19. SENJA & SAMU

81.8K 11.5K 3.5K
                                    

"Ivy!" Sea berlari menyusul Ivy yang berjalan menuju loker yang terletak di lorong sekolah.

"Vy," Sea berhenti tepat di samping Ivy yang tengah membuka lokernya. "Lo denger omongan gue sama Tante Nita tadi?"

"Hm," Ivy mengambil sesuatu dan menutup lokernya.

"Seberapa banyak--"

"Gue gak peduli," Ivy memasukkan tangannya ke dalam saku hoodie merah. "Mau lo balas dendam atau apapun itu, gue nggak peduli. Jadi nggak usah ganggu gue lagi!"

Ivy berjalan ke kanan, lalu Sea pun mengikuti. Tetapi, langkah keduanya terhenti setelah melihat Kelly dan Hyuna yang berdiri di dekat jendela besar koridor.

Kelly menatap Sea dengan tatapan berbeda, tidak hangat seperti sebelumnya. Kelly yang biasanya ramah itu kini terlihat jutek, ia memeluk lengan Ivy dan mengajaknya pergi.

"Kelly," panggil Sea.

"Nggak usah sok kenal lo!" semprot Kelly.

"Kel!" Hyuna memperingati, karena cara bicara Kelly terlalu kasar.

"Lo masih mau belain dia, Hyun?" tanya Kelly kesal.

"Gue pikir kita temen, Kel. Apa cuma gue yang ngerasa kita deketan?"

Kelly memilih menulikan indra pendengarannya dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Lo kayak gini gara-gara nggak mau ikut-ikutan di bully, kan?" Sea meninggikan suaranya.

Kelly langsung berbalik. "Lo serius mikir kayak gitu? Gue kayak gini gara-gara lo bohong sama gue, Sea!"

"Apa, Kel?" Sea terbawa emosi, ia tatap Kelly, Ivy, dan Hyuna yang kini balik menatapnya.

"Papa lo pecandu! Kenapa lo nggak pernah cerita sama kita?!"

"Ya karna gue takut kehilangan--"

"Sumpah, Sea. Lo pikir kita apa sih?" Suara Kelly bergetar, lalu Hyuna akan memeluk punggung gadis itu.

"Gue tau gue salah, gue nggak pernah kasih tau kalian soal kondisi keluarga gue. Ya lo liat aja lah! Hyuna, dia glamour yang selalu pakai barang-barang bermerk. Terus lo, lo selalu dimanjain sama keluarga lo, Kel, bahkan sama keluarga besar lo. Sementara Ivy, meski gue nggak terlalu tau kehidupannya kayak gimana tapi dia berkecukupan."

"Sea, lo tega?" Mata Kelly memerah, ingin menangis.

"Jujur gue takut, gue takut kalian pergi setelah tau latar belakang gue kayak gimana. Karena ini pertama kalinya gue punya temen--"

"BASI TAU NGGAK?!" sentak Kelly pergi.

Sea menunduk, menutup matanya dengan telapak tangan. Sampai di detik ke tiga, seseorang memeluknya erat. Kelly, dia sesenggukan di dada Sea yang terhalang lengan Sea.

"Lo jahat tau, Sea!" Kelly terisak. "Lo pikir gue temen macam apa yang peduli soal latar belakang lo? Gue nggak masalah mau lo miskin atau apa, lo masih jadi temen gue, tapi gue paling nggak suka kalau diboongin."

"Tapi gue nggak boong, kalian yang nggak pernah nanya."

"Ya masalahnya lo kalo pake apa-apa keliatan mahal," Kelly semakin terisak.

"Iya karna gue cantik," ceplos Sea ikut terisak karena mendengar isakan Kelly.

"Pedean banget lo jadi cewek."

Lalu, Hyuna pun ikut memeluk keduanya. "Udah udah, jangan pada nangis. Gue jadi pengen ikut nangis, nanti maskara gue luntur gimana?"

Kelly menoleh menatap Hyuna. "Katanya sultan, tapi beli maskara waterproof aja nggak mampu."

RAGASEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang