rahasia yang terbongkar

22.5K 558 30
                                    

Sial! Hanya itu kalimat yang mampu mewakili perasaannya saat ini.

Maulita terlihat mendesah beberapa kali. Dengan tatapan yang jauh berpaling.

"Ta.. aku berani sumpah" jeff memegang bahu maulita dan membuatnya menghadap ke arah jeff

"Terus dapet dari mana.. kamu bisa jelasin?"

Saat menunggu jawaban dari jeff, mata maulita melihat seseorang yang dia kenal dari jauh.

"Itu.. Laura?" Tunjuknya ke arah pasangan yang sedang berjalan ke arah dimana maulita dan jeff duduk.

Mungkin laura tak melihat keberadaan jeff karena gadis itu hanya focus pada laki laki yang berada di sampingnya. Laki laki dengan jaket hitam dengan tubuh kurus dan sedikit lebih pendek dibandingkan jeff.

Maulita tidak ingin kehilangan moment itu, rasa irinya akan laura tak kunjung reda. Dia langsung berdiri dan mendekat ke arah Laura tanpa gadis itu sadari.

"Lagi kencan?"
Suara itu membuat laura menoleh kaget ketika tau mereka kencan di tempat yang sama tanpa perjanjian sebelumnya. Kebetulan yang seperti takdir.

"Kamu disini?"

Maulita langsung tersenyum lebar, dan terus menggandeng tangan jeff tanpa mau melepasnya.

"Kenalin dong cowok mu.."

Laki laki itu tersenyum malu sambil menyodorkan tangannya "aku nathan" terlihat lesung pipi muncul di sebelah bibir kiri nathan, membuatnya tampak lembut.

Sebenarnya ini menjengkelkan, jeff sama sekali tidak setuju dengan ajakan maulita untuk double date. Dia tidak bisa melakukan apapun ketika laura mengangguk menyetujui ajakan itu. Dimana jeff terus merasa tak nyaman sepanjang kebersamaan mereka, dia juga sangat risih ketika maulita terus berusaha merayu dirinya di hadapan laura.

Saat hidangan datang, pertama tama pelayan menuangkan wine di gelas masing masing tamu.

"Makan ini.. ini bagus buat vitamin" ucap maulita.

Jeff menyadari sesuatu, dengan indra penciumannya yang tajam dia langsung mencium aroma sop yang ada di meja.

"Tunggu" jeff membuat laura terhenti. "Ini ada kacang merahnya.. bentar aku pesenin lagi yang lain" seraya berdiri ke arah pelayan.

Kacang kacangan bisa membuat tubuh laura menjadi gatal memerah sebagai efek alergi yang sudah diturunkan oleh ayahnya.

Perhatian jeff pada laura membuat maulita semakin membenci gadis di hadapannya. Mereka memang bersahabat, tapi sikap dan perhatian Jeff sangat berlebihan melebihi layaknya seorang sahabat.

Terutama ketika jeff datang dengan membawa hidangan sendiri tak menunggu pelayan yang mengantar. Maulita terus menahan rasa cemburu hingga mereka memutuskan pulang.

Karena pacar laura ada keperluan lain akhirnya dia harus ikut dengan jeff untuk pulang.

Tapi dia berpamitan ke kamar mandi terlebih dahulu, sementara maulita dan jeff lebih awal menunggu di mobil.

Dengan membuka jendela mobil mereka terus menunggu laura. Tapi fikiran gila mulai merasuki maulita, dimana ketika dia melihat laura ke luar dengan sigap dia langsung mencium Jeff dengan ganas.

Dia sengaja memperlihatkan itu pada laura. Walau jeff terus mendorongnya tapi dengan erat maulita memeluk leher jeff hingga sulit melepas dirinya.

"Ada apa?" Tanya jeff

"Cuman pengen nyium masak gak boleh?"

Itu cukup membuat laura pergi. Jeff tidak tau jika laura sebenarnya sudah keluar dan dia tetap menunggu hingga lama. Ajakan maulita sama sekali tak dia dengarkan hingga jeff mengecek seluruh kamar mandi sendiri. ketika tau gadis itu sudah tidak ada dia menjadi semakin emosi dan geram akan sifat laura.

Jeff pulang dengan ekspresi kesal sampai sampai dia jarang merespon ketika maulita mengajaknya berbicara.

Tiba di rumah jeff tidak masuk ke dalan rumah, dia memilih diluar walaupun kesal dia masih ingin menunggu kapan laura akan pulang.

Berjam-jam tidak ada tanda-tanda kedatangan laura, dia harus mengambil air karena haus. Kekesalannya semakin membara ketika jeff melihat laura tengah tidur santai di kasur. Dengan nafas memburu karena emosi, jeff langsung menarik selimut yang laura pakai dengan kasar. Gadis itu langsung terjatuh ke lantai dengan posisi tengkurap.

"Jeff" teriak laura.

"Ini gak lucu.. aku nungguin lo dari tadi.. dan kamu malah pulang duluan?" Bentak jeff

Laura mengalihkan tatapannya dan kembali memainkan hp.

"Kapan dewasanya?" Diambilnya hp laura dan dilemparnya ke jendela hingga pecah dan terjatuh ke halaman.

Laura kaget dan langsung berdiri menuju jendela menengok hp yang layarnya nampak pecah.

"Kamu pikir kamu siapa berani ngerusak hpku?" Ucap laura

"Aku hawatir... dan kamu disini seenaknya tidur tanpa ngabarin aku terlebih dahulu?"

"Sorry.. aku tadi tiba tiba pengen pulang sendirian" ucapnya bohong dengan nada standar biasa seakan tak ada yang terjadi sebelumnya.

"Kamu bisa nelfon aku. Kamu tau berapa lama aku nunggu? Dan apa yang kamu taruk di baju ku?" Sembari melepas bajunya menyisakan kaos dalam oblong.

Ucapan itu malah membuat laura salah paham. Gadis itu malah menganggap jeff marah karena noda yang dia buat di baju jeff.

"Kenapa? Cewek kamu marah.. kamu takut gak ada yang bisa kamu mainin lagi kan?"

Dengan tajam jeff menatap laura, apa yang dikatakan laura sama sekali tak membuat emosinya reda, malah seperti menyiram api dengan bensin yang semakin membuatnya berkobar.

"Ya bener.. kalo sampek maulita pergi.. kamu yang akubbuat jadi mainan.. ingat itu"

Ini pertama kalinya jeff menaikkan suaranya di depan laura. Gadis itu kaget ketika laki laki yang dulunya sangat sabar tiba tiba menatapnya penuh rasa benci dan mengeluarkan kata kata yang menyiki hatinya.

"Kamu bilang mau buat aku jadi mainan? Hanya gara gara maulita?.." dengan perlahan laura melepas bajunya "silahkan.. mainin aku.."

Tentop transparan itu membuat branya terlihat dengan jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tentop transparan itu membuat branya terlihat dengan jelas. "Silahkan.. kamu suka kan liatin cewek telanjang.. dipikiranmu hanya nafsu tanpa mikirin perasaan wanita yang kamu sentuh"

Laura mulai mengangkat satu satunya kain yang tersisa di tubuhnya bagian atasnya.

Gimana lanjutannya ya? Jangan lupa koment dan votenya ya kak.. biar makin semakin semangat update





first night brideWhere stories live. Discover now