first night bride

kasih sayang

Jeff tak bisa berhenti menahan tawa, ketika melihat laura tanpa sengaja meminum kopi dengan campuran garam di dalamnya.

Bukan karena sengaja, sebelumnya jeff memang menukar wadah gula dengan garam karena kebetulan wadah garam terlalu besar dan sebalimya wadah gula terlalu kecil. Padahal isi garam du wadah itu sangatlah sedikit.

Jangan ditanyakan seperti apa perasaan laura saat ini. Kesal? Marah?  Yang pasti dia tak henti hentinya meminum air. Saking kepepetnya dia sampai meminum air kran di tempat cuci piring.

"Kamu sengaja?"

"Nggak ra.. aku gak tau kalo kamu mau minum kopi"

"Alesan"

Wajahnya menandakan tanda tanda kesal dan jengkel akan pagi ini. Dengan cepat jeff langsung memeluk sang istri dari belakang.

"Lain kali aku kasih tulisan di wadahnya.. biar kamu gak salah ambil lagi"

Laura masih diam, memang tak mudah mengembalikan moodnya. Tapi jeff terus membujuk hingga laura kembali tersenyum dengan beberapa lelucon yang jeff lakukan.

Oke! mereka bisa lebih tenang saat ini. Setidaknya sebelum jeff mengantar laura ke kampus. Dia ingin perlahan memberi taukan yang sesungguhnya kepada beberapa teman dekat bahwa dia kini serius menjalin hubungan dengan jeff. Tapi mungkin mereka tak akan setuju begitu saja, terlebih lagi status jeff sebagai playboy di kampus.

Tapi ini bukan satu satunya masalah yang harus laura hadapi. Karena saat ini tepat di halaman kampusnya seorang laki laki yang dia kenal tengah menunggu.

Ingin rasanya laura berlari dan sembunyi. Namun mata itu sudah terlanjut melihatnya dengan senyuman lebar di bibir tipisnya.

"Apa kabar?" Sahut brian dengan wajah santai

Brian memang tampan, hidung mancung, alis tebal dan tampilan rapi yang menunjukkan karisma tersendiri dalam dirinya.

"Baik.. kamu gak ngubungin aku?" Tanya laura yang sebenarnya agak kaget melihat brian di kampus.

"Aku mencobanya, tapi nomormu gak aktif.."