ini berat

17.2K 553 33
                                    

Jeff kaget dan langsung bangun, sementara gadis disampingnya tak mengerti apapun.

Ini berat untuk laura. Dia langsung meninggalkan ruangan itu tanpa berkomentar.

Hanya air mata yang menemani setiap langkah kaki. Tangan gemetar, nafasnya memburu, rasa mual mulai memenuhi perutnya. Laki laki itu mengejarnya, tapi kaki laura tak mau berhenti dan terus melangkah maju tanpa arah dan tujuan.

Tangan jeff menariknya dengan kasar dan membalikkan tubuh tubuh laura.

Jeff bingung harus memulai darimana  "kamu gak jadi nginep di rumah mama?"

Laura menggeleng dengan kepala masih menunduk, membuat rambutnya yang terurai menutupi air mata yang mulai jatuh.

"Kamu pinter.. saat aku gak ada kamu bawa cewek ke rumah" sambil menghapus air mata. Laura tak ingin  terlihat konyol.

"Lo bilang gak suka kalo aku terang terangan jalin hubungan sama cewek"

Memang laura sering mengatakannya. Dia benci melihat noda merah di baju jeff dia benci mencium aroma parfum asing yang menempel di tubuh jeff saat baru pulang dari kencan.

"Em kamu bener. Tapi aku lebih benci kalo liat kamu kepergok" tegas laura "kamu bisa milih hotel atau dimanapun itu.. kenapa harus di rumah"

"Kenapa aku harus nyembunyiin hubunganku dari kamu? Kenapa aku gak boleh keliatan mesra barang pacarku. Padahal kamu yang pacaran duluan, kamu terang terangan kalo kamu punya pacar, ngeliatin fotonya sama aku dan bahkan mgenalin dia ke aku. kenapa aku gak bisa?" Mungkin ini baru pertama kalinya jeff mengeluarkan unek uneknya.

Biasanya dia akan menerima semua tuntutan yang laura tuduhkan. Tapi ini mulai terasa tidak adil, gadis itu bebas berhubungan dengan laki laki yang dia inginkan. Tapi mengapa jeff tidak?

"Kenapa baru ngomong sekarang? Kalo kamu gak suka?"

Jeff diam. Dia memang tidak pernah sedikitpun berkata tidak ketika laura meminta atau menyuruhnya melakukan sesuatu. Angin terus berhembus semakin kencang, sepertinya hujan akan turun malam ini.

"Inilah yang membuat jarak diantara kita.. kamu selalu berbohong, kamu selalu diem, gak ada kejujuran. Itulah yang buat aku gak pernah bisa percaya kata kata mu"

Yang diucapkan laura memang benar tapi tidak bisa dipungkiri juga, jeff sudah melakukan banyak hall untuk laura, itulah yang membuat jeff merasa dirinya lebih banyak berkorban.

"Kamu yang bilang kita hanya sahabat. Sejak kapan sahabat mencampuri hubungan asmara sahabatnya. Aku pernah minta kita bareng aja. Tapi kamu dengan alesan yang sama, sebenernya mau kamu itu apa?" Lagi lagi untuk ke dua kalinya jeff membentak laura

"Gimana aku bisa percaya sama kamu. Ngajak kita bareng sementara laki laki itu terus tidur bareng sama banyak cewek.. ngomong suka sama aku aja gak pernah.."

Mereka sama sama dikendalikan oleh emosi, dengan kepala panas.

Biasanya jeff akan mengalah lebih dulu. Namun nyatanya saat ini berbeda, keduanya merasa benar dengan asumsi masing masing.

"Apa yang gak aku lakuin demi kamu? Semua yang kamu mau semua yang kamu minta, aku cuman mampu bilang ya.. apa itu gak cukup ngebuktiin kalo aku sayang sama kamu?"

Mereka berdua melempar tatapan tajam seolah mereka adalah musuh yang akan saling menyerang.

"Aku masih inget ketika kamu tergila gila sama max.. mantanmu gak dikit, kamu juga gak ada bedanya sama aku. Jadi jangan naif seakan kamu lebih baik dariku" tangan jeff terus menunjuk nunjuk kearah wajah laura

Air mata yang sudah cukup lama dia tahan seketika mengalir dengan deras.

Jeff langsung berniat pergi setelah mengucapkan kata kata terakhirnya.

"Aku gak pernah tidur sama laki laki lain.. aku gak pernah main main dalam hubungan.. aku berbeda" bela laura.

Tapi lagi lagi jeff menegaskan bahwa dirinya hanyalah laki laki. Yang memiliki nafsu dan hasrat, sebagai seorang lelaki dia merasa biasa dan wajar. Karena tak ada yang namanya laki laki murahan, ataupun laki laki bekas.

Kali ini tanpa tolehan jeff pergi, tanpa khawatir dimana laura akan tidur. Laki laki itu tak sadar jika dirinya sudah berubah dan terlalu kasar pada seorang gadis yang sedikit mempertahankan perndapatnya.

Dengan menekan angka satu. Telfonpun langsung tersambung memanggil jeff.

Saat jeff membuka telfon Kalimat itu langsung menjadi pembukaan yang cukup menegangkan.

"Jangan pergi.. kamu punya aku cukup aku. Aku mau kamu yang nemenin hidupku sampek tua nanti.. hanya 3 hal itu yang aku pengen.. rasanya di pertahanin, diperjuangin dan diminta untuk terus Nemenin hidupmu.. itu adalah hal yang gak pernah kamu lakuin untukku.. kamu hanya ngangguk dan memperlakuinku tanpa status jelas di balik kata sahabat.."

Laura mendengarnya ketika jeff menarik nafas untuk berbicara.

"Laura kamu pikir..." ucapan jeff terpotong

"Aku hamil jeff.. tapi kayaknya kamu bukan ayah yang tepat untuk anak anakku"

Tiba tiba telfon terputus. Jeff berusaha menghubungi laura kembali, namun nomor itu sudah tidak aktif. Dia langsung berlari kembali ke tempat sebelumnya..

Dapatkah dia menemukannya?

Sebenarnya dalam hubungan itu butuh 3 hal. Kepercayaan, kejujuran dan saling mempertahankan (harus ada yang mengalah)

first night brideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang