gegabah dan selalu menggunakan cara yang salah untuk menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Tapi jeff masih sadar dan masih bisa berfikiran secara bijak, dia mengambil selimut yang ada di atas kasur dan melemparnya ke tubuh laura tanpa menatap langsung ke arahnya.

"Mungkin aku laki laki seperti itu dimatamu.. dan mungkin yang kamu omongin juga bener. Tapi dalam hidupku. pernahkah aku mainin kami? Pernahkah qku nyakitin kamu? seberapa manjanya kqmu seberapa pendeknya pemikiran mu.. aku gak pernah protes. Aku slalu sabar ngadepin sikap kurang dewasa yang kamu miliki.. tapi.. apa yang kamu lakuin saat ini.. aku gak suka.."

"Gak suka? Terus mau ngusir aku? Ato kamu gak tertarik karena aku gak sesemok mantan mantanmu. Gak bohay kayak selingkuhan mu, dan gak agresif kayak pacar mu.. aku tau.. laki laki sepertimu."

"Emang aku laki laki kayak apa.."

"Brengsek, gila nafsu, dan kegatelan"

Ini cercaan pertama, paling klimaks dan paling kasar yang jeff terima dari laura. Gadis itu terlihat sangat serius mengatakannya.

Jeff hanya mengangguk kecil "aku kadang bingung.. kenapa aku ada disini.. kenapa aku milih hidup sama cewek yang gak pernah sedikitpun mikirin perasaanku.."

Laura masih tetap dengan sikap angkuh. Jeff tau, percuma berdebat dengan gadis yang ada di depannya.

Sehingga tanpa bicara diapun mengambil jaket yang ada di meja dan pergi tanpa sepatah kata.

Jeff melihatnya, gadis itu menahan tangis. Dia juga sangat mengenal laura, gadis lemah dan egois yang pernah dia kenal.

Tapi berada di rumah itu hanya akan membuatnya semakin marah. Membuatnya semakin patah hati dan sedih.

Tak ada tempat yang bisa dia tuju selain club malam langganannya. Dia langsung masuk ke tempat yang sebenarnya orang biasa dilarang masuk.

"Tumben kesini" ucap laki laki dengan baju norak berwarna warni.

Jeff langsung mengambil sebotol minuman di salah satu kulkas yang ada di dalam.

Ini adalah ruangan sang pemilik diskotik yang sudah kenal akrab dengan jeff sejak lama. Dia selalu bebas keluar masuk ruangan itu tanpa permisi.

"Lagi bad mood"

"Aku tidur disini malem ini" sembari berbaring di kursi panjang empuk.

Walau suara bising terus bergema ditelinganya, jeff tetap bisa tidur dengan baik karena dia merasa kelelahan.

Pagipun dia tetap memilih di tempat itu dengan makanan seadanya. Dan minuman beralkohol yang tak henti hentinya dia minum. Bukan hanya itu, esok hari teman temannya datang menambah suasana ramai di ruangan yang tak terlalu lebar itu. Ditemani beberapa gadis cantik yang sudah jeff sewa untuk bersenang senang.

Dia sudah tidak pulang hingga 2 hari dan terus bermalas malasan ditemoat itu.

Tak ada pilihan lain, laura yang mulai merasa bersalah dan kesepian akhirnya memutuskan datang ketika teman temannya sedang berkumpul.

Suasanya langsung hening, ketika 2 gadis yang dekat dengan jeff muncul di balik pintu. Entah bagaimana bisa maulita dan laura datang di waktu yang sama, Tidak semua tau tentang pernikahan jeff, mereka hanya tau jika laura adalah sahabat jeff dan maulita adalah ke kasih jeff.

Gadis itu menatap ke arah jeff yang sudah cukup mabuk "jeff.. ini sudah 2 hari.. masalah bisa kita bicarakan di rumah"

Rumah? Beberapa anak mengerutkan dahi. Mungkin laura tidak sadar dengan ucapannya yang mulai membuat beberapa teman jeff menjadi curiga.

"Rumah apa maksudmu?" Maulita menatap tajam ke arah laura.

Jeff hanya menatap laura tanpa menjawab. Laura tak ada waktu untuk meladeni maulita, dia hanya menghiraukan gadis itu dan tetap fokus pada jeff.

"Jeff.." panggil laura lagi.

Maulita menunjukkan sikap yang berbeda. Dengan kasar dia menarik gadis gadis sewaan jeff pergi dan langsung duduk di samping jeff seolah olah memperlihatkan jika dirinya lebih di hargai di banding laura.

Ketika jeff mengambil lagi sebotol minuman keras saat itu juga laura merebutnya dan menegaknya dengan cepat.

Jeff yang awalnya menghiraukan keberadaan laura seketika langsung berdiri dan berusaha merebut kembali minuman itu. Alasannya cukup klise, karena laura tak terbiasa minum minuman keras. Dan itu akan sulit untuk dirinya pulang ke rumah dalam ke adaan mabuk tanpa teman temannya.

Laura menolak menyerahkan minumannya itu dan terus meminumnya hingga habis.

"Kamu gila?" Gertak Jeff

Laura melihat sekelilingnya ada banyak teman Jeff yang memerhatikannya dengan tatapan aneh. Hanya ada bagas dan maulita yang mengenal dirinya tapi melum tentu menyukai kehadirannya malam ini.

"Kamu permaluin aku jeff.. di depan temen temenmu"

Perut laura terasa mual, kepalanya mulai terasa pusing karena efek kecerobohannya.

"Berapa kali juga kamu permaluin aku? Di mall, di depan maulita itu masih sebagian kecil.. sikap usilmu gak ilang ilang.."

Laura mengangguk kecil "it's oke.. gini cara kamu bales dendam ya.."

Laura langsung pergi dengan tergesa gesa meninggalkan Hp yang lupa dia bawa di meja tepat di hadapan jeff


first night brideTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon