Wedding

6.7K 750 43
                                    

Syukron Jazakillah buat yang sudah Nungguin Cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syukron Jazakillah buat yang sudah Nungguin Cerita ini. 😻

Happy Reading

***

Kita dipertemukan tidak lepas dari rencana Tuhan. Kita dipersatukan karena Tuhan sudah merencanakan demikian.

Rangga Ini Anya!
@Sarifatulhusna_

.
.
.

Qanya Saufi, gadis yang hari ini begitu cantik dan anggun dibalut gaun panjang berwarna putih mewah itu berkali-kali mengulum bibir bagian bawahnya gugup.

Retina sipit yang memakai soflen biru itu menatap malu begitu banyak pasang mata menatap kagum padanya. Tak jarang begitu ia lewat dibimbing Ayah Bunda menuju Rangga yang sudah sah menjadi suaminya, berbagai kamera mengekspos dirinya.

Masjid Agung yang menjadi tempatnya akad itu kini begitu ramai oleh seluruh keluarga dan sahabat. Akad memang dilaksanakan di Masjid, sedang resepsi akan langsung di gelar besok di kediamannya.

Bergaun pengantin putih panjang syari dan menutupi dada, Anya dibawa Ayah dan Bunda untuk langsung duduk di samping suaminya. Ah suami, Anya bahkan tidak membayangkan ini, kini status mereka sudah resmi.

Tangannya mendingin begitu netra mereka berselobok lama. Rangga di sana  tersenyum menawan. Laki-laki itu kini kian tampan dengan setelan baju akad putih mereka. Wajahnya bersinar. Ah hatinya kembali bergejolak nakal.

Anya menunduk begitu mereka duduk bersebelahan. Penghulu meminta keduanya untuk saling pasang cincin. Bunda dan Umi memberikan sepasang cincin di dalam kotak merah.

“Anya …” Suara pertama Rangga sejak mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Cincin itu kini sudah terpasangkan. Anya mendongak. Blush … wajahnya seketika panas. Anya harap make upnya tidak membuat ronanya terlihat, ia malu.

Anya meremas tangannya begitu Rangga menungkup samping kanan-kiri kepalanya, laki-laki itu mendekat. Riuh mengisi sekitar. Anya sontak menutup matanya, jantungnya bertalu-talu, ada sengatan membahagiakan yang mengalir di nadinya.

Cup

Sesuatu yang basah menempel di dahinya. Air matanya mengalir. Rangga baru saja menciumnya, menciumnya untuk pertama kali. Hatinya jungkir balik, malu, terharu tapi senang bukan main.

Ia beranikan membuka mata disela salah tingkahnya, lagi senyuman itu membuatnya kembali jatuh cinta. Rangga kini memegang ubun-ubunnya, membacakan doa kebaikan untuknya. Oh Allah sebahagia ini ternyata mengikat pernikahan suci atas ridho-Mu.

Ia mengusap air matanya. Tangannya tiba-tiba digenggam, begitu hangat dan lembut. Sentuhan itu membuat tubuhnya seakan disengat listrik. Semua rangkaian acara akad terlaksana, mereka tidak banyak bicara. Menghabiskan berfoto dengan keluarga kedua belah pihak, pun dengan teman-teman yang berdatangan.

Rangga Ini Anya- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang