Nikahi Audsty

6.4K 587 45
                                    

Hehe jangan emosi dulu. Yuk mari kita ikuti konflik puncak cerita ini. Selamat menikmati😁

**

Terkadang kita dipaksa berada pada persimpangan yang menyulitkan. Memilih keputusan yang tidak kita inginkan atau menyesal karena tidak melakukan.

Rangga Ini Anya
@Sarifatulhusna09

.
.
.

Derap langkah sepatu yang terburu bergesekan dengan kabin lantai rumah sakit. Sosok laki-laki yang duduk kursi tunggu dengan tangan bertumpu pada kedua paha itu menatap tidak tenang pintu IGD. Atensinya lalu beralih, pada seorang pria berwibawa dengan jas hitam mahal, melangkah cepat menujunya bersama seoang pria berwajah datar dan berusia 30 tahunan.

Dirta Raxgon Ronal bersama pengawal pribadinya.

“Om.” Rangga sontak berdiri. Menyalim tangan pria yang tidak lain Papi Audsty. Pria yang dulu sering didatanginya Ketika ia dan Audsty masih menjalin hubungan.

“Putri Om gimana?”

“Masih ditangani Om.”

Ronal menghela nafas dan di duduk di bangku. “Duduklah.” Sedang pengawal bernama Morgan itu memilih berdiri tegap di samping kursi. Siap sedia untuk segala hal.

Rangga mengangguk kecil. Mengambil duduk dengan jarak satu kursi.

“Apa yang terjadi?”

Iris mata cokelat yang sangat mirip Audsty itu kini menatapnya. Rangga terdiam sejenak. Ia tahu betapa Ronal sangat menyaingi putrinya dan semua ini karena ia yang membentak gadis itu.

Ronal menepuk pelan bahu Rangga. Memberikan keyakinan agar menceritakan padanya. “Tidak apa-apa, ceritakan saja, Rangga.”

“Maafkan saya Om. Tadi kami terlibat pertengkaran.”

Pria pemilik Raxgon Jaya tersebut menghela nafas. Seakan paham dengan situasi yang terjadi pada putrinya.

“Rangga.” Jeda sejenak. Ronal mengadah, tersenyum kecil. “Mungkin ini saatnya kamu tahu.”

Atensi Rangga beralih.

“Audsty nggak pernah berhenti buat banggain kamu. Putri saya itu sampai sekarang masih mencintai kamu dan sampai saat ini alasan dia bertahan karena kamu.”

“Empat tahun lalu.” Senyum Ronal pudar, hilang berganti resah dan sorot sedih dalam manik mata cokelat itu. “Audsty didiagnosa menderita leukemia.”

Djuar!

Seakan ada yang jatuh menghimpit tubuhnya, Rangga membeku. “Leukemia Om? Bagaimana bisa?” tanyanya tercekat. Netranya tidak beralih menunggu penjelasan.

“Penyakit itu baru diketahui Ketika Audsty baru masuk kuliah. Mengetahui dia menderita penyakit semenggerikan ini … Putri Om nyaris putus asa. Dia kacau. Dia nggak mau kuliah. Kamu tahu kan Leukemia bukan penyakit biasa.”

“Tapi suatu saat dia bersemangat bilang akan sembuh. Kamu tahu kenapa? Itu tepat setelah dia pergi dengan kamu. Om tidak tahu kalian bahas apa. Om kira kamu sudah tahu. Semangatnya tinggi sejak saat itu. Karena kamu Rangga, karena kamu, laki-laki yang dicintainya. Bahkan Om sebagai Ayah tidak bisa memberikan itu padanya.”

Ronal tersenyum tipis, membayangkan bagaimana kecintaan putrinya pada pria muda di sampingnya.

Rangga tercenung. Ia tidak ingat, dan Audsty juga tidak pernah membahas hal ini. Awal semester kuliah, hubungan mereka bahkan masih baik-baik saja. Tapi bagaimana mungkin saat itu ia tidak tahu apa-apa.

Rangga Ini Anya- ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora